tag:blogger.com,1999:blog-14404953879494551212024-03-09T18:46:38.094-08:00Blog Kereta Api IndonesiaKereta api Indonesia, KRL, Lokomotif, Argo Bromo, Argo Gede, Argo Lawu, Cerita gerbong, Trainset, Wagon, Locomotive shed, station, railway station, train history and train specificationUnknownnoreply@blogger.comBlogger67125tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-9086669624506623472023-02-07T22:24:00.004-08:002023-02-07T22:25:28.974-08:00Sejarah Perkeretaapian Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2021/04/29/173/413232/pertama-diresmikan-6-april-1925-kereta-rel-listrik-di-batavia-pernah-jadi-yang-termodern-di-asia-qil.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="413" data-original-width="620" height="245" src="https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2021/04/29/173/413232/pertama-diresmikan-6-april-1925-kereta-rel-listrik-di-batavia-pernah-jadi-yang-termodern-di-asia-qil.jpg" width="406" /></a></div><div><br /></div><div>Sejarah perkeretaapian di Indonesia berawal pada abad ke-19 saat masa pemerintahan Belanda. Jalur kereta api pertama di Indonesia dibuka pada tahun 1867 antara Anyer dan Batavia (Jakarta saat ini) untuk mendukung ekspor kopi, teh, dan produk lain yang sedang berkembang. Jalur kereta api pertama di Indonesia dibuka oleh Gubernur Jenderal Belanda pada saat itu, Governor General Daendels.</div><div><br /></div><div>H.J. Daendels adalah Gubernur Jenderal Belanda yang memerintah Indonesia pada tahun 1808-1811. Ia memiliki kebijakan untuk membangun jalan raya dan jalur kereta api sebagai bagian dari upayanya untuk memperkuat pengaruh Belanda di Indonesia dan mempermudah pengiriman pasukan dan perdagangan. Ia juga membangun Benteng Mini, sebuah benteng militer untuk melindungi jalan raya tersebut. Namun, kebijakan Daendels memiliki dampak negatif bagi masyarakat setempat karena memakan biaya besar dan menyebabkan pajak tinggi.</div><div><br /></div><div>Pada awal abad ke-20, Belanda memperluas jaringan kereta api di seluruh nusantara, menghubungkan berbagai kota besar seperti Surabaya, Semarang, dan Bandung. Dalam beberapa tahun, jalur kereta api menjadi salah satu moda transportasi utama di Indonesia dan membantu meningkatkan perekonomian negara.</div><div><br /></div><div>Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah baru memfokuskan perhatiannya pada pembangunan jaringan kereta api baru dan memperbaiki jalur yang sudah ada. Dalam beberapa dekade, jaringan kereta api di Indonesia terus berkembang dan menjadi salah satu jaringan kereta api terbesar di Asia Tenggara.</div><div><br /></div><div>Sampai saat ini, kereta api masih menjadi moda transportasi penting bagi masyarakat Indonesia dan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan transportasi yang semakin tinggi.</div><span class="fullpost">
</span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-83581904771349107272011-11-12T04:46:00.000-08:002023-02-07T22:19:05.998-08:00Semboyan Kereta Api<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmO7mZUNJ3BeLhHSnzu-AMcZWTuLHRZALoRYIFsdJAiadLKzzLbbiCChO_9cWTLNTIcZk2AT2jXPGKlsdc2nQh0GQ8lGNEW0sYySYPXfVnLaNLcsux5oQY5O6Ciy0ZlyyNCxwNiqbcD9Oe/s1600/%25281%2529+Kedungjati.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674091972490684930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmO7mZUNJ3BeLhHSnzu-AMcZWTuLHRZALoRYIFsdJAiadLKzzLbbiCChO_9cWTLNTIcZk2AT2jXPGKlsdc2nQh0GQ8lGNEW0sYySYPXfVnLaNLcsux5oQY5O6Ciy0ZlyyNCxwNiqbcD9Oe/s320/%25281%2529+Kedungjati.jpg" style="cursor: pointer; display: block; height: 240px; margin: 0px auto 10px; text-align: center; width: 320px;" /></a>Dalam rangka terselenggaranya pengoperasian perjalanan kereta api yang aman, tertib dan lancar, maka semua pergerakan yang ada diaturlah dengan menggunakan Semboyan.
Menurut Peraturan Dinas 3 (PD 3) sebagai perubahan dan perbaikan serta penyesuaian dari Reglemen 3 (R 3) dalam BAB I, Pasal 1, Ayat (1),
yang dimaksud dengan Semboyan adalah,
pesan yang bermakna bagi petugas yang berkaitan dengan perjalanan kereta api sebagai :
a. Perintah atau larangan, yang ditunjukkan/diperagakan melalui orang atau alat berupa wujud, warna, cahaya atau bunyi, meliputi :
1) isyarat;
2) sinyal; dan
3) tanda.
b. Pemberitahuan tentang kondisi jalur, pembeda batas, dan petunjuk tertentu yang ditunjukkan melalui marka.
<span class="fullpost">
Ayat (2),
Isyarat adalah semboyan yang disampaikan oleh pengatur perjalanan kereta api atau petugas atau pihak lain dalam bentuk peragaan, bunyi, atau alat tertentu.
Ayat (3), </span><div><span class="fullpost"><br /></span></div><div><span class="fullpost">Sinyal adalah semboyan tetap yang diperagakan melalui alat berupa wujud, warna dan/atau cahaya.
Ayat (4),
Tanda adalah semboyan berupa alat atau benda untuk memberikan petunjuk yang berada pada jalur kereta api atau melekat pada sarana.
Ayat (5),
Marka adalah semboyan tetap yang meberitahukan kondisi jalur, pembeda, batas, dan petunjuk tertentu.
Berikut ini ada beberapa contoh gambar semboyan berupa fisik yang masih berbentuk konvensional di sekitar jalur kereta api dan berikut penjelasan singkatnya:
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIvolisn2VB3HprUYSi0J70ezk8vwmtnOutmc6RgrM1dL14vRT14iwTE-2iueU1PQIcY6I9P9SyCJnFOkM7BsTDgGQKb6tCA5YFQmAgelYdRgnSsg2XkmEKKTpcV-v_iOj-c-RTtexXLg0/s1600/2.+S2a_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674092487056316642" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIvolisn2VB3HprUYSi0J70ezk8vwmtnOutmc6RgrM1dL14vRT14iwTE-2iueU1PQIcY6I9P9SyCJnFOkM7BsTDgGQKb6tCA5YFQmAgelYdRgnSsg2XkmEKKTpcV-v_iOj-c-RTtexXLg0/s200/2.+S2a_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 2A,</span>
(Isyarat Berjalan Hati-Hati)
Kereta Api berjalan hati-hati dengan kecepatan tidak melebihi 40 km/jam
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiROX-pKV9SU0o2CyT6ysy8ZNMmT5R7aoa8x0EDoxZjZN0WrpCTFDdsTFmq0tjTneeoW7t730GtYtxbtNpJI2ydMxq65mDJcQlidvn5OA-g2YjFlh3vHcRtVIAGXFTBJx0mRM-JLVzcnxLh/s1600/3.+S2b_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674092723000528482" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiROX-pKV9SU0o2CyT6ysy8ZNMmT5R7aoa8x0EDoxZjZN0WrpCTFDdsTFmq0tjTneeoW7t730GtYtxbtNpJI2ydMxq65mDJcQlidvn5OA-g2YjFlh3vHcRtVIAGXFTBJx0mRM-JLVzcnxLh/s200/3.+S2b_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 2B,</span>
(Isyarat Berjalan Hati-Hati)
Kereta Api berjalan hati-hati dengan kecepatan tidak melebihi 20 km/jam
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFOoGFrmgCJrbLtPz4z8SbjwCXzK9xpfb4KptRrlSw6e_ChMEUm_Cty1MFQ_iPTnrI32HNkf-hT333FYP8nKI4T85AssI5lk46IifvUkwYMHlv-eYTFlKU8fzIkYMGcXFThlQmo9_8mxSF/s1600/4.+S2c_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674092963147612498" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFOoGFrmgCJrbLtPz4z8SbjwCXzK9xpfb4KptRrlSw6e_ChMEUm_Cty1MFQ_iPTnrI32HNkf-hT333FYP8nKI4T85AssI5lk46IifvUkwYMHlv-eYTFlKU8fzIkYMGcXFThlQmo9_8mxSF/s200/4.+S2c_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 150px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 2C,</span>
(Isyarat Berjalan Hati-Hati)
Kereta Api berjalan hati-hati dengan kecepatan tidak melebihi 5 km/jam, atau setara dengan kecepatan orang berjalan kaki.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-pmSR115ptWEWiXJlB8_qeaxoCgQQHj7d5Q4uycT-S1LjKv9XbF1A8QuCSTUEnnkeyH7bTQKnJ7nCM2dI45LGEZWyXB0xs_iIAyS2EZaNlmHVKE-L_TuIDTBYp-gdiQn3HLb9tl3sdKk/s1600/5.+S3_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674093186401665842" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9-pmSR115ptWEWiXJlB8_qeaxoCgQQHj7d5Q4uycT-S1LjKv9XbF1A8QuCSTUEnnkeyH7bTQKnJ7nCM2dI45LGEZWyXB0xs_iIAyS2EZaNlmHVKE-L_TuIDTBYp-gdiQn3HLb9tl3sdKk/s200/5.+S3_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 3,</span>
(Isyarat Berhenti)
Kereta Api harus berhenti. KA tidak diperbolehkan memasuki bagian jalan yang membahayakan perjalanan KA.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjianlw5DiDc_8FOb5HCyD8iwfNHIBMWFZ_BBLGRLn2zfuijeWfqNCeK6eMYQAtmybC6O_W4NQp1rcJ9bZpeiPb-RpPgn8Rmnq6d80uGlvWJcPHflgZB33h5D6IJikShkALhBdLB349cyId/s1600/6.+S5_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674093354991203298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjianlw5DiDc_8FOb5HCyD8iwfNHIBMWFZ_BBLGRLn2zfuijeWfqNCeK6eMYQAtmybC6O_W4NQp1rcJ9bZpeiPb-RpPgn8Rmnq6d80uGlvWJcPHflgZB33h5D6IJikShkALhBdLB349cyId/s200/6.+S5_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 5,</span>
(Sinyal Utama)
Kereta Api diperbolehkan “berjalan” melewati sinyal utama memasuki stasiun atau memasuki petak blok sesuai dengan kecepatan yang diizinkan.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIvWPJeIXrPWkVpIMpN3MJeiW0blbjJ7tW8ZXVRuQWa-NLbxbPCAsthwAJpGZ5d10lA_d9vrr1WfxD3uoQKyT_t0JeqkxNQLRehFcHYA_smekxPLO5zq49IR7G7MW8saLyAZlpchJyAdd0/s1600/7.+S6_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674093511294188722" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIvWPJeIXrPWkVpIMpN3MJeiW0blbjJ7tW8ZXVRuQWa-NLbxbPCAsthwAJpGZ5d10lA_d9vrr1WfxD3uoQKyT_t0JeqkxNQLRehFcHYA_smekxPLO5zq49IR7G7MW8saLyAZlpchJyAdd0/s200/7.+S6_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 150px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 6,</span>
(Sinyal Utama)
Kereta Api diperbolehkan “berjalan hati-hati” melewati sinyal utama memasuki stasiun atau memasuki petak blok dengan kecepatan terbatas.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnPzJI4riENohts0tU2xRT-i0nJ5d6DbRzSiIaBjJcCnOGHoFQjIEFfyHbPCP81do4Z8GclC_7T_WbwV_C96UfWQpZ7aHhx6vjY014-nlghx_JLlj1Sxi0Mwju-H_YF59aq0aO3L8ccbR0/s1600/8.+S7_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674093649265091874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnPzJI4riENohts0tU2xRT-i0nJ5d6DbRzSiIaBjJcCnOGHoFQjIEFfyHbPCP81do4Z8GclC_7T_WbwV_C96UfWQpZ7aHhx6vjY014-nlghx_JLlj1Sxi0Mwju-H_YF59aq0aO3L8ccbR0/s200/8.+S7_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 7,</span>
(Sinyal Utama)
Kereta Api harus “berhenti” dimuka sinyal yang dihadapi.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKxKEzeM_FKRXYn9ltXuXx5IHztjyZb58XMLs5Z09hmm5YUKx9jRWKpHzQXMnZmcAUKubUJCQyXxes7H8ioW7BxIrM4AuiEFkMGsSAQXNu1lYC6oWhM508hU5tWOOqZUBBplghhdFRgzWu/s1600/9.+S8_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674093802720012930" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKxKEzeM_FKRXYn9ltXuXx5IHztjyZb58XMLs5Z09hmm5YUKx9jRWKpHzQXMnZmcAUKubUJCQyXxes7H8ioW7BxIrM4AuiEFkMGsSAQXNu1lYC6oWhM508hU5tWOOqZUBBplghhdFRgzWu/s200/9.+S8_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 150px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 8,</span>
(Tanda hati-hati mendekati sinyal masuk)
Perintah untuk hati-hati bahwa kereta api telah mendekati sinyal masuk pada jarak kurang lebih 1000 meter.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmbDDh0oaO4wT52YwvLN8OVP8f0eCTQaleBKy1YushzPnx_a-IgfCXMtB6odO2cYm007i3xTjLqT8HDJbXKtMGFV8lHGcQV1NtSynBh4-bTn3S3ldWsAl4TylmC3YcZuTjwbY7KfYWM5Uh/s1600/10.+S18_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674093983932726002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmbDDh0oaO4wT52YwvLN8OVP8f0eCTQaleBKy1YushzPnx_a-IgfCXMtB6odO2cYm007i3xTjLqT8HDJbXKtMGFV8lHGcQV1NtSynBh4-bTn3S3ldWsAl4TylmC3YcZuTjwbY7KfYWM5Uh/s200/10.+S18_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 18,</span>
(Tanda Batas Ruang Bebas)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA bahwa rangkaian KA tidak boleh melampaui batas ruang bebas.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMBN2dLy3infF-95aLR7DDZ56e4TElfLjMYmQdOxNPWfsyAtb-EIm1WPjoSj222B8yX8C4gwKN0W9-MhvCxTUvuaJA31zuH8h_ILQ_FIzZ1rMBybRXMCkQjqLUjDnwKMs-UtlnSLxd0IEN/s1600/11.+S21_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674094403377930322" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMBN2dLy3infF-95aLR7DDZ56e4TElfLjMYmQdOxNPWfsyAtb-EIm1WPjoSj222B8yX8C4gwKN0W9-MhvCxTUvuaJA31zuH8h_ILQ_FIzZ1rMBybRXMCkQjqLUjDnwKMs-UtlnSLxd0IEN/s200/11.+S21_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 150px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 200px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Semboyan 21,</span>
(Tanda Akhiran Kereta Api)
Petunjuk kepada petugas yang terkait dengan perjalanan KA mengenai posisi akhiran pada rangkaian KA.
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKCTB5DAA1KfE8O7XZ9d3lUQeTmd5fOw86elMTYU1HYVkp1JbH7ElCQ4t8gRU4057WgNNNDXk9qNHcOuZ4GST8y4Gb25kRHsgeutpvok4SfFZCUxe_nKKV458QF3O6nIUaDBTT9GrD61ZD/s1600/12.+Tiada+Semboyan_1.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5674094578760146210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKCTB5DAA1KfE8O7XZ9d3lUQeTmd5fOw86elMTYU1HYVkp1JbH7ElCQ4t8gRU4057WgNNNDXk9qNHcOuZ4GST8y4Gb25kRHsgeutpvok4SfFZCUxe_nKKV458QF3O6nIUaDBTT9GrD61ZD/s200/12.+Tiada+Semboyan_1.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 200px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 150px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Tiada Semboyan</span>
Adapun di dalam PD 3, BAB III, Pasal 12, Semboyan dikelompokkan menjadi :
<span style="font-style: italic;">(1) Semboyan di Jalur Kereta Api</span>
</span><span class="fullpost">__a. Semboyan Sementara
</span><span class="fullpost">___1) Isyarat : 1, 2A, 2A1, 2B, 2B1, 2C, 3 dan 4A
</span><span class="fullpost">___2) Tanda : 2, 2H dan 2H1
__b. Semboyan Tetap
___1) Sinyal : 5, 6, 6A, 6B, 7, 7B, 9A1, 9A2, 9B1, 9B2, 9B3, 9C1, 9C2,
_____9C3, 9D, 9E1, 9E2, 9F, 9G, 9H dan 9J
___2) Tanda : 8, 8A, 8B, 8C, 8D, 8E, 8F, 8G, 8H1, 8H2, 8J1, 8J2, 8K, 8L, 8M, 8N dan 8P
___3) Marka : 10A, 10B, 10C, 10D, 10E, 10F, 10G, 10H, 10J, 10K dan 10L
__c. Semboyan Wesel, Corong Air, Jembatan Timbang dan Batas Ruang Bebas
_____Tanda : 11A, 11B, 12A, 12B, 13A, 13B, 13C, 14A, 14B, 16A, 16B, 17 dan 18
</span><span class="fullpost">
<span style="font-style: italic;">(2) Semboyan Kereta Api</span>
__a. Semboyan Terliha</span><span class="fullpost">t
___1) Isyarat : 30 dan 40
___2) Tanda : 20, 21 dan 31
__b. Semboyan Suara
___1) Isyarat : 41
___2) Tanda : 35, 36, 37, 38, 39 dan 39A
<span style="font-style: italic;">(3) Semboyan Langsir</span>
___1) Isyarat : 46, 47, 47a, 48, 50 dan 51
___2) Tanda : 45
<span style="font-style: italic;">(4) Semboyan Genta</span>
_____Tanda : 55A1, 55A2, 55B, 55C, 55D dan 56
NB:
Untuk beberapa contoh semboyan yang ada bentuk fisiknya bisa saja berbeda bentuknya untuk waktu siang dan malam.
</span></div>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-12989555731070335372011-03-22T04:36:00.000-07:002011-03-22T05:08:59.518-07:00Kilas Sejarah Stasiun-Stasiun KA di Semarang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvjY-qny82l15xnzP5ZljxDYAMWPqbmwipaZFhxGtpLfj1tIdI7CuUHX5FrgszskizgiNIjcnwZnAkur_OH9DNlUmZyZp0QJr4551KHBMcVFyCAdHcaKFP8cwfhBjtXce68Zix607O9fzt/s1600/%25281%2529.JPG"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 242px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvjY-qny82l15xnzP5ZljxDYAMWPqbmwipaZFhxGtpLfj1tIdI7CuUHX5FrgszskizgiNIjcnwZnAkur_OH9DNlUmZyZp0QJr4551KHBMcVFyCAdHcaKFP8cwfhBjtXce68Zix607O9fzt/s320/%25281%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586871750620888306" border="0" /></a><br />Semarang adalah satu-satunya kota besar di Jawa yang tidak dilayani Staatsspoorwegen (SS). Tapi sebaliknya dilayani oleh tiga perusahaan kereta api swasta terkemuka di masa itu: selain Nederlandsch-Indische Spoorwegmaatschappij (NIS) juga Samarang-Joana Stoomstram Maatschappij (SJS) dan Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS). SJS dengan jaringan sekitar 400 kilometer menghubungkan Semarang dengan Cepu dan Blora, melalui Demak dan Rembang. Selain itu SJS mengoperasikan trem kota Semarang Jomblang – Bulu. Sedang SCS dengan jaringan sekitar 230 kilometer menghubungkan Semarang dengan Cirebon, melalui Pekalongan dan Tegal. NIS sendiri kemudian memperluas jaringannya dengan membangun lintasan ke Surabaya melalui Brumbung, Gambringan, Cepu dan Bojonegoro dengan lebar sepur 1067 mm.<br /><span class="fullpost"><br />Keadaan Semarang itu, yang mirip situasi perkeretaapian di Paris memunculkan persoalan tersendiri. Ketiga perusahaan itu mempunyai jaringan terpisah yang tidak berhubungan, kecuali secara tidak langsung. Lebar sepur juga berbeda; 1435 mm (NIS jurusan Solo dan Yogya) dan 1067 mm (NIS jurusan Surabaya, SJS dan SCS). Keadaan ini cukup merepotkan, tidak hanya bagi penumpang tapi (terutama) untuk angkutan barang. Akibat jaringan yang terpisah, masing-masing perusahaan itu mempunyai stasiun yang terpisah pula. Tidak kurang dari lima stasiun kereta api pernah berdiri di Semarang (tidak termasuk halte trem Bulu-Jomblang).<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">STASIUN SEMARANG NIS (1867)</span><br /><br />Stasiun pertama di Semarang (yang berarti juga pertama di Indonesia) adalah stasiun Semarang NIS yang terletak di Tambaksari, kelurahan Kemijen. Stasiun ini mulai dipakai bersamaan dengan beroperasinya kereta api Semarang - Tanggung pada 1867. Stasiun Samarang NIS adalah stasiun ujung (terminus, kopstation) berbentuk U. Satu sayap adalah gudang barang, sedang sayap yang lain stasiun penumpang.<br /><br />Ada beberapa sumber yang menyebutkan stasiun pertama di Semarang adalah stasiun Kemijen. Sebenarnya NIS tidak pernah mempunyai stasiun yang bernama Stasiun Kemijen. Yang ada adalah halte Kemijen (SJS), yang terletak tidak jauh dari stasiun Samarang NIS. Halte Kemijen berada pada jalur Semarang – Demak. Ketika NIS ini dirobohkan untuk memasang rel menuju ke Tawang, sebagian stasiun Samarang NIS dirobohkan untuk memasang rel menuju ke <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhffgeMo7QRaqM8agC2K-47p2QQflUw1BgwUDjzFdOfZqwYJ2GKan-jWUre-6CO0YKJFkDiDk8UOdF_EF6IQx3wgXwINWNF7KM3RbPAhYq6QZiNHsS_B1WIMPbVm7WYZvYzeGgFnnIfSBkx/s1600/%25282%2529.JPG"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 320px; height: 239px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhffgeMo7QRaqM8agC2K-47p2QQflUw1BgwUDjzFdOfZqwYJ2GKan-jWUre-6CO0YKJFkDiDk8UOdF_EF6IQx3wgXwINWNF7KM3RbPAhYq6QZiNHsS_B1WIMPbVm7WYZvYzeGgFnnIfSBkx/s320/%25282%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586869802776425986" border="0" /></a>Tawang, dengan hanya menyisakan gudang barang. Sekarang stasiun Samarang NIS dikenal sebagai stasiun Semarang Gudang.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">STASIUN JURNATAN</span><br /><br />Pada tahun 1882 SJS memulai pembangunan jalur kereta api dari Semarang ke Juana melalui Demak, Kudus dan Pati. Jalur SJS ini kemudian diperpanjang hingga ke Blora melalui dua rute: Semarang-Rembang-Blora dan Semarang-Purwodadi-Blora. Dari Blora pembangunan rel kemudian diteruskan sampai ke Cepu. Di Semarang SJS membangun stasiunnya di Joernatanweg (sekarang jalan Agus Salim). Karena pada waktu itu letak stasiun ini berada di tengah-tengah kota, maka disebut Central St </span><span class="fullpost">ation.<br /><br />Di jalan Bojong (yang ketika itu masih merupakan daerah pinggiran kota) banyak didapatkan rumah-rumah besar dengan kebun yang luas (dalam bahasa Belanda disebut landhuis). Pada awalnya stasiun Jurnatan hanyalah berupa bangunan kayu sederhana. Namun pada tahun 1913 stasiun kecil itu dibongkar dan digantikan oleh sebuah bangunan baru yang besar dan megah dengan konstruksi atap dari baja dan kaca. Meski stasiun Jurnatan berada di akhir jaringan SJS, bangunan baru itu tidak dirancang sebagai stasiun ujung (terminus atau kopstation) ttapi berupa stasiun paralel, yaitu dengan satu sisi memanjang sebagai pintu masuk utama sedangkan di sisi seberangnya terdapat peron-peron.<br /><br />Mulai 1974 stasiun Jurnatan tidak difungsikan lagi dan semua kereta api jurusan Demak dialihakan ke stasiun Tawang. Tak lama kemudian seluruh jaringan kereta api eks SJS ditutup karena tidak mampu bersaing dengan moda transportasi darat lain. Stasiun Jurnatan sempat terlantar tetapi kemudian dimanfaatkan sebagai termnal bus antar kota. Tetapi ini juga tidak berlangsung lama dan pada awal tahun 1980-an bangunan stasiun Jurnatan dibongkar dan ditempatnya sekarang berdiri sebuah komplek pertokoan.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">STASIUN PENDRIKAN</span><br /><br />Stasiun Pendrkan adalah stasiun ketiga di Semarang, setelah stasiun Tambaksari dan stasiun Jurnatan. Stasiun ini dibangun oleh SCS, sebuah perusahaan swasta yang mendapat konsesi untuk membuka jalur kereta api dari semarang ke Cirebon. Stasiun Pendrikan telah ada sejak 1897 bersamaan dengan pembangunan jalur itu. Disebut stasiun Pendrikan karena terletak di kawasan Pendrikan Lor, di sebelah utara jalan Indrapasta sekarang, tidak jauh dari perempatan Jalan Indraprasta, Jalan Imam Bonjol dan Jalan Pierre Tendean yang ketika itu masih merupakan daerah pingiran kota.<br /><br />Jalan kereta api Semarang – Cirebon melulalui Pekalongan dan Tegal disebut juga “jalur gula” (Suikerlijn) karen pembangunannya semula untuk melayani tidak kurang dari 27 pabrik gula yang berada di pantai utara Jawa Tengah bagian barat. Jalur ini tadinya hanya jalur rel ringan yang dibangun di sisi jalan raya. Karena konstruksi yang ringan kecepatan maksimum kereta api hanya 35 km/jam. Tetapi antara 1912-1921 jalur ini ditingkatkan sehingga kereta api yang lebih cepat dan berat bisa melintasinya. Sejak itu jalur ini menjadi bagian yang penting hubungan rel antara Jakarta (Batavia), Semarang dan Surabaya.<br /><br />Stasiun Pendrikan berfungsi sampai 1914 ketika stasiun SCS yang baru di Poncol selesai dibangun dan mulai beroperasi. Namun meski digunakan cukup lama, stasiun Pendrikan sebenarnya tidak layak disebut sebagai stasiun dan lebih tepat disebut sebagai halte. Memang stasiun ini sejak semula tidak dirancang sebagai tempat naik dan turun penumpang. Para penumpang SCS mengawali dan mengkahiri perjalanan mereka di stasiun Jurnatan milik Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij (SJS).<br /><br />Untuk mencapai stasiun Jurnatan kereta api SCS melalui jalur trem kota yang melintasi Bojong (Jalan Pemuda). Saat ini stasiun Pendrikan dan emplasemennya telah berubah menjadi daerah perumahan yang padat, sehingga tidak heran bahwa sedikit sekali warga Semarang yang tahu bahwa dulu di Pendrikan pernah ada stasiun kereta api.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">STASIUN SEMARANG PONCOL</span><br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLZBzMLU_B6JT9mz4xcOPnd0ib_Lef4bpL8PVukcam2pkgekZ4oqdiswFyBx4vhnxMlQq2frcLNW_SiIzZ3mv1_C60hDqEmUE1S8So6v1HTnmwKr73CDuPHEJ5yerT63Zg19DRZ0YX0qBA/s1600/%25283%2529.JPG"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLZBzMLU_B6JT9mz4xcOPnd0ib_Lef4bpL8PVukcam2pkgekZ4oqdiswFyBx4vhnxMlQq2frcLNW_SiIzZ3mv1_C60hDqEmUE1S8So6v1HTnmwKr73CDuPHEJ5yerT63Zg19DRZ0YX0qBA/s200/%25283%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586870257215247650" border="0" /></a>Pada 6 Agustus 1914 SCS resmi menggunakan stasiun baru di kawasan Poncol. Karena berada di pinggir barat kota Semarang stasiun itu disebut Semarang – West. Stasiun Semarang – West ini dirancang oleh Henry Maclaine – Pont yang antara lain juga merancang kampus ITB. Bagian tengah bangunan itu, yang sekaligus merupakan pintu masuk utama dihiasi dengan ubin berwarna hitam dan abu-abu. Pada panel di kiri dan kanan bangun terdapat tulisan SCS dan angka tahun 1914 terbuat dari ubin hitam dan keemasan. Sebuah jam berada di puncak bangunan. Sayang, semua ornamen itu sudah tidak ada lagi sehingga hilang pula keindahan bangunan itu. Ditambah lagi peron yang semula terbuka sekarang tertutup dinding sehingga kesan ringan bangunan hilang.<br /><br />Meski berada pada ujung jalur Semarang – Cirebon, stasiun Semarang West berbentuk stasiun paralel. Sejak semula memang direncakan stasiun ini akan dihubungkan dengan stasiun yang baru di Tawang sebagai stasiun utama Semarang. Tapi baru pada 1940, setelah pecah Perang Dunia II, atas desakan pihak militer, rencana itu betul-betul menjadi kenyataan. Pihak militer melihat bahwa tidak adanya hubungan antara Semerang – West dan Tawang merupakan titik lemah dalam pertahanan pantai utara Jawa yang ketika itu terancam serbuan Jepang. Saat ini stasiun Semarang – West ini dinamakan stasiun Semarang Poncol yang merupakan stasiun pemberangkatan dan kedatangan untuk KA kelas ekonomi.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">STASIUN SEMARANG TAWANG</span><br /><br />Stasiun Tawang diresmikan penggunaannya pada 1 Juni 1914. Stasiun ini dibangun untuk menggantikan stasiun Samarang NIS di Tambaksari yang dianggap sudah tidak memadai lagi sekaligus menyambut Koloniale Tentoonstelling, pekan raya internasional untuk memperingati 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Spanyol yang diadakan di kota Semarang.<br /><br />Stasiun ini adalah yang terakhir dibangun di Semarang sampai saat ini. Proses pembangunannya berlangsung sekitar tiga tahun. Rancangan bangunan ini dibuat oleh Ir. Sloth Blauwboer yang diperkirakan adalah staff NIS. Meski hasil rancangannya terkesan megah, arahan direksi NIS di Den Haag lebih menekankan pada bangunan yang fungsional.<br /><br />Stasiun Tawang dirancang sebagai perhentian kereta api jurusan Solo dan Yogya melalui rel 1435 mm. Pada 1924 Tawang menjadi perhentian kereta api Surabaya melalui Brumbung, Gambringan dan Cepu denganlebar sepur 1067 mm. Untuk itu dibangun peron baru di utara peron sepur lebar.<br /><br />Sampai sekarang stasiun besar Tawang masih berfungsi sebagai stasiun utama Semarang untuk pemberangkatan dan kedatangan KA kelas eksekutif dan bisnis. Setiap tahun tidak kurang dari 600.000 penumpang menggunakan stasiun ini.<br /><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4IWkMCjJP0rPLiK04Jq7dwJuqdkzWZK5PzCBG3vmvQ6tNo1SAt01Zac60Uxugb4y_4VWq_DCRPiD4qfrT7qjyOngeLYMPm20ybxv3n6qGekbHcTn-fSe7Q3W9vZSqlLxHw3p39p6qWSqF/s1600/%25284%2529.JPG"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4IWkMCjJP0rPLiK04Jq7dwJuqdkzWZK5PzCBG3vmvQ6tNo1SAt01Zac60Uxugb4y_4VWq_DCRPiD4qfrT7qjyOngeLYMPm20ybxv3n6qGekbHcTn-fSe7Q3W9vZSqlLxHw3p39p6qWSqF/s320/%25284%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5586870541021514130" border="0" /></a><br /><br /><br /><span style="font-style: italic;font-size:85%;" ><span style="font-family:arial;">Written by: Tjahjono Rahardjo</span></span><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-3245992898939218052010-07-12T06:42:00.000-07:002010-07-12T07:29:36.483-07:00Terminal Peti Kemas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFt3cs6-biQynd9TxSNY9gaF9xgWqclVjGxhajz5JN6Q7lVW4UHrxMSIhrl4LZwtjBUvnxmPqDGYabdVn5DOT6bWpnOEXDopvk6WRHe0zkt3hei7vq5_mRVRVq0e8o0_jGLIyg1nPCOJs6/s1600/Pict.1.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFt3cs6-biQynd9TxSNY9gaF9xgWqclVjGxhajz5JN6Q7lVW4UHrxMSIhrl4LZwtjBUvnxmPqDGYabdVn5DOT6bWpnOEXDopvk6WRHe0zkt3hei7vq5_mRVRVq0e8o0_jGLIyg1nPCOJs6/s400/Pict.1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493022578899470482" border="0" /></a>Saat ini banyak barang yang diangkut di atas jalan, rel dan laut dalam Peti Kemas (Container) – yaitu semacam krat besar, ada yang berbahan dari lempengan besi ataupun alumunium dan memiliki ukuran standar diantaranya 20’, 40’ dan 45’. Peti Kemas merupakan cara yang baik untuk mengangkut barang dengan bentuk dan ukuran yang berbeda. Alat pengangkut khusus telah dirancang untuk memindahkan peti kemas di antara truk, kereta api dan kapal laut. Alat ini adalah krangkat raksasa (crane), yang mampu mengangkat peti kemas sampai seberat 30 ton.<br /><span class="fullpost"><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZfFRBKqgo0atLpFe3bwIGA8CBk4woOzOI_YhyGLfV8ymwlRsVbE6MRudeISVDC0o5rdq-vDpkDPFGwxW2Fm-1DRMRPpwSJyjYKxA2ASN-g7moQfSLi-6R7AHYfAxuGP2mNYUQhu_Go2e/s1600/Pict.2.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRZfFRBKqgo0atLpFe3bwIGA8CBk4woOzOI_YhyGLfV8ymwlRsVbE6MRudeISVDC0o5rdq-vDpkDPFGwxW2Fm-1DRMRPpwSJyjYKxA2ASN-g7moQfSLi-6R7AHYfAxuGP2mNYUQhu_Go2e/s200/Pict.2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493015773537254658" border="0" /></a>Bangun utamanya terdiri atas dua pasang kaki yang dihubungkan oleh gelagar. Kedua kaki gelagar itu adalah “kotak” baja-las panjang. Kaki dan gelagar itu sendiri berdiri di atas rel mengunakan sebuah bogi beroda-dua sehingga dapat bergerak dari sebuah gerbong ke gerbong lain sepanjang rangkaian kereta api.<br /><br />Sebuah tempat kemudi -disebut kepiting- berjalan di tengah-tengah roda atas di sepanjang gelagar yang melintang mengangkut peralatan pengerek untuk mengangkat peti kemas. Peti kemas digantungkan pada unit, yang disebut unit penjepit-pengungkit, dan diletakkan di ujung tali pengerek yang berdiri tegak. Dari ruang pengemudi ini terdapat konsol kembar yang dapat mengatur semua operasi pengangkutan dan pemindahan. Karena pemuatan dan pembongkaran peti ke<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwYifAYsuBs79GBE4QNNiTk-XlYzEQrGobzxcnMurttB6VUop_AKqnLH65EE8trD7Gs8ZtMYiFb5eOWavln8NEI6OBkrMS6Vww_Et7P6mQLKn3ifHo7dxhim7PQKzeWyT3sX5GzR4JhW4b/s1600/Pict.3.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwYifAYsuBs79GBE4QNNiTk-XlYzEQrGobzxcnMurttB6VUop_AKqnLH65EE8trD7Gs8ZtMYiFb5eOWavln8NEI6OBkrMS6Vww_Et7P6mQLKn3ifHo7dxhim7PQKzeWyT3sX5GzR4JhW4b/s200/Pict.3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493018132115017922" border="0" /></a>mas dilakukan selam 24 jam sehari dan di dalam segala cuaca, maka ruang kemudi harus nyaman dan dilengkapi dengan kursi bersalut, pengatur suhu ruangan, alat anti kabut serta pembersih kaca depan.<br /><br /><br />Bogi kaki, kepiting dan alat pengerek digerakkan oleh motor listrik. Arus listrik dihasilkan oleh generator motor besar. Ada kalanya juga generator ini digerakan oleh mesin disel. Ketika bekerja, pengemudi menggerakkan kepiting sampai gigi penggerak langsung berada di atas peti kemas yang akan dipindahkan. Lalu peti kemas digandeng berjalan ke tempat peti kemas yang semestinya dipindahkan.<br /><br /><br /><br />Berikut ini adalah beberapa contoh krangkat raksasa yang diletakkan sesuai dengan penggunaannya untuk memindahkan tumpukan peti kemas :<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6IPr-CxPEwptvZ2G9UGmbkUZW9vhUqHjXQQE1_Df2bOmWPh8mg1f5L66HD-GIllK-O7cLmFNjYqCuIaN_jk2ffBzSj12ORCDPVvsLqMj0ltme2uPKq40Dgq6k7WkORlDUQNtEwc2ij6rd/s1600/Pict.4.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6IPr-CxPEwptvZ2G9UGmbkUZW9vhUqHjXQQE1_Df2bOmWPh8mg1f5L66HD-GIllK-O7cLmFNjYqCuIaN_jk2ffBzSj12ORCDPVvsLqMj0ltme2uPKq40Dgq6k7WkORlDUQNtEwc2ij6rd/s200/Pict.4.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493019282380522098" border="0" /></a>Digunakan untuk memindahkan peti kemas dari satu truk ke truk yang lain. Untuk pemindahan peti kemas dari terminal satu ke terminal yang lain dalam jarak yang dekat, proses ini suka disebut sebagai OB (overbrengen).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivlEjXWcJyM_BoLvpKhGYEAogUq4WjHWYULrPIPYYm3Db6aGyAKhFJLsSRQbmnm79EgA3DeRWwX0FxiUq59UE4aDVAUrRMGGtW12LmjHQ3bqJk_Czzex0T6U1lRqwayM98Fydhc7Y89KxG/s1600/Pict.5.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivlEjXWcJyM_BoLvpKhGYEAogUq4WjHWYULrPIPYYm3Db6aGyAKhFJLsSRQbmnm79EgA3DeRWwX0FxiUq59UE4aDVAUrRMGGtW12LmjHQ3bqJk_Czzex0T6U1lRqwayM98Fydhc7Y89KxG/s200/Pict.5.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493020372540593586" border="0" /></a>Digunakan untuk memindahkan peti kemas dari dalam kapal laut, kemudian diletakkan di pinggiran dermaga dan siap untuk diangkut oleh truk.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7iFCroQc_gBwnCOkJtcDBrSKqhdBx0PsBvGCPqDKLgAzIDvA8vIIXz4aTN49HY-3WWNOCzSnP5s5R72WjWP9WYAmfjZoh_WgVt0sQNBRUceZilVNAz_bex7cjIXzdgPA6_-OBN-_ri4JO/s1600/Pict.6.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7iFCroQc_gBwnCOkJtcDBrSKqhdBx0PsBvGCPqDKLgAzIDvA8vIIXz4aTN49HY-3WWNOCzSnP5s5R72WjWP9WYAmfjZoh_WgVt0sQNBRUceZilVNAz_bex7cjIXzdgPA6_-OBN-_ri4JO/s200/Pict.6.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5493021588475575618" border="0" /></a>Digunakan untuk memindahkan peti kemas dari gerbong barang kereta api untuk diletakkan di atas chasis truk, begitu juga sebaliknya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Sekian.<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-24503547111383234902010-05-11T04:35:00.000-07:002011-12-12T04:54:03.773-08:00Jakarta - Bandung, antara sebuah pilihan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjMEWZM7bw8XvTH_6mXyCmvTPnaA5HpB2BeUF9-n1XHsqpkY0PE8f8QtoOXf5aVs60lvZIVJgJ9WKfOso9t7feVpvyce8GckdH0BvEf3_PziowmIVAJQTbtbSs3O-UTwkkz0ltiNZr3_3/s1600/1.DSCN0228.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 176px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIjMEWZM7bw8XvTH_6mXyCmvTPnaA5HpB2BeUF9-n1XHsqpkY0PE8f8QtoOXf5aVs60lvZIVJgJ9WKfOso9t7feVpvyce8GckdH0BvEf3_PziowmIVAJQTbtbSs3O-UTwkkz0ltiNZr3_3/s400/1.DSCN0228.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5469978193329878834" border="0" /></a>Sejak awal tahun 2005 dimana proses pembangunan jalan tol Cipularang sedang berjalan, maka di saat itulah mulai terdengar lonceng kematian pada perjalanan Kereta Api untuk jurusan Jakarta – Bandung (PP). Hal ini memang sebenarnya sudah menjadi perbincangan yang hangat bagi para masinis, kondektur beserta para awak KA di saat itu.<br />Ternyata benar, 5 tahun kemudian tepatnya pada tanggal 27 April 2010 terbukti bahwa PT Kereta Api (Persero) melalui Surat Direksi memutuskan untuk menutup perjalanan salah satu kereta api yang beroperasi di wilyah ini yaitu KA Parahyangan. Beragam tanggapanpun datang bertubi-tubi, baik dari pengamat transportasi, alumni pengguna KA Parahyangan (artis & masyarakat), serta para railfan.<br /><span class="fullpost"><br />Sebenarnya kalau kita boleh memilih, memang cukup banyak cara dalam menempuh perjalanan Jakarta - Bandung. Bisa dengan angkutan udara ataupun angkutan darat, dimana keputusan terakhir ya berada di tangan masing-masing individu. Namun kalau boleh berpikir lagi lebih jauh, ternyata semua ini adalah sebuah pilihan yang telah diatur / disediakan oleh para pembuat kebijakan transportasi di negeri ini. Kita sebagai warga negara yang baik hanya bisa ikut mengamati dan menjalaninya saja.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcs3GxtwcjaMABat6D2C1BF60F2d4pbM4aGUKulm5vq4GpzeWgBcFRKIyy_rEolK0S-GBfH4gyZKXcMyRxdR_FNFId-CQrP5a_IVbcMe7HcjCJMnweMoMzZZhkRMq9eZqrBilNDG2T03g5/s1600/2.IMG_7205_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcs3GxtwcjaMABat6D2C1BF60F2d4pbM4aGUKulm5vq4GpzeWgBcFRKIyy_rEolK0S-GBfH4gyZKXcMyRxdR_FNFId-CQrP5a_IVbcMe7HcjCJMnweMoMzZZhkRMq9eZqrBilNDG2T03g5/s200/2.IMG_7205_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5469976617680054098" border="0" /></a>Jika kita menggunakan angkutan udara tetap gak akan bisa mengalahkan angkutan darat untuk jarak dekat sampai menengah karena faktor check in dan check out / ambil bagasi, protokol angkutan udara tetap mensyaratkan hal ini, itulah sebabnya di Eropa angkutan udara kalah melawan Kereta Api.<br />(kecuali kalau angkutan udaranya helikopter yang bisa langsung mendarat di atap gedung di Kuningan, misalnya), belum lagi letak airportnya yg tidak dipusat kota, tetap akan hilang sekitar 1 jam untuk urusan ini. Apalagi kalau jalan menuju airport sedang tergenang air, bisa menjadi lebih.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJJven2fT2Unp0A1ZY7cs1wZb3B2lQ50r_lwt5Adqd_SjNjB9PCw_fU3pnIJHl-qR_B-ifDiv_pn5LCzEsGrLgdFoHC3VCAKv6tLPuORGMFppTbt0z3Z4aOvAjjkg5MMBtYHj2lfs5mSAX/s1600/3.DSCN0227_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJJven2fT2Unp0A1ZY7cs1wZb3B2lQ50r_lwt5Adqd_SjNjB9PCw_fU3pnIJHl-qR_B-ifDiv_pn5LCzEsGrLgdFoHC3VCAKv6tLPuORGMFppTbt0z3Z4aOvAjjkg5MMBtYHj2lfs5mSAX/s200/3.DSCN0227_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5469976906500363874" border="0" /></a>Memang tampaknya masyarakat Indonesia (terutama yg tinggal di koridor Bandung - Jakarta) harus mengalami dulu "macet - macet - total - total" baru ngeh dan belajar plus sadar bahwa sampai kapanpun jalan raya / toll SENDIRIAN tidak akan pernah bisa menyelesaikan dan memberi jawaban yg terbaik cara bepergian (apalagi untuk koridor seperti seperti Bandung - Jakarta). Baru sadar kalau sudah terlambat nanti dan harga yg dibayar akan terlalu mahal, karena INTANGIBLE Cost nya gak pernah ikut dihitung.<br /><br /><br /><span style="font-style: italic;">Kalau kita mau jujur ke diri kita sendiri, coba dijawab pertanyaan2 ini :</span><br /><br />> memangnya kalau (misalnya) jalan toll dibuat sepuluh jalur dua arah, apa ya gak kelelep jalan di dalam kota Bandung dan Jakarta menampung arus masuk yg segitu gede (artinya membangun jalan toll sendiri - walaupun swasta dan mampu, itu adalah cerminan berpikir hanya sepihak dan "egois", short sight, impaknya ke seluruh sistem jalan dalam kota2 akan sangat berat / bencana buatan manusia modern).<br /><br />> kalau semua pakai mobil (DAN TIDAK EFISIEN / SE EFISIEN KA) apakah masih cukup BBM FOSSIL untuk semua mobil, katakan hingga 25 - 50 tahun kedepan, kalaupun ada bagaimana kalau harganya selangit, apa masih kebeli (mau semuanya pakai hybrid??)<br /><br />> kalau semua lahan diubah jadi jalan toll dan sebagai "domino efek" jalan pengumpan maupun penerimanya juga terpaksa di perlebar dan mencaplok apa saja di kiri kanannya, apa masih tersisa lahan buat sawah, kebun, rumah, sarana sosial, taman, jalur hijau, sekolah, lapangan olahraga dll. Bukannya ini akan jadi "the end of the world" ketika sejauh mata memandang cuma tampak jalan - jalan - jalan thok.<br /><br />> berapa harga yg harus dibayar untuk korban2 akibat polusi, sakit kronis, sakit akut, kematian dini, kecelakaan Lalin akibat berseliwerannya jalan toll dan jalan lain dimana2, sesuatu yg selau "dilewat" oleh para pelaku bisnis jalan raya (yg egois) krn gak pernah mau rugi (pura2 bodoh, buta & budeg dan gak mau tahu).<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKPbFZYv8F-AKHzVjrWu-U8S4uCu1SMeB_nFB0PPGdx0msf0GmB8awe5wisBaFmA5YLvGEwWgYdTtcyjgBEZaGUunxeefgcdpSoGPQnGs6jXmNbcDaRdhHMLi8CuzzIbZ4h7dAWKtEakpg/s1600/4.DSCN0229_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKPbFZYv8F-AKHzVjrWu-U8S4uCu1SMeB_nFB0PPGdx0msf0GmB8awe5wisBaFmA5YLvGEwWgYdTtcyjgBEZaGUunxeefgcdpSoGPQnGs6jXmNbcDaRdhHMLi8CuzzIbZ4h7dAWKtEakpg/s200/4.DSCN0229_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5469977358892120114" border="0" /></a>INTI masalahnya tetap tidak / belum dipahami oleh sebagian masyarakat awam yg "tertipu" oleh janji2 jalan toll. Padahal yang harus selalu diukur ialah Efisiensi Pengangkutan per luas lahan yg ditempati, dalam bahasa yg lebih teknis = berapa orang yg bisa diangkut per luas kendaraan / lahan yg ditempati.<br /><br />Jangan mau di"bebodo" sama Pak DI, dia kan termasuk kelompok yg melihat sesuatu dari sisi enaknya saja (menurut dia), bahasa lainnya bagian yg dia suka dia akan ngomong keras ke-mana2, bagian yg dia tidak suka, gak akan di singgung2 sama sekali. TIDAK OBJEKTIF. Semua orang juga mengetahui bagaimana Cina membangun jalan KA di mana2 di pelosok negaranya untuk menjangkau berbagai daerah terpencil, plus merambah ke manca negara. Tapi karena DI gak suka KA, maka gak bakalan dia cerita soal kegigihan Cina membangun jaringan KA, yg dia suka mobil (dan jalan toll) maka dia ber-koar2 lewat media miliknya soal mobil (dan jalan toll).<br />Celakanya pemerintah sendiri tak berdaya karena sudah cekak duitnya, masih juga di"gerogoti" para tikus berdasi yg sangat "kreatif dan pinter2", akibatnya cuma bisa nurut dan ngalah terus ke selera para pelaku bisnis.<br /><br />Gak akan berpanjang dan bersilat kata, photo disamping ini menunjukkan bagaimana seluruh <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJSkSZiIthqLAJx1DyhyAT7RFO_zkrrNVJ4fFGifOtR7Fligf66FdpQaqdq2mqIdxbvKrwpeQGWbmcwT0Wvk644jPTvVURbOK6fVYYXmRvHq-Z5Gwk8nfNqZVs2rclZ9ukJ6gWrXJ38yEr/s1600/5.DSCN0234_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJSkSZiIthqLAJx1DyhyAT7RFO_zkrrNVJ4fFGifOtR7Fligf66FdpQaqdq2mqIdxbvKrwpeQGWbmcwT0Wvk644jPTvVURbOK6fVYYXmRvHq-Z5Gwk8nfNqZVs2rclZ9ukJ6gWrXJ38yEr/s200/5.DSCN0234_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5469977735648823538" border="0" /></a>penumpang dari mobil-mobil ini bila dimuat di KA cuma akan memenuhi dua kereta saja, (dari tujuh buah kereta per set). Tapi karena ngeyel maunya naik mobil sendiri, ya monggo, silakan :<br />- berboros lahan buat jalan<br />- berboros BBM fossil buat mobil<br />- berboros Polusi akibat mobil<br />- berboros waktu (karena akhirnya macet)<br />- berboros lahan parkir di pusat kota<br />- berboros stress di sepanjang jalan<br />- berboros dll dll dll dst dst.<br /><br /><br />Pilihan ditangan Anda, kalau masih mau ingat nasib anak cucu nanti yg bakal diwarisi sistem yg "krudit, amburadul, salah dan catastrophic".<br /><br /><br /><br />Sekian.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style=";font-family:trebuchet ms;font-size:78%;" >Quote from “ST”</span><br /><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-52356431190965004922010-04-27T06:45:00.000-07:002010-04-27T07:09:19.889-07:00The Last Parahyangan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmsJ7tan-f0KK5mK_AQuzrKj9PZFvCMVzCee1qB5ph8U1xvzfKz_mdGZEwDzeSUOvIdc_jcfgfEM_uQ_cSOwzdE5B8wAKj6Lt7jyFKc25W8ja6myZf97o-HAA7wx8xYWR5lKAVAuO47uqC/s1600/IMG_8410_resize.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmsJ7tan-f0KK5mK_AQuzrKj9PZFvCMVzCee1qB5ph8U1xvzfKz_mdGZEwDzeSUOvIdc_jcfgfEM_uQ_cSOwzdE5B8wAKj6Lt7jyFKc25W8ja6myZf97o-HAA7wx8xYWR5lKAVAuO47uqC/s320/IMG_8410_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464815948887960930" border="0" /></a>Tak ubahnya seperti perusahaan yang sudah terbiasa dengan proses “likuidasi” ataupun “merger”, dalam hal nama kereta api pun juga mengalami hal yang demikian. KA Parahyangan dengan relasi Bandung – Jakarta (PP) menjadi salah satu contohnya.<br />Di saat-saat terakhir menjelang di likuidasi-nya nama KA Parahyangan, kamipun mencoba untuk terakhir kalinya menaiki KA Parahyangan dimana KA tersebut akan melakukan perjalanan terakhirnya pada hari senin tanggal 26 April 2010 dan resmi ditutup pada tanggal 27 April 2010.<br /><span class="fullpost"><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxNjIYRchCKcFnBvz4lqtRFiRyPn8d0_hqo0tWhRzw9kl7FxuugrF77MqacTzM1E4C_lYaNuFa92gnTbWzTsl-yfGILzJisD5CO-SUXl6CaYVT0M3TpyTX_3Tpl3ZkI1lZS6lyz70luBKT/s1600/IMG_8412_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxNjIYRchCKcFnBvz4lqtRFiRyPn8d0_hqo0tWhRzw9kl7FxuugrF77MqacTzM1E4C_lYaNuFa92gnTbWzTsl-yfGILzJisD5CO-SUXl6CaYVT0M3TpyTX_3Tpl3ZkI1lZS6lyz70luBKT/s200/IMG_8412_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464813767717196594" border="0" /></a>Di pagi buta tepat pukul 05.00, kami sudah mulai berdatangan di stasiun Gambir lantai 3 pada peron 1-2, sekaligus ikut melepas keberangkatan KA Parahyangan menuju Bandung yang pertama pada pukul 05.30. Disana telah siap para crew RCTI berikut reporternya bernama Ajeng Kamaratih, untuk mengadakan liputan langsung dari stasiun Gambir yang ditayangkan pada acara Nuansa Pagi Akhir Pekan. Liputan yang bertemakan “berakhirnya KA Parahyangan” ini tampaknya cukup banyak membuat sedih para penggunanya. Namun dari hasil perbincangan antara reporter bersama pihak PT KA, ternyata KA Parahyangan ini melakukan penggantian nama yaitu menjadi KA Argo Parahyangan. Dimana nantinya KA Argo Parahyangan selain kelas eksekutif masih terdapat juga kelas bisnisnya karena ini adalah hasil “merger” dari KA Argo Gede dengan KA Parahyangan. Jadi tarif KA untuk Jakarta – Bandung dan sebaliknya masih tetap terjangkau. Dan sejarah akan nama “parahyangan” pun tetap dipergunakan.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw3myld6Mns8eXEdICXTo-wCqLr8LPX8mMQkVmPN1qiNhJcJongxkFsWMwx0D-04tRgZxV-0V4DXnT6p119m9RF7EC5xb2jT9QMEJhSRJ3nRQcCQ9Cmq-WYhfaq6sxJXvO3IMBjl0lGA06/s1600/IMG_8420_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhw3myld6Mns8eXEdICXTo-wCqLr8LPX8mMQkVmPN1qiNhJcJongxkFsWMwx0D-04tRgZxV-0V4DXnT6p119m9RF7EC5xb2jT9QMEJhSRJ3nRQcCQ9Cmq-WYhfaq6sxJXvO3IMBjl0lGA06/s200/IMG_8420_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464814179161157490" border="0" /></a>Setelah selesai liputan, kamipun menyempatkan diri untuk berfoto bareng dengan para crew RCTI. Perjalanan menuju Bandung akan kami ikuti pada keberangkatan KA Parahyangan pukul 08.30 dari stasiun Gambir atau KA 66.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ4kWt5VBJxQSDe2RJSiw7MB_ybJXk__YmSzSBok9T3FBybSh7KnQQ7z6qbS9HiHzFjy_d2EExATLTU9UkOyJP1B-43be4Ym5na1KIm-EnQB0SEUmFvaP7F8kRIHOw2MBw8rlA5xUJ1_Na/s1600/IMG_8427_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQ4kWt5VBJxQSDe2RJSiw7MB_ybJXk__YmSzSBok9T3FBybSh7KnQQ7z6qbS9HiHzFjy_d2EExATLTU9UkOyJP1B-43be4Ym5na1KIm-EnQB0SEUmFvaP7F8kRIHOw2MBw8rlA5xUJ1_Na/s200/IMG_8427_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464814418699605474" border="0" /></a>Tak disangka ternyata di hari itu tiket KA Parahyangan langsung habis terjual seluruhnya. Seluruh anggota komunitas pencinta kereta api berkumpul di setiap sudut rangkaian kereta yang ada. <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://1.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/S9br90phcWI/AAAAAAAAApE/52Z9tZpMaVk/s1600/IMG_8430_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://1.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/S9br90phcWI/AAAAAAAAApE/52Z9tZpMaVk/s200/IMG_8430_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464814645198025058" border="0" /></a>Keretapun terisi penuh penumpang. Sebagai kenang-kenangan tiket KA Parahyangan terakhir, kamipun meminta kepada bapak kondektur untuk menandatangani tiket yang ada. Sesuatu yang mungkin agak tidak lazim dilakukan oleh kondektur, karena biasanya tiketnya dibolongin atau dicoret dengan tinta pulpen. Dan juga mengambil foto para crew Kereta Makan (KM) Parahyangan.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/S9bsQw1sFhI/AAAAAAAAApM/E6YOVZRxD-o/s1600/IMG_8443.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/S9bsQw1sFhI/AAAAAAAAApM/E6YOVZRxD-o/s200/IMG_8443.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464814970592826898" border="0" /></a>Sepanjang perjalanan dengan menggunakan KA 66 ini ternyata <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/S9bsjyr4slI/AAAAAAAAApU/tVBZuK10hdA/s1600/IMG_8424_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/S9bsjyr4slI/AAAAAAAAApU/tVBZuK10hdA/s200/IMG_8424_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464815297506095698" border="0" /></a>juga diikuti oleh crew SCTV dari stasiun Gambir hingga Bandung. Kali ini reporternya adalah seorang wanita cantik yang bernama Anastasya Putri. Cukup banyak dia mewawancarai penumpang di dalam KA Parahyangan, yang ternyata ditayangkan pada acara Liputan 6 Siang.<br />http://is.gd/bIgrf<br /><br /><br />Sungguh suatu perjalanan yang sangat luar biasa di hari itu. Dimana terdapat lebih dari 150 Railfan berkumpul menjadi satu di dalam KA Parahyangan. Semoga cerita ini dapat menjadi suatu pengalaman tersendiri bagi yang mengikutinya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdTDnMKHu_BTEtuD2lcp7B0kuoJUmJ6rlNn0mAoubsGwMfiu7vpNG9mbyJ4N4WXWhULPMr2OiTyXjxCOl73VVdY8xRuK3pRthcwEHxtXbJJq_9ceRSKr7f7YXxhfwSm2ehUcXKoNZpVKN/s1600/IMG_8445_resize.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdTDnMKHu_BTEtuD2lcp7B0kuoJUmJ6rlNn0mAoubsGwMfiu7vpNG9mbyJ4N4WXWhULPMr2OiTyXjxCOl73VVdY8xRuK3pRthcwEHxtXbJJq_9ceRSKr7f7YXxhfwSm2ehUcXKoNZpVKN/s200/IMG_8445_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5464815685811311538" border="0" /></a><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">KA PARAHYANGAN</span><br /><span style="font-weight: bold;">31 JULI 1971 – 26 APRIL 2010</span><br /><span style="font-weight: bold;">Kami Akan Selalu Mengenangmu………</span><br /><br /><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-22775948921287963812010-04-08T05:38:00.000-07:002010-04-08T06:19:06.423-07:00Antara Kereta vs Gerobak (Gerbong)<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYr85_RZLtI1wVmx_8aIZMLFuaDEVbxlwIzUiWtLvyRNNDyzMD8YFmXMDJniE5CtgVC9bmz4OYg2BMq8G8Zh1u9FabCsgazY4xofOtbb5PuGLUxlJ9hRcFWJtzKfyHGGe03eYtNi8x8KXU/s1600/(1)+Shunting.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYr85_RZLtI1wVmx_8aIZMLFuaDEVbxlwIzUiWtLvyRNNDyzMD8YFmXMDJniE5CtgVC9bmz4OYg2BMq8G8Zh1u9FabCsgazY4xofOtbb5PuGLUxlJ9hRcFWJtzKfyHGGe03eYtNi8x8KXU/s400/(1)+Shunting.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457750723276228450" border="0" /></a>Kenapa sampai saat ini masih banyak orang yang sering salah persepsi terhadap penyebutan antara Kereta dan / atau Gerbong ? Padahal dua kata tersebut mempunyai makna yang sangat berbeda. Bagi yang mengerti secara fisik dari perbedaannya, maka dari foto rangkaian Kereta Api di atas seharusnya sudah dapat ditebak bahwa pada rangkaian tersebut masing-masing urutannya dari depan terdiri dari 1 Lokomotif, 1 Kereta (kelas ekonomi / K3) dan 2 Gerobak (GGW warna biru dan GGW warna abu-abu).<br /><br />Boleh jadi kita cukup familiar dan sering sekali membaca / mendengar dengan kalimat berikut :<br /><span class="fullpost"><br />Lok CC204xx menarik 8 K1 -- KA xxx tujuan xxx, atau<br />Lok CC201xx menarik 9 K3 dan 1 KMP, -- KA xxx tujuan xxx<br /><br />Lha koq bukan,<br />Lok CC204xx menarik 8 GP1 -- KA xxx tujuan xxx, atau<br />Lok CC201xx menarik 9 GP3 dan 1 GMP -- KA xxx tujuan xxx<br /><br />Jawabnya mudah, karena yang ditarik itu Kereta bukan Gerbong Penumpang / Gerobak Penumpang.<br /><br />Kalau kita mau menjadi Railfan yang baik ataupun ahli dalam perkereta-apian, dan mengikuti aturan main yang berlaku, maka primbonnya ya ada di dalam REGLEMEN KA. Di R19 BAB 1 hal 15 sampai dengan 34, dengan jelas telah di definisikan semua istilah yg dipakai di perkereta-apian Indonesia ( PT. KA ).<br /><br />Berikut contoh isinya;<br /><br />hal 19 : <span style="font-weight: bold;">"KERETA"</span> ialah kendaraan yg seluruhnya atau sebagiannya dipergunakan untuk mengangkut PENUMPANG, BEGASI dan KIRIMAN POS"<br /><br />hal 20 : <span style="font-weight: bold;">"GEROBAK"</span> ialah kendaraan yg KHUSUS dipergunakan untuk mengangkut barang dan binatang.<br /><br />Yang menjadi masalah adalah dimunculkannya istilah baru yaitu "GERBONG", nah disinilah timbul polemik yg buang-buang waktu, engkel-engkelan dan tidak menyelesaikan masalah (sering kali malah bikin emosi kalau mau di-benarkan).<br /><br />Orang-orang pada umumnya tidak mengerti dalam membedakan mana “kereta”, mana “gerobak”, yang tau adalah “kereta” dengan “gerbong” itu sama saja padahal tidak. Bukan hanya orang yang awam dengan dunia kereta api, namun para wartawan-pun (baik cetak maupun elektronik) dalam memaparkan berita di seputar perkeretaapian, sering salah dalam menulis atau menyebutnya.<br />Misal:<br />"Kecelakaan KA menyebabkan beberapa GERBONG nya terguling" , ........... lho Gerbong apa ???? Gak jelas ???<br />Lebih mudah (per definisi) me-refer dan memakai kata KERETA, atau kata GEROBAK (itupun kalau mau).<br /><br />Bahkan yang lebih parah lagi adalah orang yang sehari-hari kerjanya sudah jelas berhubungan dengan kereta api, alias para pegawai PT. KA (Persero). Kesalahan dalam menyebut ( kereta / gerbong / gerobak ) itu selalu saja terjadi. Entah apakah memang sudah merupakan suatu warisan yang turun-temurun terucap, sehingga sangat sulit untuk merubah kebiasannya. Atau memang tidak mengerti ? Atau tidak peduli ? (hanya ybs yang bisa menjawabnya).<br /><br />Jadi kesimpulannya kalau masih TETAP MAU NGEYEL pakai kata-kata GERBONG, harus diciptakan istilah baru :<br />GERBONG PENUMPANG = Kereta<br />GERBONG BARANG = Gerobak<br /><br />Kereta, dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan <span style="font-style: italic;">Coach or Carriage</span>, dalam bahasa Belanda disebut dengan <span style="font-style: italic;">Rijtuig</span>.<br /><br />Gerobak, dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan <span style="font-style: italic;">Wagon</span>, dalam bahasa Belanda disebut dengan <span style="font-style: italic;">Wagen</span>.<br /><br />Kereta dan / atau Gerobak yang telah tersusun atau digandengkan lengkap dengan lokomotif, dan telah terpasang Semboyan 21, artinya sudah menjadi Kereta Api (<span style="font-style: italic;">Train</span>). Bukan “Kereta” atau “Gerobak” lagi.<br /><br />Jadi, semua pengertiannya terpulang kepada diri kita masing-masing, mau menurut dan konsekuen dengan acuan baku ini atau tetap mau ngeyel terus-terusan. Silahkan saja…<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Untuk lebih jelasnya bisa dilihat beberapa foto yang terdapat di bawah ini :</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX5USEQsKCdrtuclwkaQGr_Pk3ig55kUvrbrM8nB7BUcbrA47jxMI1tehlC042JEMhn9gad0VqAd0ps9bX9pFc3kWwWL40yJ6PznQf7Lm6Eg7lJLAjeMAEDgXI1xUf9R6dh9B0jiMaSuKs/s1600/(2)+K2-Repair_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgX5USEQsKCdrtuclwkaQGr_Pk3ig55kUvrbrM8nB7BUcbrA47jxMI1tehlC042JEMhn9gad0VqAd0ps9bX9pFc3kWwWL40yJ6PznQf7Lm6Eg7lJLAjeMAEDgXI1xUf9R6dh9B0jiMaSuKs/s200/(2)+K2-Repair_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457746288731751490" border="0" /></a>Foto disamping memperlihatkan suatu contoh Kereta, dengan kategori kelas bisnis (K2). Karena Kereta merupakan angkutan yang biasa membawa penumpang, maka tak pelak lagi perawatan rutin harus lebih sering dilakukan karena ini berkaitan dengan keselamatan manusia sepanjang perjalanan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXHaZbLPz7IkPDWCcHK5hbvz5hmSF4g2Zxi8Sg76VIQztG0feazNvJo9-NE2zXofR0NZA9sNgz7XK6xDhn0V5_Dq_KHldlmKNkAfDMIa8SJBj_-eiruzHPr-vDCcCA7B10AQ1o_IXUFJ33/s1600/(3)+Nusantara_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXHaZbLPz7IkPDWCcHK5hbvz5hmSF4g2Zxi8Sg76VIQztG0feazNvJo9-NE2zXofR0NZA9sNgz7XK6xDhn0V5_Dq_KHldlmKNkAfDMIa8SJBj_-eiruzHPr-vDCcCA7B10AQ1o_IXUFJ33/s200/(3)+Nusantara_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457746924277739490" border="0" /></a>Kereta yang mengangkut penumpang tertentu yang ingin lebih eksklusif dalam perjalannya </span><span class="fullpost">disebut kereta wisata. “Nusantara” adalah salah satu contoh dari kereta wisata yang ada selain “Bali” dan “Toraja” yang rutin berdinas sesuai pesanan hingga saat ini.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2rPndQM3C4iB4nz2la6fXxjNJQSBYDGqLeqWLGE7LNDDtQBNLIqcVawjdlyJFEQllS5kHILSpYPiyLPQR2svicZ3C1INb5jLiwKfhPrSYC9tDelaZHDeQU7yTtJ8u6mQC9otY4XoIsyGW/s1600/(4)+YW_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2rPndQM3C4iB4nz2la6fXxjNJQSBYDGqLeqWLGE7LNDDtQBNLIqcVawjdlyJFEQllS5kHILSpYPiyLPQR2svicZ3C1INb5jLiwKfhPrSYC9tDelaZHDeQU7yTtJ8u6mQC9otY4XoIsyGW/s200/(4)+YW_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457747648314282290" border="0" /></a>Sementara untuk gerobak pada umumnya tidak terlalu banyak membutuhkan perawatan, karena hanya berisi barang saja. Foto disamping adalah contoh Gerobak dengan kode YW yang dulunya biasa berdinas mengangkut pasir kwarsa. Namun sampai di Jakarta sekarang lebih banyak digunakan untuk mengangkut sampah (walaupun yang kayak begini bisa laku juga untuk mengangkut orang). Mungkin saat ini Gerobak tersebut sudah habis dirucat.<br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRL8MNRVjtOOXnWhuxn_VZrz7eMOptlFSFRL0FNqNFrC1mgIaCp7O5qksrr0GsQgtjepCRsRGcwnO0OaI8iE0PaBW6EQiCrbU65X7pCMFtefP5xS8pV7qh83zJYQ7e2NTK_26DKK_pDLRo/s1600/(5)+DSCN2607_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRL8MNRVjtOOXnWhuxn_VZrz7eMOptlFSFRL0FNqNFrC1mgIaCp7O5qksrr0GsQgtjepCRsRGcwnO0OaI8iE0PaBW6EQiCrbU65X7pCMFtefP5xS8pV7qh83zJYQ7e2NTK_26DKK_pDLRo/s200/(5)+DSCN2607_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457748170296983938" border="0" /></a>Khusus untuk Kereta Api di Cepu yang dimiliki oleh Perhutani, Gerobak yang biasa dipakai untuk mengangkut kayu jati, kini derajatnya naik menjadi “kereta wisata”. Kalau Kereta Api ini sedang berdinas mengantarkan wisatawan, dapat dipastikan bahwa penumpangnya lebih memilih naik di Gerobak seperti kambing daripada di Kereta :D :D<br /><br /><br /><br /><br /><br />Dengan menggunakan lokomotif, maka suatu kereta dan / atau gerobak bisa ditarik atau didorong. Berikut contoh-contohnya :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Lokomotif membawa Kereta K1.</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy14BIzvbCV4m1by343Zj5wF_gL11PF-U_9vfe_rlVjM5BwbwBX01hBkniAI-gNem_QZyaHiRdXAOxGhOz_bGI-Yairi0kWedhMJHU4_3wO4KoWSFPvEojw4tls6y7LoWZkWLyDWKatQwy/s1600/1.+Lok%2BKereta_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjy14BIzvbCV4m1by343Zj5wF_gL11PF-U_9vfe_rlVjM5BwbwBX01hBkniAI-gNem_QZyaHiRdXAOxGhOz_bGI-Yairi0kWedhMJHU4_3wO4KoWSFPvEojw4tls6y7LoWZkWLyDWKatQwy/s200/1.+Lok%2BKereta_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457748690663809730" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Lokomotif membawa Gerobak Ketel.</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtyutkzwe7yDQpapSCAFuG7ltZS86-mkoyV15YsefPgw3-nBzNPxSiZ4JHs7qZUjiKIje1pGy-lmaQLat1PaoBWINtWbhQGX6-s0KKukacMhuu81Ll8ST3r9rnEpm7DV1J2QL0Z1fpTzKu/s1600/2.+Lok%2BGerobak_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtyutkzwe7yDQpapSCAFuG7ltZS86-mkoyV15YsefPgw3-nBzNPxSiZ4JHs7qZUjiKIje1pGy-lmaQLat1PaoBWINtWbhQGX6-s0KKukacMhuu81Ll8ST3r9rnEpm7DV1J2QL0Z1fpTzKu/s200/2.+Lok%2BGerobak_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457749540092306706" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Lokomotif membawa Lokomotif.</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF6vb4xEAybyI-7e5_Qu0P_FhGMOzGouzLAyx-smbZsBn2ZGi4KhAbTBL8WcMcyVE9DWCG4J5eeotrIgI7-pC-L_OD01whpooph8tt3rJXU82OrYfCH_oOA9KMZu4nMZVyD2UUYGpNtfjW/s1600/3.+Lok%2BLok_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhF6vb4xEAybyI-7e5_Qu0P_FhGMOzGouzLAyx-smbZsBn2ZGi4KhAbTBL8WcMcyVE9DWCG4J5eeotrIgI7-pC-L_OD01whpooph8tt3rJXU82OrYfCH_oOA9KMZu4nMZVyD2UUYGpNtfjW/s200/3.+Lok%2BLok_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457749867555700130" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Lomotif membawa rongsokan kaleng kerupuk yang siap dirucat.</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0APTRmWXMq-Vlu0vVD2unrocX1nVzkYrVtC2iCY4rxpLcxNX2gvoOxdcEk75hyz5GbhcaQsut9iuzOnzdrLLq_65uwcw-HBWGcHbEOQyuhTtC5_EwbKaXLcUc3MPB8ZsNuJaTrfU-XO6Z/s1600/4.+Lok%2BKaleng+krupuk_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0APTRmWXMq-Vlu0vVD2unrocX1nVzkYrVtC2iCY4rxpLcxNX2gvoOxdcEk75hyz5GbhcaQsut9iuzOnzdrLLq_65uwcw-HBWGcHbEOQyuhTtC5_EwbKaXLcUc3MPB8ZsNuJaTrfU-XO6Z/s200/4.+Lok%2BKaleng+krupuk_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5457750292577191394" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Demikian sedikit pencerahan mengenai Kereta dan Gerobak. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya. Jika ada kesalahan kata-kata mohon dimaafkan & silahkan dikoreksi.<br /><br /><br />Terimakasih<br /><br /><br /><br /><br /><span style=";font-family:times new roman;font-size:78%;" >Special thanks to ST</span><br /><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-26637248739461683602010-03-12T06:14:00.001-08:002010-03-12T06:36:51.830-08:00Concrete Sleeper<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHtY69owKmlPG7lNCbPTQHQWdZfXxU4fM2AH99PSIjTBQO9KVwwFnv7YRmkd-rKBptkW4rSBvSET2GSBLfY02pYa-xLH6UgOJciUNypjsIHSBBSHZVqj8lna7ytRU8d401hAqPQCOODYbx/s1600-h/1.+bantalan.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHtY69owKmlPG7lNCbPTQHQWdZfXxU4fM2AH99PSIjTBQO9KVwwFnv7YRmkd-rKBptkW4rSBvSET2GSBLfY02pYa-xLH6UgOJciUNypjsIHSBBSHZVqj8lna7ytRU8d401hAqPQCOODYbx/s320/1.+bantalan.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5447752125618292370" border="0" /></a><br /><br />Dalam rangka melengkapi prasarana jalan rel kereta api, salah satu komponen yang tak kalah pentingnya adalah Bantalan Beton (Concrete Sleeper). Dahulu sebelum beton menjadi suatu hal yang “nge-trend” dalam dunia konstruksi, maka jenis bantalan rel KA yang dipergunakan pertama kali adalah terbuat dari kayu, kemudian lambat laun beralih ke bantalan yang terbuat dari besi baja hingga pada akhirnya menggunakan bahan yang terkuat (untuk saat ini) yaitu beton. Pemilihan bantalan yang dipergunakan tentunya didasari pada pertimbangan umur pemakaian, berat bantalan, kestabilan dan pertimbangan ekonomis.<br /><br />Menurut perkiraan yang ada, perbandingan umur bantalan rel KA yang dipergunakan dalam keadaan normal dapat ditaksir sebagai berikut :<br /><span class="fullpost"><br />•Bantalan kayu yang tidak diawetkan ; 3 – 15 tahun<br />•Bantalan kayu yang diawetkan ; 25 – 40 tahun<br />•Bantalan besi baja ; sekitar 45 tahun<br />•Bantalan beton ; diperkirakan 60 tahun.<br /><br />Karena bantalan beton relatif baru, maka belum diketahui secara pasti umur pemakaian yang sebenarnya. Bantalan beton relatif berat sehingga pemasangannya memerlukan mesin pengangkat, seperti crane. Walaupun digunakan bantalan beton pada hampir semua pembangunan trek baru, namun bantalan kayu tetap diperlukan. Bantalan kayu dipasang pada wesel, pada terowongan dan bisa juga pada tikungan.<br /><br />Jarak bantalan pada umumnya dikaitkan dengan jumlah ton lalu lintas per tahun. Yang umum banyak dipergunakan adalah dengan jarak sekitar 60 cm. Namun dalam hal tertentu seperti dalam rangka mengurangi biaya konstruksi dan biaya pemeliharaan, pada lintasan yang tidak terlalu padat dilalui kereta api, jarak antar bantalan dapat diperjauh hingga 130 cm. Semakin rapat jarak antar bantalan, maka akan lebih menguntungkan dari sudut pandang penerusan beban ke ballast. Namun tentunya ada batasan juga untuk jarak terdekat antar bantalan, yaitu minimal 50 cm. Hal ini dikarenakan kemampuan mesin pecok untuk merawat trek tersebut.<br /><br /><br />Bagaimanakah menentukan suatu kualitas dari beton ?<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbXErwAO-jzMgI_k6mQUfTx_J5KPUscOvPVkx08iwfHf59E7IWuHbdjGzG8IhImzC3f1gNrttxlr7MiawQapUi6MPdToQPcUmvixe241KhZttoIlhjOg4bUqQf8BSQ0jdtnCPVaDxiXszc/s1600-h/2.+bantalan.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbXErwAO-jzMgI_k6mQUfTx_J5KPUscOvPVkx08iwfHf59E7IWuHbdjGzG8IhImzC3f1gNrttxlr7MiawQapUi6MPdToQPcUmvixe241KhZttoIlhjOg4bUqQf8BSQ0jdtnCPVaDxiXszc/s200/2.+bantalan.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5447753133421967154" border="0" /></a><br />Kekuatan beton dinyatakan dengan angka “K”.<br />Misalnya, K 250 artinya beton tersebut akan kuat ditekan sampai hancur apabila menerima tekanan sebesar 250 kg/cm persegi.<br /><br />Beton yang biasa dipergunakan untuk membangun rumah umumnya menggunakan K 175, K 200 atau paling tinggi K 225 dan diperkuat dengan menggunakan tulangan baja biasa, bisa polos atau berulir. Sementara untuk bantalan rel KA maka harus menggunakan beton mutu tinggi, misalnya K 350 atau K 400 yang diberi tulangan berupa kawat (high strength wire) untuk diberi Pre Tension. Jadi namanya menjadi "Pre Tension Concrete Sleeper". Maka akan terlihat jelas perbandingannya, bahwa mutu beton untuk bantalan rel KA bisa dua kali lebih kuat dari beton rumahan. Tulangnya juga lebih kuat, ramping tapi mampu di enjot-enjot sepur yang lalu lalang tak pernah berhenti.<br /><br />Istilah yang dipergunakan untuk pengujian kekuatan beton ini adalah “Crushing Test”. Artinya, , kubus atau silender beton sample yang diambil setelah 28 hari umurnya ditaruh dalam mesin test, lalu ditekan sampai retak/hancur, angkanya harus minimal sama atau lebih besar dari yg tertulis di typenya misal K 200, atau K 350.<br />K 200 = kuat tekan 200 kg/cm persegi<br />K 350 = kuat tekan 350 kg/cm persegi<br /><br />Selain kekuatan beton ditunjukkan dengan angka “K”, ada juga ukuran lainnya lagi yang disebut “Slump”. Slump ialah ukuran kekentalan beton ketika masih “fresh” belum mengeras. Semakin kental maka semakin kecil angka slump-nya, misal slump 6 cm. Semakin besar misal slump 15 cm, maka semakin encer betonnya (karena semakin banyak airnya). Banyak air artinya akan banyak meninggalkan rongga-rongga setelah airnya mengering nanti, artinya betonnya KURANG / KALAH KUAT.<br /><br />Jadi rumus umumnya ;<br />Slump RENDAH, beton KUAT, Tukang cor NGOMEL, karena susah dan berat kerjanya.<br />Slump TINGGI, beton LEMAH, Tukang cor KETAWA LEBAR, karena beton gampang sekali masuk ke cetakan dan memadat sendiri, namanya juga encer, mengalir kaya air.<br /><br />Contoh perusahaan yang bergerak pada bidang industri beton cor siap pakai ini diantaranya adalah Adhimix, Jayamix, Betamix, Holcim Beton, Pionir Beton dll. Sementara salah satu contoh perusahaan yang menjadi supplier untuk bantalan beton rel KA ini adalah Wijaya Karya.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4nmBL_u3QfGcifGKvFeX6y_eorKPsAiFJVc0A3gK8L4JNTlLzpVunGEPVw09P86s_zYxRX0SLLdMrohJpYF-Vys01n7kXYuoQ5FliWkmDQVftjFDW-CwyQllTSXp_rCV4Rqi2QY8L-mLj/s1600-h/3.+DSCN1625.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4nmBL_u3QfGcifGKvFeX6y_eorKPsAiFJVc0A3gK8L4JNTlLzpVunGEPVw09P86s_zYxRX0SLLdMrohJpYF-Vys01n7kXYuoQ5FliWkmDQVftjFDW-CwyQllTSXp_rCV4Rqi2QY8L-mLj/s200/3.+DSCN1625.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5447754279729059106" border="0" /></a>Sebagai pelengkap kondisi prasarana jalan rel selain bantalan adalah ballast. Bahan untuk ballast harus kuat dan tahan lama sehingga tidak hancur terkena tekanan dari bantalan. Bahan ballast harus terbuat dari batu yang kuat, dipecah menjadi ukuran sekitar 40-60 mm berbentuk minimal tiga sisi dan mempunyai sudut yang tajam.<br /><br />Ketebalan ballast di bawah kaki bantalan ini bisa bervariasi. Tebal Minimum yaitu 150mm (15 cm) untuk memungkinkan dirawat dengan mesin Pecok, karena jari-jari pecok (tyne) akan menusuk sampai 15cm dalamnya, terlalu tipis akan menusuk dan mencongkel tanah dasar dan malah tanahnya akan bercampur dengan ballast<br /><br />Tebal Maximum tergantung atas tekanan gandar dan kekuatan tanah dasar, untuk daerah langsiran dan kecepatan rendah, spesifikasi biasanya 200mm (20cm). Untuk sepur utama, selama distribusi gaya dari roda ke tanah dasar telah mencapai keseimbangan maka sekitar segitulah tebal ballast yg diperlukan.<br /><br />Angka umum berkisar dari 250mm sampai 300mm (yg paling umum dispesifikasikan), ada juga yg minta sedikit lebih tebal yaitu 350mm. Lebih tebal dari ini biasanya malah tidak di ijinkan, karena tidak bisa dicapai dan dipadatkan oleh jari-jari pecok. Kondisi ini malah akan menimbulkan ke-kurang stabilan, karena ukuran butiran ballast yg amat seragam (batuan 4-6 cm) menyebabkan banyak sekali rongga kosong (rongga udara).<br /><br />Kalau dasar bantalan sampai menyentuh tanah, ya artinya kondisi trek tersebut sudah "sakit parah" dan tinggal tunggu waktu ......... "ANJLOG".<br /><br /><br /><br /><span style="font-size:85%;"><span style="font-family:times new roman;">Supported by: ST</span></span><br /><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-90820742977747658192010-01-10T04:17:00.000-08:002010-01-25T04:27:10.632-08:00NR, Sang Penolong<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4ZTbcgHOBXIsVsuClWrja_cxTO_GTVR7JENgkK5A6-yzJ0bx5rxZJ5yUNbsU8PPUdXxRx0TS6cWsFtmrMr8xh9Kp_ipYNjVzRvm3HO_jntAh1_nk0vszvVWGumQ300p4WoSr7FvguAl2D/s1600-h/(1).jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4ZTbcgHOBXIsVsuClWrja_cxTO_GTVR7JENgkK5A6-yzJ0bx5rxZJ5yUNbsU8PPUdXxRx0TS6cWsFtmrMr8xh9Kp_ipYNjVzRvm3HO_jntAh1_nk0vszvVWGumQ300p4WoSr7FvguAl2D/s400/(1).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425088530614920290" border="0" /></a>Mungkin tak terlalu banyak penumpang kereta api pada umumnya yang mengetahui bagaimana jika dalam suatu perjalanannya kereta api yang ditumpangi tersebut sedang mengalami gangguan, akan dapat terselesaikan dengan bantuan dari kereta lain atau yang biasa disebut dengan Kereta Penolong. Dalam istilah perkereta-apian kode kereta ini sering disebut “NR”.<br />Bagaimana gangguan perjalanan kereta api tersebut dapat terjadi ?<br /><span class="fullpost"><br />Gangguan dalam perjalanan kereta api bisa saja disebabkan diantaranya oleh: lokomotif yang mogok, kereta / gerbong mengalami patah as roda, kereta api yang anjlok atau keluar dari relnya, hingga terjadinya PLH.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8Z6dD1XxNB6hEvxVMQo0CbdoEaTSzgbF_1GNXtOYbggli5O0_GDBbURNEk3zeD1fljpACGh_v2p0hXgpdpupk9TEgEbIiRzt9HCxjvXbo58reLhanpI6xmfKuZk5PVd5Q9x1f-P3x4sPb/s1600-h/(2).jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 235px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8Z6dD1XxNB6hEvxVMQo0CbdoEaTSzgbF_1GNXtOYbggli5O0_GDBbURNEk3zeD1fljpACGh_v2p0hXgpdpupk9TEgEbIiRzt9HCxjvXbo58reLhanpI6xmfKuZk5PVd5Q9x1f-P3x4sPb/s320/(2).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425085546453296418" border="0" /></a>Dapat dipastikan bahwa kereta penolong ini dimiliki oleh masing-masing Daerah Operasi (Daop) untuk wilayah pulau Jawa, ataupun Divisi Regional (Divre) untuk wilayah pulau Sumatera minimal satu buah di setiap wilayah kerjanya. Hal ini dikarenakan cukup panjangnya jarak / lintasan rel kereta api yang ada di Indonesia. Sehingga apabila terjadi suatu hal pada titik tertentu yang dapat menggangu Perjalanan Kereta Api (Perka), akan dapat segera terselesaikan dengan baik dan cepat tanpa banyak memakan waktu perjalanan untuk menuju ke TKP (tidak selamanya rel kereta api berada di pinggiran jalan raya jika menggunakan alat angkutan darat). Salah satunya adalah dengan bantuan kereta penolong ini. Kebetulan jenis kereta penolong yang dibahas dalam tulisan ini adalah kereta penolong milik dipo lokomotif Jatinegara, dimana sekitar tahun 2006 kereta penolong ini mengalami perubahan warna pada bodinya yang lebih mirip motif warna pada kereta kelas eksekutif.<br /><br />Semua orang, baik penumpang KA ataupun pegawai di PT KA tentulah sangat tidak <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjITfb9GRkiSP5xh_AfdeOe8VJwYzbENf-f1fiaR_ZKPZoN3514GuqVzSlRFUHa66O-4ADB-m2NhMJyLshtC_wDfOsjpfU17IqtZuTy7DrmTFZjHzaDEwiqNDuZzvREPbyStJDrf2DKAUfM/s1600-h/(3).jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 320px; height: 243px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjITfb9GRkiSP5xh_AfdeOe8VJwYzbENf-f1fiaR_ZKPZoN3514GuqVzSlRFUHa66O-4ADB-m2NhMJyLshtC_wDfOsjpfU17IqtZuTy7DrmTFZjHzaDEwiqNDuZzvREPbyStJDrf2DKAUfM/s320/(3).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425086023786361650" border="0" /></a>menginginkan kereta NR ini keluar dari “kandang”nya. Dan berharap kereta ini cukup beristirahat saja pada tempatnya. Namun mengingat kondisi di lintas yang cukup banyak mengalami kemungkinan berbagai macam kejadian, maka tak pelak lagi kereta NR ini harus selalu siap siaga selama 24 jam penuh setiap hari dalam kondisi apapun, berikut crew di dalamnya yang akan bertugas.<br /><br />Jadi bisa dibilang kereta NR ini adalah kereta yang paling jarang berdinas (kalau perlu tidak boleh), namun disisi lain dia harus siap bertugas jika ada panggilan tanpa mengenal adanya waktu yang jelas, baik pagi buta, siang, sore, ataupun tengah malam.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKfLK5nt47ZWS5XSlVNAIoorKdE7jnPrkPwOLq7AeoUe1iSWXeOqc1X822mkhMbDZxQe-Q9m307oRMgS4pga9Lw-b02X0B37oNClTzbLzmJHkbwWZ3Vd-w9ORf6-u-w07Iqi3NPE0nCJxI/s1600-h/(4).jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKfLK5nt47ZWS5XSlVNAIoorKdE7jnPrkPwOLq7AeoUe1iSWXeOqc1X822mkhMbDZxQe-Q9m307oRMgS4pga9Lw-b02X0B37oNClTzbLzmJHkbwWZ3Vd-w9ORf6-u-w07Iqi3NPE0nCJxI/s200/(4).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425086344645842082" border="0" /></a>Tatkala ada suatu kejadian pada lokasi tertentu, misalnya terjadi lokomotif mogok di Stasiun Gambir pada pagi hari, maka segeralah si NR ini berikut crew-nya berangkat menuju TKP untuk membantu menyelasaikan masalah yang ada.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Ataupun disaat terjadinya anjlok pada rangkaian kereta api Argo Lawu yang baru tiba dari Solo,<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvlJ7Jyglq5S3BK6mLxPM4UKyQkothCULcn0G0KbzRsCnPC1uIBeYdB9cF8pggIt3ZkjUj57gGlZOqppfX44fL7q0MZfLckeyzwnYJo-dKKvdlrlVOlE89Fn7E0OoZiCBW-EoudRBDpIb4/s1600-h/(5).jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvlJ7Jyglq5S3BK6mLxPM4UKyQkothCULcn0G0KbzRsCnPC1uIBeYdB9cF8pggIt3ZkjUj57gGlZOqppfX44fL7q0MZfLckeyzwnYJo-dKKvdlrlVOlE89Fn7E0OoZiCBW-EoudRBDpIb4/s200/(5).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425086970362908130" border="0" /></a> dimana sedang dilakukan kegiatan langsir di Stasiun Manggarai tepatnya pada wesel antara sepur 7 dan sepur 8 di malam hari.<br />Seperti biasa, hal yang umum terjadi di Indonesia adalah jika ada suatu peristiwa / kejadian pasti akan ada orang yang sibuk bekerja, ataupun yang hanya “sibuk” menonton saja seperti pada foto disamping ini. Sementara saya sendiri sibuk mencari posisi untuk mem-foto… :D :D<br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYzjYfNOTM0jkyVcH9BPz9ODaSfZepuiF2n0t-2owKXAs8z3BUBZrIULUnxHv-nOHwGrmAMVL4mG-kc1HrrHhaFmRbI7McwyYuvCvqHASDUIisXELLXzGma4OlSPtO2QjCcwTrvpx81MH4/s1600-h/(6).jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYzjYfNOTM0jkyVcH9BPz9ODaSfZepuiF2n0t-2owKXAs8z3BUBZrIULUnxHv-nOHwGrmAMVL4mG-kc1HrrHhaFmRbI7McwyYuvCvqHASDUIisXELLXzGma4OlSPtO2QjCcwTrvpx81MH4/s200/(6).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425087616910808658" border="0" /></a>Bekerja dengan batas waktu yang tak jelas, bahkan bisa 24 jam penuh tanpa henti membuat kereta penolong harus dilengkapi dengan berbagai macam “amunisi”. Tak hanya peralatan / perlengkapan (tool kit) untuk bekerja saja yang ada di dalamnya. Namun alat-alat memasak seperti kompor gas, panci, wajan, teko, ember, gelas, piring, sendok, garpu, juga ada semua di dalam kereta penolong sebagaimana layaknya dapur di dalam rumah anda. Bahkan matras / tempat tidur lipat pun tersedia untuk crew yang akan beristirahat.<br /><br /><br /><br />Jika seharian telah lelah bekerja di lapangan dan perut terasa lapar, maka awak kereta penolong bisa beristirahat sambil memasak sendiri mie instant. Mau minum teh atau kopi? Semua menu dapat diatur sesuai selera dan stok makanan yang tersedia.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDeuSlPwqHNp-nKto7RdLs5vi6UV7R2DQDa8_bgW9nx7UePmaExhIqVL53hDASKuz8pfpK153GA5LhsZMy6Y5_nA_1D-4m_G1vjEZ4B17DXVFF2YQT4Ss2YcbRIsby58DmJcJqJEX1EI4p/s1600-h/(7).jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDeuSlPwqHNp-nKto7RdLs5vi6UV7R2DQDa8_bgW9nx7UePmaExhIqVL53hDASKuz8pfpK153GA5LhsZMy6Y5_nA_1D-4m_G1vjEZ4B17DXVFF2YQT4Ss2YcbRIsby58DmJcJqJEX1EI4p/s320/(7).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5425088047922193042" border="0" /></a>Sungguh suatu pekerjaan yang “luar biasa” dalam salah satu bagian dari potret perkereta-apian Indonesia.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqQt4pRqwSx_rkhRxsurKZmFyO5BN96ZPkAtF5B3T_y43KEFMTl1VfETKFt6eCXncex9u8AgNv2yomwtZkFn1_hWHY1cV-ROYPKEYMybFr3JMMyZHQlBuoDxcQDKN-S5q4cAuSMKNxjXTA/s1600-h/-NR-.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 149px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqQt4pRqwSx_rkhRxsurKZmFyO5BN96ZPkAtF5B3T_y43KEFMTl1VfETKFt6eCXncex9u8AgNv2yomwtZkFn1_hWHY1cV-ROYPKEYMybFr3JMMyZHQlBuoDxcQDKN-S5q4cAuSMKNxjXTA/s200/-NR-.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5430651843508963250" border="0" /></a>Kini sejak Januari 2010, NR milik Dipo JNG telah banyak mengalami perubahan luar & dalam. Selain bodi kereta yang sangat mulus, di dalamnya juga terdapat ruang tempat tidur bertingkat + AC, toilet, meja makan, genset, serta fasiltas lainnya. Semoga kru yang bertugas di dalamnya akan selalu bersemangat dalam menjalankan tugasnya.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-size:78%;"><span style="font-family:arial;">Rgds,</span><br /><span style="font-family:arial;">MH</span></span><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-91425353437513912552010-01-05T03:48:00.000-08:002010-01-05T04:02:35.344-08:00DATA TEKNIK LOKOMOTIF BB 204<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM1FOgE2zyUOKlM5wVoGFRc-GLio0XQq0qmjjnWOr5LILrgh_QORPjnwwKpqMefL2_B1QhpiLsB1kUC6bf_HtY_-4cVGiRUGdpEOXcSporssBWAhWgSU9-mCPp1vZZBASXpKE6a25J1U1b/s1600-h/SH_BB204.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 298px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM1FOgE2zyUOKlM5wVoGFRc-GLio0XQq0qmjjnWOr5LILrgh_QORPjnwwKpqMefL2_B1QhpiLsB1kUC6bf_HtY_-4cVGiRUGdpEOXcSporssBWAhWgSU9-mCPp1vZZBASXpKE6a25J1U1b/s400/SH_BB204.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423223454584040050" border="0" /></a>> DIMENSI <br />1 Lebar sepur (track gauge) 1067 mm<br />2 Panjang body 12600 mm<br />3 Jarak antara alat perangkai 13500 mm<br />4 Lebar badan (body) 2800 mm<br />5 Tinggi maksimum 3660 mm<br />6 Jarak gandar 2880 mm, 1600 mm<br />7 Jarak antar pivot 7050 mm<br />8 Diameter roda penggerak 895 mm<br />9 Diameter roda idle 720 mm<br />10 Tinggi alat perangkai 760 mm<br /><span class="fullpost"><br />> BERAT <br />1 Berat kosong 52,8 ton<br />2 Berat siap 55 ton<br />3 Berat Adhesi 44 ton<br /><br />> MOTOR DIESEL <br />1 Tipe MTU 12 V 396 TC 12<br />2 Jenis 4 langkah<br />3 Daya Mesin 1230 HP<br />4 Daya ke Generator/Converter -<br /><br />> MOTOR TRAKSI/CONVERTER <br />1 Jumlah motor traksi 4<br />2 Tipe motor FLD 2057 A<br />3 Gear ratio -<br />4 Tipe Generator WG xy 450 dw 6 / AC<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFieSjaZZ6VQWGue-MScP96f2G4Nxwgga8-LnU_KVu2GFgQTSyS_3m1bQqf57qMCa39wRECm5pbLSwPpDd-GtWtcRb0ZcQfsi4PpYAxaccdS-X0DT-vStKXYuvkOUcqgt-P8i-tEeDhtZJ/s1600-h/LH_BB204.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFieSjaZZ6VQWGue-MScP96f2G4Nxwgga8-LnU_KVu2GFgQTSyS_3m1bQqf57qMCa39wRECm5pbLSwPpDd-GtWtcRb0ZcQfsi4PpYAxaccdS-X0DT-vStKXYuvkOUcqgt-P8i-tEeDhtZJ/s200/LH_BB204.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5423224037429139826" border="0" /></a><br />> PERFORMANSI <br />1 Kecepatan maksimum 60 km/jam<br />2 Gaya tarik maksimum (adhesi) 8820 kgf<br />3 V min kontinyu 20 km/jam<br />4 Jari-jari lengkung terkecil 80 m<br /><br />> Kapasitas <br />1 Bahan bakar 1700 lt<br />2 Minyak pelumas 200 lt<br />3 Air pendingin -<br />4 Pasir 80 Kg<br /><br />> Lain-lain <br />1 Sistem rem Pneumatic, Drum Brake<br />2 Tipe kompresor -<br /><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-85809889834896042332009-09-05T22:20:00.000-07:002009-09-05T22:36:53.396-07:00Mari Membaca Sinyal<span style="font-weight: bold;">Foto tampak ke arah Utara dari atas peron stasiun Gambir pada sisi Barat.</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCaimH1oh0G8DabTv2T6CzEnVoujFCfDz8preai97DO2OoiupaOnQXykRj66tzeiZghB6Mrmn32nvTI4_uxXg_Q75CsrXyxhtSTw8lElQCvEh4-C0G8Ssq1rUXDRRMymgLFrHN8rLJLFGu/s1600-h/a.+To+North_1.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCaimH1oh0G8DabTv2T6CzEnVoujFCfDz8preai97DO2OoiupaOnQXykRj66tzeiZghB6Mrmn32nvTI4_uxXg_Q75CsrXyxhtSTw8lElQCvEh4-C0G8Ssq1rUXDRRMymgLFrHN8rLJLFGu/s400/a.+To+North_1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378221777312269122" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Keterangan Gambar :</span><br /><br />S1 – Sinyal Berangkat / Blok dari sepur 1 ke arah Jakarta Kota.<br />Sepur 1 biasa dipakai Parahiangan, Argo Anggrek, Gajayana, Bima.<br />Aspek sinyal berwarna MERAH.<br />Angka 4 diatas menunjukkan kecepatan KA max. saat berangkat = 40 km/jam.<br /><br />S2 – Sinyal berangkat / Blok dari sepur 2 ke arah Jakarta Kota (JAKK)<br />Sepur 2 biasa dipakai KA langsung ke arah JAKK seperti KRL, Pakuan dan KA eksekutif yang datang dari arah timur dan melanjutkan ke JAKK.<br />Aspek warna HIJAU – sedang memberikan tanda aman buat KA yang langsung (KRL ekonomi ke JAKK).<br />Dibagian atas sinyal – Tanpa tanda Pembatasan Kecepatan, artinya KA dapat melaju dengan kecepatan penuh sesuai dengan peraturan yang berlaku.<br /><br />SL1, SL2 – Sinyal Langsir, posisi tinggi – berupa dua lampu warna putih yang dipasang miring / diagonal.<br /><span class="fullpost"><br />SL3, SL4 – Sinyal Langsir, posisi tiang rendah – berupa dua lampu warna putih yang dipasang miring / diagonal ditambah satu lampu warna merah (sedang menunjukkan Aspek warna MERAH), berarti TIDAK DIIZINKAN gerakan langsir.<br />SL4 biasa dipergunakan untuk langsiran lokomotif Argo Gede, Argo Sindoro, Cirex, Purwojaya (atau rangkaian KA yang datang dari arah Selatan dan kembali ke arah Selatan). Namun apabila terdapat suatu rangkaian KA pada Sepur 4, maka bisa saja rangkaian KA lain lokomotifnya melakukan langsiran pada SL3 untuk kembali menuju ke arah Selatan / Manggarai.<br /><br />Dari posisi tiang sinyal, bagi yang paham persinyalan langsung tahu bahwa dari Sepur 3 dan 4 – secara Reglemen Pengamanan sinyal di stasiun Gambir – tidak diizinkan KA berangkat ke arah Utara / Jakarta Kota. Karena Sepur 3 dan 4 TIDAK mempunyai Sinyal Berangkat, maka dari arah Selatan / Manggarai / Jatinegara, PPKA tidak akan memasukkan KA ke Sepur 3 ataupun 4 untuk keberangkatan, kecuali dalam keadaan darurat, terjadi kekusutan Sinyal / Wesel atau ada rintangan, yang terpaksa memakai sepur 3 misalnya untuk menerima KA dari arah Selatan / Manggarai, jadi akan menggunakan prosedur MS.<br /><br />Untuk seluruh stasiun di wilayah Daop 1 (dengan kategori menggunakan 4 sepur dan terdapat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFBcGvjNvqML71jYS7e7axxS6Ws0teibh4yv6MvqIG4mQ6PviwLMfQibfFsS8K0gCJQn0g30mF8FlSLoGwNO2xlvfoagEKQs-Vo6Lh3hhkBCCa0FOk-qbQmrIKmRtn1W-hok-kLwPpvaDE/s1600-h/b.+To+South.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFBcGvjNvqML71jYS7e7axxS6Ws0teibh4yv6MvqIG4mQ6PviwLMfQibfFsS8K0gCJQn0g30mF8FlSLoGwNO2xlvfoagEKQs-Vo6Lh3hhkBCCa0FOk-qbQmrIKmRtn1W-hok-kLwPpvaDE/s200/b.+To+South.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378221005180664818" border="0" /></a> sepur ganda pada kedua arah di ujungnya setelah lepas dari stasiun), mungkin Gambir adalah satu-satunya stasiun yang seluruh sepur-nya mempunyai sinyal berangkat, yaitu untuk ke arah Selatan / Manggarai. Jadi stasiun Gambir bisa diibaratkan seperti stasiun “mentok” yang dapat memberangkatkan KA dari masing-masing sepur tersebut.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoZmCJMMEbvzn1i-N6D_mvE1uHGlDsswNCFcxD8ObKSyB5ACBLw8dB5qepZ3GVWtyISeuE6S0MX2FDQe4mgIeGVhFFrIonWahmBshqzo8Lgd3CgccXXN8BdLK7xXG4DWt5UwCgvBlZtgtu/s1600-h/c.+A.Gede+%40+Klari.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoZmCJMMEbvzn1i-N6D_mvE1uHGlDsswNCFcxD8ObKSyB5ACBLw8dB5qepZ3GVWtyISeuE6S0MX2FDQe4mgIeGVhFFrIonWahmBshqzo8Lgd3CgccXXN8BdLK7xXG4DWt5UwCgvBlZtgtu/s200/c.+A.Gede+%40+Klari.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5378221322935954466" border="0" /></a>Bandingkan dengan contoh pada foto stasiun Klari di samping kiri ini (masih pada kategori yang sama seperti di atas). KA Argo Gede dari Bandung menuju Jakarta sedang melintasi sepur 3. Jika kita perhatikan seluruh sinyal yang ada, maka pada sepur 2 stasiun Klari untuk ke arah Barat / Bekasi / Jakarta TIDAK MEMILIKI Sinyal Berangkat. Begitu juga untuk ke arah Timur / Cikampek, sepur 3 dan 4-nya juga TIDAK MEMILIKI Sinyal Berangkat.<br /><br /><br />Salah satu stasiun lain yang “kasusnya” mirip seperti di Gambir adalah terdapat pada stasiun Arjawinangun (wilayah Daop 3 CN), dimana keempat sepur yang ada, tepatnya untuk ke arah Cirebon masing-masing sepur MEMILIKI Sinyal Berangkat. Hal ini terjadi kemungkinan karena stasiun Arjawinangun memiliki sepur yang ke-lima, namun buntu. Dan hanya dipergunakan untuk memarkir “kendaraan” proyeknya, ataupun melakukan bongkar-muat kricak yang akan diangkut ke gerbong KKBW atau ZZOW.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">NB:</span><br />Dahulu sejak saat awal stasiun Gambir mulai menggunakan rel di atas yang saya ketahui hingga tahun 2001, pada sepur 2-nya TIDAK MEMILIKI Sinyal Berangkat ke arah Selatan / Manggarai. Namun pada sepur 4 yang menuju arah Utara / Jakarta Kota, MEMILIKI Sinyal Berangkat berikut Sinyal Langsirnya.<br />Saat itu seringkali dalam keadaan “kehabisan sepur” KA Parahyangan yang datang dari Bandung “terpaksa” masuk sepur 2 dan kembali lagi ke Bandung juga dari sepur 2. Tetapi ini adalah Keadaan Luar Biasa dan PPKA akan memakai prosedur MS.<br />Posisi dan penggunaan sinyal pada stasiun tentulah ada kaitannya dengan fungsi wesel yang ada di sekitar stasiun.<br /><br /><br /><br /><br /><span style=";font-family:lucida grande;font-size:78%;" >Learning with; keretapi@yahoogroups.com</span><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-5800794764092928252009-08-30T05:04:00.000-07:002009-08-30T05:12:28.386-07:00Layanan Reservasi Kereta Api Eksekutif Yang Tidak (Belum) Pernah Memuaskan...Berikut ini adalah komentar dari rekan anggota milis.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPm2YcOxjutSFEYNGB4Yx0OwGU20CBezfsIhP3VDMQJrYNg5DwUgz-LQS1u1qPFw3UCHbdRCmwC4a43qy5OWW23T9o259-lwPUu3AyCgxhPqzUm5bl7COUV_ImhyLTUlJIq-F6Axbl8_Y-/s1600-h/DSCN1195.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPm2YcOxjutSFEYNGB4Yx0OwGU20CBezfsIhP3VDMQJrYNg5DwUgz-LQS1u1qPFw3UCHbdRCmwC4a43qy5OWW23T9o259-lwPUu3AyCgxhPqzUm5bl7COUV_ImhyLTUlJIq-F6Axbl8_Y-/s200/DSCN1195.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5375727695738693842" border="0" /></a>Kelemahan PT KA (dari jaman dulu) dalam soal reservasi ialah :<br /><br />1/ Kereta tidak pernah dibuat standard (berlaku rangkaian standard hanya pada saat baru keluar dari pabriknya yaitu INKA, setelah waktunya PA semua kembali acak-acakan), banyak variasi dan improvisasi, terutama soal kursi baris 13 dan baris 1 (exe), atau baris 1 dan 16 (kelas Bisnis)<br /><br />2/ Tidak pernah bisa menebak secara pasti konfigurasi kereta yg akan dipakai pada hari H oleh PUK maupun komputer karena systemnya tidak mendukung. Misalnya rangkaian harus selalu standard dan khusus, bukan sering tukar pakai alias gado2 alias sak dapatnya kereta, langsung jalan. Hal ini akan sangat terasa jika pada momen liburan panjang, seperti Lebaran.<br /><br />3/ Pada hari H nya PUK tidak (mau) mengirim laporan konfigurasi kereta ke sistem reservasi pada hari H itu, sehingga penjualan hari H pun gak jaminan nomor "ajaib" ini bakal cocok dengan komputer, karena (sekali lagi) systemnya tidak mendukung untuk pelaporan aktual.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Jadi enaknya bagaimana ?<br /><br />1) Kursi "ajaib" ini JANGAN DIJUAL lewat Reservasi, yg dijual nomor tengah baris 2 sampai 12, atau kalau kelas Bisnis baris 3 sampai 14 (karena baris 2 dan 15, selalu ada 2+2 kursi gak bisa dibalik posisinya untuk duduk dengan nyaman, alias leg room-nya sempit)<br /><br />2) Kursi "ajaib" ini dijual langsung pada hari H, setelah dikonfirmasi oleh PUK nomor keretanya<br /><br />3) Tiap kereta diberi Bar Code di dinding dalamnya, PUK dilengkapi bar code scanner, jadi sambil jalan meng-inspeksi dari kereta ke kereta, sekalian scan dan lalu dicolok ke computer reservasi untuk download data, untuk penjualan langsung hari H. Sekedar pembanding yg namanya Courier (seperti DHL, FedEx) tinggal scan sticker barcode untuk mencatat kota asal dan kota tujuan gak usah nulis2 tukang sortirnya. Mau gak PT KA memanfaatkan teknologi barcode, paling per stasiun besar cuma perlu satu-dua alat ini. Kalau masih pakai nulis2, rasanya pada males atau malah salah kutip nantinya.<br /><br /><br />Gimana PT KA, mau gak?<br /><br /><br /><br /><span style="font-size:78%;"><span style="font-family:arial;">Susanto, keretapi@yahoogroups.com</span></span><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-15488024927357322032009-08-07T08:12:00.000-07:002009-08-07T08:31:01.791-07:00Padang, Last Story<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf1S3HHDJk7ovJ3h6lfbSPTvWHBQ-iWeyIq40eX5LyiIP_uqRyIm77dqvWWW3pFQQxDb1mr2_cdCK8-u15hG6s6LKO_oBhSeY1cKRx9vqvy3n28UXUP3r2en09tDFprHCSNNrRmDY4H8KE/s1600-h/(a)+IMG_3161_resize.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf1S3HHDJk7ovJ3h6lfbSPTvWHBQ-iWeyIq40eX5LyiIP_uqRyIm77dqvWWW3pFQQxDb1mr2_cdCK8-u15hG6s6LKO_oBhSeY1cKRx9vqvy3n28UXUP3r2en09tDFprHCSNNrRmDY4H8KE/s400/(a)+IMG_3161_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367242388912393746" border="0" /></a>Nikmatnya naik kereta api dari stasiun Padang hingga stasiun Pariaman adalah pada saat kita telah sampai di stasiun ujungnya, yaitu Pariaman. Entah harus berapa kali saya katakan betapa indahnya ibukota propinsi Sumatra Barat ini. Cukup terkejut memang, ketika kami turun dari kereta api tak menyangka ternyata kita telah berada pada posisi stasiun yang sangat berdekatan dengan pantai yang juga merupakan bagian dari obyek wisata di Sumatra Barat. Dengan jarak yang hanya cukup ditempuh dengan beberapa langkah saja dari stasiun Pariaman kita sudah bisa bermain di air laut. Yup, Pantai Gandoriah namanya. Pagi yang cerah dengan memandang birunya air laut dan langit di atasnya membuat mata menjadi lebih segar.<br /><span class="fullpost"><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://2.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/SnxFCSQSh8I/AAAAAAAAAjQ/zdxS9OtBF0g/s1600-h/%28b%29+IMG_3159_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://2.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/SnxFCSQSh8I/AAAAAAAAAjQ/zdxS9OtBF0g/s200/%28b%29+IMG_3159_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367240761481004994" border="0" /></a>Kota Padang memang memberikan nuansa yang indah tak hanya mulai dari atas pesawat pada saat kita akan mendarat di Bandara Minangkabau dimana kita dapat melihat garis pantai dan bukit barisan di bawahnya, namun setelah sampai ternyata cukup banyak juga obyek wisata di propinsi Sumatra Barat ini. Salah satu ciri yang paling khas dari kota Padang ini adalah apabila kita melihat suatu bangunan disana, maka akan terdapat atap rumah gadang pada bagian dari pintu masuk bangunan tersebut. Untuk bangunan yang dimiliki oleh instansi pemerintah hampir dipastikan bagian depannya terdapat atap rumah gadang ini.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYbytMcqHtQ955MGaDg00ac-T4_7nhKmjd68yZzbXGITHZB5kXirbT8IykOeRfEqvsreLNyXYiO-VyyaP9qUjoUMvOvIaWD_Hkz5fk1tXhqmgFHxbjWXbf174zXEI8GEDLVmsTFwFmJwe/s1600-h/(c)+IMG_3110_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmYbytMcqHtQ955MGaDg00ac-T4_7nhKmjd68yZzbXGITHZB5kXirbT8IykOeRfEqvsreLNyXYiO-VyyaP9qUjoUMvOvIaWD_Hkz5fk1tXhqmgFHxbjWXbf174zXEI8GEDLVmsTFwFmJwe/s200/(c)+IMG_3110_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367240984896101442" border="0" /></a>Jalur rel kereta api yang bersebelahan dengan jalan raya di kota Padang juga menambah keindahan tersendiri bagi yang suka menikmati proses <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh4EENkGj6KG9IRSzynkgAfCJq_FueJAcq0rZ8aof2fJZjp3L8toVZPenXO6f45s0uuIxUVU5r-DZk1Wih0DrJasf5B77RQbCdEBO7Y_flAzG_4q9S7HanwRJJ2lf64zafBZxnSr4kL-2M/s1600-h/(d)+IMG_3221_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh4EENkGj6KG9IRSzynkgAfCJq_FueJAcq0rZ8aof2fJZjp3L8toVZPenXO6f45s0uuIxUVU5r-DZk1Wih0DrJasf5B77RQbCdEBO7Y_flAzG_4q9S7HanwRJJ2lf64zafBZxnSr4kL-2M/s200/(d)+IMG_3221_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367241120216071714" border="0" /></a>perjalanan dengan kereta api, walaupun kereta api di Padang tidak dapat berjalan dengan kecepatan tinggi. Agak lambatnya perjalanan kereta api disana dibandingkan dengan menggunakan transportasi darat lainnya sebenarnya bisa juga disebabkan beberapa hal seperti, kondisi trek / rel yang masih belum memadai seperti di pulau Jawa, banyaknya pintu perlintasan yang tidak terjaga, lokomotif yang kondisi mesinnya terbatas dan lain sebagainya. Namun disisi lain kondisi yang saat ini ada sebenarnya adalah merupakan suatu kemajuan dari perkereta-apian di wilayah Sumatra Barat, setelah sempat beberapa tahun mengalami kevakuman.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Waspadalah</span><br /><br />Ada suatu hal yang sangat perlu diperhatikan jika kita naik kereta api di Padang. Jika dilihat <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGWPvJveLbozwGC21ZT7X44SRbgmh6UeSxjjLFUCbh-Y0NaK-mNenLeOmfkrx7-eN2W38afKaBnW2NLIk2kxNeEhHZyQhpB1m-4RtoSJexeXMWl0vaWQtq64b81dWSEfSPNVN5RnC3iUh-/s1600-h/(e)+IMG_3125_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGWPvJveLbozwGC21ZT7X44SRbgmh6UeSxjjLFUCbh-Y0NaK-mNenLeOmfkrx7-eN2W38afKaBnW2NLIk2kxNeEhHZyQhpB1m-4RtoSJexeXMWl0vaWQtq64b81dWSEfSPNVN5RnC3iUh-/s200/(e)+IMG_3125_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367241676493164450" border="0" /></a>pada foto jembatan disamping kanan sepertinya bentuk pada rangka dinding jembatan ini biasa saja seperti pada jembatan kereta api pada umumnya.Tetapi sebenarnya jika kita mengukur lebar dinding jembatan tersebut dari dalam kereta, sungguh amatlah tipis jarak antara dinding jembatan dengan bodi kereta.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPD9H3p0WfjxKcMJSbTkXi_bA6d9nGIHSCRybbmwrQHs7zuOyEHWLPZ23BsUXtTKP-cpVkUsPI5duLAjMgPT0e_B4axcxjkHAzwurcmEk9OnDL_wkeZSoL-piM5wYY5fKy5vEt9t6TE1IW/s1600-h/(f)+IMG_3106_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPD9H3p0WfjxKcMJSbTkXi_bA6d9nGIHSCRybbmwrQHs7zuOyEHWLPZ23BsUXtTKP-cpVkUsPI5duLAjMgPT0e_B4axcxjkHAzwurcmEk9OnDL_wkeZSoL-piM5wYY5fKy5vEt9t6TE1IW/s200/(f)+IMG_3106_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367241841773395714" border="0" /></a>Jika ingin membuktikan betapa tipisnya jarak dinding jembatan kereta api dengan bodi kereta itu sendiri sebenarnya bisa dilihat dari foto disamping (jangan lihat lokasinya lagi dimana). Silahkan perhatikan pada eblek Semboyan 21 berwarna merah tersebut. Awalnya saya mengira eblek merah ini terlipat ke arah bodi kereta diakibatkan dari ulah orang yang hanya sekedar iseng atau memang mempunyai sifat vandalisme. Karena posisi eblek Semboyan 21 yang ada pada umumnya harus mudah terlihat oleh masinis pada siang hari, karena itu harus mempunyai sudut 90 derajat terhadap bodi kereta. Namun pada jalur kereta api ini ternyata eblek merah yang menempel pada dinding kereta sengaja dilipat ke dalam oleh petugas agar tidak menyerempet dan mengenai jembatan yang akan dilewati oleh kereta api, bahkan mejadi sejajar dengan lampu Semboyan 21 di atasnya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH93zR66QgNgK2p9iyFpoQGyyEvWqyvoVuxh6ohZlhsvt5CZ0cwAFkpD8ZSRQxOAc87PT1SlXdRmgRjhZASPaJZokpX2rSvLHhB2ZtaAnJPY_dQ-aFiBultWy1_7TSEkxWHztSA4xsl6AH/s1600-h/(g)+IMG_3211_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 144px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH93zR66QgNgK2p9iyFpoQGyyEvWqyvoVuxh6ohZlhsvt5CZ0cwAFkpD8ZSRQxOAc87PT1SlXdRmgRjhZASPaJZokpX2rSvLHhB2ZtaAnJPY_dQ-aFiBultWy1_7TSEkxWHztSA4xsl6AH/s200/(g)+IMG_3211_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367241986737876546" border="0" /></a>Hal ini terbukti ketika kereta api sedang melintasi jembatan yang mempunyai rangka dinding besi. Dapat dipastikan model dari seluruh kondisi pada dinding jembatan kereta api di wilayah Sumatra Barat seperti ini. Karena itu BERHATI-HATILAH… Tulisan yang tertera di dalam setiap kereta berpengangkut penumpang yang berbunyi “DILARANG KERAS MENGELUARKAN ANGGOTA BADAN” sudah sepatutnya harus benar-benar dipatuhi jika anda tidak ingin terluka dalam perjalanan ini. Kebiasaan melongok dari dalam kereta tampaknya harus ekstra hati-hati jika naik kereta api disini. Foto ini sudah menunjukkan betapa sangat tipisnya jarak antara dinding jembatan dengan bodi kereta, sehingga eblek merah dengan posisi yang normalpun dipastikan akan bersinggungan dengan dinding jembatan kereta api.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSuDd6M8rGd4PYg-gkteT8MRkq0Sky6_mPOEHR2XHfiPXJ5r1KL3WCSmhtEPItwLyVGfadnpJtXt20XOuLjUJg09LpRV9ulv2QlRf7d2jVawjCkngetYCcIIL_paeLLieFtkhHMGw0qQ5/s1600-h/(h)+IMG_3067_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOSuDd6M8rGd4PYg-gkteT8MRkq0Sky6_mPOEHR2XHfiPXJ5r1KL3WCSmhtEPItwLyVGfadnpJtXt20XOuLjUJg09LpRV9ulv2QlRf7d2jVawjCkngetYCcIIL_paeLLieFtkhHMGw0qQ5/s200/(h)+IMG_3067_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5367242152863504914" border="0" /></a>Di lain sisi akan berbeda lagi jika kita bepergian dengan menggunakan kereta api wisata. Khusus untuk bodi kereta wisata di Padang bentuknya memang agak sedikit berbeda dengan bodi kereta pada umumnya (buatan INKA) seperti di pulau Jawa, yaitu terletak pada fisik dari kedua jenis kereta tersebut dimana lebar antara keduanya memiliki perbedaan. Untuk kereta wisata memiliki lebar yang lebih kecil dibandingkan dengan kereta yang ada pada umumnya atau dengan kata lain bodinya lebih ramping. Sehingga pada saat kereta api wisata ini melewati jembatan yang ada rangka dinding besinya, maka akan mempunyai jarak / celah yang lebih longgar daripada kereta yang lainnya. Namun perlu diingat bahwa tulisan “Dilarang Keras Mengeluarkan Anggota Badan “ tetap harus diperhatikan.<br /><br />Jika dilihat dari kedua foto terakhir di atas (dengan asumsi menggunakan jenis lokomotif dengan lebar yang relatif sama), maka akan terlihat jelas seberapa beda lebar sebenarnya bodi kereta wisata dengan kereta yang ada pada umumnya. Hal ini bisa diperhatikan dari posisi antara ujung dek lokomotif dengan ujung kereta atau tepatnya pada batas antara sambungan lokomotif dengan rangkaian kereta, dengan cara membandingkan lebar kedua jenis kereta tersebut terhadap lebarnya dek pada lokomotif.<br /><br /><br />Silahkan diperhatikan. Selamat mengamat-ngamati….. ;) ;)<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-75397234856955340192009-08-02T05:01:00.000-07:002009-08-03T04:26:09.090-07:00Padang Story, Part-3<span style="font-weight: bold;">Padang – Pariaman</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq5qGFtMgeW5e6nc65yxmORrGO9VQerhGi91fu_RQhKHEFNS4q9t30XXAu4KgdI1EfgZ1B1cMCSnKKIFpxE6kA4Ib3hc4QlmyhowS1nx_HdZkiXBzSW45VI-uiIFrC0dwY2HVRPqOWtzgd/s1600-h/1-IMG_3077_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 236px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgq5qGFtMgeW5e6nc65yxmORrGO9VQerhGi91fu_RQhKHEFNS4q9t30XXAu4KgdI1EfgZ1B1cMCSnKKIFpxE6kA4Ib3hc4QlmyhowS1nx_HdZkiXBzSW45VI-uiIFrC0dwY2HVRPqOWtzgd/s320/1-IMG_3077_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365338239784150226" border="0" /></a>Setelah memasuki hari kedua di Padang, di kala masih pagi buta kami sudah bersiap untuk berangkat melanjutkan perjalanan berikutnya, yaitu menaiki KA Sibinuang kelas ekonomi dengan jalur Padang – Pariaman (PP). Pukul 6 pagi kurang kami telah tiba di stasiun Padang. Matahari yang masih belum terbit membuat suasana sekitar stasiun yang masih agak gelap terasa sejuk dan segar. Mulailah kami mencari posisi masing-masing untuk mendapatkan foto-foto di sekitar stasiun Padang. Kereta api yang seharusnya berangkat tepat pukul 6.00 tampaknya agak sedikit terlambat, sekitar pukul 6.15 barulah Semboyan 40-41 dibunyikan. Kereta api-pun siap melaju perlahan-lahan meninggalkan stasiun Padang dari spur dua sambil membunyikan Semboyan 35-nya.<br /><span class="fullpost"><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvfzWQkWbJmnqKlondt_jYhLt-TMSf1pcHVbEy8lFdFQNDi9Y-4q2Ibfk4vXSX4_ss0YT3JD1wQV5mv8k7CvKfAT4_QJaLdwvZkuCgs89kKFI5kyfvxx1qKlLmDHAEXspNqVFU5P-yFDKw/s1600-h/2-IMG_3098_tabing_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvfzWQkWbJmnqKlondt_jYhLt-TMSf1pcHVbEy8lFdFQNDi9Y-4q2Ibfk4vXSX4_ss0YT3JD1wQV5mv8k7CvKfAT4_QJaLdwvZkuCgs89kKFI5kyfvxx1qKlLmDHAEXspNqVFU5P-yFDKw/s200/2-IMG_3098_tabing_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365335946180694930" border="0" /></a>Stasiun pemberhentian pertama setelah kota Padang adalah stasiun Tabing. Cukup banyak juga penumpang yang naik ke kereta api dari stasiun ini, hal ini mungkin dikarenakan posisi dari stasiun tersebut yang sangat berdekatan dengan jalan utama yang menghubungkan antara bandara Minangkabau dengan kota Padang, sehingga akan memudahkan penumpang untuk melanjutkan perjalanan berikutnya dengan kereta api ke daerah lain ataupun sebaliknya turun dari kereta api bisa langsung naik angkot / bis menuju tempat lainnya. Bahkan sebagian besar dari posisi rel kereta api sepanjang lintas ini bersebelahan dengan jalan raya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho4OJm2kbhUjOiaFOFbLfzWQHyJODFcLQjoIBz54WkHBjyXADpvh97d4oCsgjetbDSJ1_BY9gPD-qX59NkjcrrPFpE5ucz97wn9i5xAtXfvtSmwEJurvi8lAydbywmFqTIu3XS-ilrdp5p/s1600-h/3-IMG_3118_duku_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho4OJm2kbhUjOiaFOFbLfzWQHyJODFcLQjoIBz54WkHBjyXADpvh97d4oCsgjetbDSJ1_BY9gPD-qX59NkjcrrPFpE5ucz97wn9i5xAtXfvtSmwEJurvi8lAydbywmFqTIu3XS-ilrdp5p/s200/3-IMG_3118_duku_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365336197704091154" border="0" /></a><br />Setelah menempuh perjalanan kurang lebih sekitar satu jam, KA Sibinuang berhenti sebentar di stasiun Duku. Stasiun ini sepertinya merupakan stasiun terdekat dari bandara Minangkabau. Foto pada bagian sebelah kiri yang dekat dengan jembatan kereta api adalah merupakan fly over yang sedang dalam proses permbangunan. Fly over ini tampaknya dibuat untuk jalan akses langsung dari bandara Minangkabau menuju ke kota Padang.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcPQJg1y_22FjPsdFIaG5JefbHmzV_vp3zmkKunQZ9XgtPyDojwgf_owWBUgpLDNGpyVbWNcd6w65rRgFMjvt4F8ajx8d4ZnIlrIXTRbRPUVQBE0LBMMyXb0GzF1VAX2h6CrcLnN36aRiG/s1600-h/4-IMG_3129_pasar+usang_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcPQJg1y_22FjPsdFIaG5JefbHmzV_vp3zmkKunQZ9XgtPyDojwgf_owWBUgpLDNGpyVbWNcd6w65rRgFMjvt4F8ajx8d4ZnIlrIXTRbRPUVQBE0LBMMyXb0GzF1VAX2h6CrcLnN36aRiG/s200/4-IMG_3129_pasar+usang_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365336421778375890" border="0" /></a>Pemberhentian kereta api berikutnya adalah stasiun Pasar Usang. Disini penumpang kereta api sepertinya tidak terlihat terlalu banyak. Setelah proses naik-turun penumpang KA Sibinuang langsung berangkat.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Di stasiun Lubuk Alung kereta api berhenti agak lama. Karena ini merupakan stasiun yang <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAA7dXthsuayqoFNIaUEf-JoCuVM4sZ4AihB6YKyitJoMRysoM9OPgsCRX945IqxkCoGOECWAjX2_kOQHCXocdaPlf6HHVhaxTQ_y3FBbI7vY9hKJrGP85iu9IYGvDxQqeP3mzlNjLdx7M/s1600-h/5-IMG_3140_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAA7dXthsuayqoFNIaUEf-JoCuVM4sZ4AihB6YKyitJoMRysoM9OPgsCRX945IqxkCoGOECWAjX2_kOQHCXocdaPlf6HHVhaxTQ_y3FBbI7vY9hKJrGP85iu9IYGvDxQqeP3mzlNjLdx7M/s200/5-IMG_3140_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365336651243604658" border="0" /></a>tergolong besar, penumpang yang turun-naik di stasiun ini juga cukup banyak. Selain itu Lubuk Alung adalah merupakan stasiun cabang, dimana tampak pada foto disamping terlihat sinyal mekanik yang menandakan semboyan 5 (telah menunjukkan jalur aman) yang mengarahkan kereta api bergerak ke arah kiri menuju Pariaman.<br />Sementara itu jalur yang sebelah kanan adalah jalur rel kereta api yang akan menuju stasiun Padang Padang. Nuansa perjalanan ke arah ini sebenarnya jauh lebih indah, ada rel bergerigi yang cukup panjang lintasannya karena jalur kereta api tersebut cenderung menanjak dan melintasi Lembah Anai. Namun sampai saat ini masih belum digunakan untuk kereta api reguler. Karena itu Semboyan 7 tetap digunakan untuk jalur yang menuju Padang Panjang ini.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJdHFhy5xhahD9FTRYXAo3NpCSC3bhbUTfzSVXYBCJC20regluQegCaHwwj0v5fRm5op5RehHLpGzb1YxjiMG9nElenVIPmi1WdVfU2kAO1fPrWPBx6PsSIlZNw9Whj1oX8smOURiOR20b/s1600-h/6-IMG_3147_pauhkambar_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJdHFhy5xhahD9FTRYXAo3NpCSC3bhbUTfzSVXYBCJC20regluQegCaHwwj0v5fRm5op5RehHLpGzb1YxjiMG9nElenVIPmi1WdVfU2kAO1fPrWPBx6PsSIlZNw9Whj1oX8smOURiOR20b/s200/6-IMG_3147_pauhkambar_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365336815578379570" border="0" /></a>Tak lama kemudian kereta api memasuki emplasemen stasiun Pauhkambar. Stasiun kecil yang sepertinya baru selesai di cat ini terlihat cukup bersih, namun sepi dari penumpang. Jika dilihat dari posisi orang berpijak yang akan naik kereta api, terlihat bahwa dulunya ada rel kereta api di jalur ini, tapi sudah hilang.<br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUolGWDa4fU9UU2ebpm7i1BmKkbxUXdHufgsKImKFQxD0xEPHtV2KKNuKLvuAjPei9f8yCgiCt06NuGv95mJ2Zslk0uawsaAtg2xxfgnz8i-o8IvRZZJ-gqCjbMmBOCjvaOy8OFZJn107F/s1600-h/7-IMG_3149_kuraitaji_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUolGWDa4fU9UU2ebpm7i1BmKkbxUXdHufgsKImKFQxD0xEPHtV2KKNuKLvuAjPei9f8yCgiCt06NuGv95mJ2Zslk0uawsaAtg2xxfgnz8i-o8IvRZZJ-gqCjbMmBOCjvaOy8OFZJn107F/s200/7-IMG_3149_kuraitaji_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365337004496326834" border="0" /></a>Tempat pemberhentian berikutnya sebelum sampai di Pariaman adalah stasiun Kurai Tadji. Pada stasiun ini terlihat cukup ramai dan banyak aktivitas warga di sekitarnya. Ternyata di belakang stasiun ini terdapat pasar tradisional. Banyaknya sampah yang berserakan di sekitar stasiun membuat stasiun ini jadi terlihat kotor. Namun disisi lain hal ini menunjukkan bahwa kegiatan masyarakat di daerah tersebut menjadi lebih hidup. Karena banyak penumpang yang turun di stasiun ini, maka kereta api mulai agak sepi di dalamnya hingga menuju Pariaman.<br /><br />Akhirnya KA Sibinuang sampai di tujuan akhir yaitu stasiun Pariaman. Tanpa menunggu waktu<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6F-BPLo9cc5xtKfg2a5GiiYwev10vAu_sBl6zUN-lMlZPw4NMB96gy-QTk1whT6CQAwwUITz8ooUEb6wKl0qzJCBM92xpeKF1N6S5ZKRUBqy5Rn80EeWWtKBIOfn8bYKYFNwTniBnkZ38/s1600-h/8-IMG_3155_Pariaman_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6F-BPLo9cc5xtKfg2a5GiiYwev10vAu_sBl6zUN-lMlZPw4NMB96gy-QTk1whT6CQAwwUITz8ooUEb6wKl0qzJCBM92xpeKF1N6S5ZKRUBqy5Rn80EeWWtKBIOfn8bYKYFNwTniBnkZ38/s200/8-IMG_3155_Pariaman_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365337167980670786" border="0" /></a> lama setelah kereta api berhenti, lokomotif yang menarik rangkaian inipun langsung dilangsir untuk kembali ke stasiun Padang. Lokomotif BB30612 ini cukup unik karena terdapat lonceng di bagian depannya yang bisa dibunyikan dari dalam kabin masinis. Namun untuk ukuran tingkat keramaian yang cukup tinggi di sekitar stasiun ini, suara lonceng ini tampaknya tidak terlalu diperhatikan pada saat lokomotif tersebut akan melewati. Maka akhirnya Semboyan 35-pun “bicara”. Sepanjang perjalanan langsir di spur satu ini mulai dari ujung rel, Semboyan 35 tak henti-hentinya dibunyikan karena masih banyak warga yang lalu-lalang di atas rel tanpa menyadari kalau akan ada lokomotif yang mau lewat. Luar biasa suaranya…..<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqDoeej9WbgUAzSUl3UnADkcNbpJeCKiQntg5rt1eYdZID9WrQrw7qDq9Vy9HJAY0FrJykYvb_28U4eeWTmW_pFPQIMm3EX8HmuNS7QNTIP9RVJ_6kUtUPDRsGtnFdogBG-B9gzI3Yi3_q/s1600-h/9-IMG_3160_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqDoeej9WbgUAzSUl3UnADkcNbpJeCKiQntg5rt1eYdZID9WrQrw7qDq9Vy9HJAY0FrJykYvb_28U4eeWTmW_pFPQIMm3EX8HmuNS7QNTIP9RVJ_6kUtUPDRsGtnFdogBG-B9gzI3Yi3_q/s200/9-IMG_3160_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365337322683086626" border="0" /></a>Setelah rangkaian KA Sibinuang siap tersedia pada spur 2, petugas PPKA-pun mengumumkan keberangkatan kereta api ini yang menuju ke Padang. Bantalan rel kereta api yang sebagian telah tertutupi oleh pasir pantai menunjukkan bahwa stasiun ini sangat dekat sekali dengan garis pantai. Cukup berjalan kaki hanya beberapa meter saja kita sudah sampai di pinggiran pantai. Sementara di sisi lain seberang stasiun atau tepatnya dari pintu masuk utama stasiun terdapat jalan raya dan pasar yang sangat ramai dikunjungi masyarakat sekitar. Dan sekitar pukul 8.50 berangkatlah KA Sibinuang menuju Padang.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGR20yVPXtReYzT6h2pkWXT5yCgiGXw6sIF8aw8wH3tPD5A8bzlJYpH4jOlL5KCSyQY-ZeK_Oi91cxAkGi5pQGgirL1Lgbb95UsknWNWAuwFrD7EW-bKuUq-C96xqcNoJKhqGtrcq4J996/s1600-h/10-IMG_3183_Lubuk+Alung_resize.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGR20yVPXtReYzT6h2pkWXT5yCgiGXw6sIF8aw8wH3tPD5A8bzlJYpH4jOlL5KCSyQY-ZeK_Oi91cxAkGi5pQGgirL1Lgbb95UsknWNWAuwFrD7EW-bKuUq-C96xqcNoJKhqGtrcq4J996/s200/10-IMG_3183_Lubuk+Alung_resize.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365337535265017170" border="0" /></a>Kemudian sekitar pukul 8.45 kereta api ini tiba di stasiun percabangan yaitu stasiun Lubuk Alung yang mempunyai empat jalur kereta api yang aktif. Disini KA Sibinuang berhenti lumayan lama (kurang lebih 15 menit) pada jalur empat. Karena selain jumlah penumpang yang turun & naik di stasiun ini cukup banyak, pada stasiun ini akan terjadi momen yang cukup langka. Dimana KA Sibinuang akan bersilang dengan KA Wisata Padang – Pariaman (persilangan kereta api di wilayah Sumatra Barat adalah suatu hal yang sangat jarang terjadi pada saat ini). Dengan sabar kamipun menanti untuk mengabadikan momen ini.<br /><br />Akhirnya momen yang ditunggu-tunggupun tiba. Kereta Api Wisata Padang – Pariaman datang <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigjOyQ3vJrS4V0D8oMK6BFRPiN1wJFdLXiMgCAuYzKq36RDrcvKrbwTIFqSPfy55aK0DPnaKfKkRCjjFk0h7dsVBQlDt-s04DIfosSKDkwYocVsVfZANKOdIwYQU7ycHenCDHa82krJiuo/s1600-h/11_IMG_3194_+X+KA+Wisata_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigjOyQ3vJrS4V0D8oMK6BFRPiN1wJFdLXiMgCAuYzKq36RDrcvKrbwTIFqSPfy55aK0DPnaKfKkRCjjFk0h7dsVBQlDt-s04DIfosSKDkwYocVsVfZANKOdIwYQU7ycHenCDHa82krJiuo/s200/11_IMG_3194_+X+KA+Wisata_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365337772240110050" border="0" /></a>di stasiun Lubuk Alung tepat pukul 10.00 dengan ditarik oleh lokomotif BB20415 memasuki emplasemen spur tiga. Tak hanya untuk orang yang ingin berwisata, penumpang biasapun ternyata cukup banyak yang menantikan kedatangan kereta api ini untuk ikut dalam perjalanan menuju Pariaman. Setelah bersilang, tanpa menunggu waktu lama lagi KA Sibinuang yang kami naiki pun langsung bersiap untuk berangkat ke Padang.<br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEindIyHl8eXjfzU2ZkirXyHAL8EzW81apiT8AAuP5vG1UlgG1EQPYNSdrJIJ0UIZLTxmiiu-_F2yAGizDWLdOgjfbW47qbXPgb0TOiE3NrnqCUeh2sDnTG5VisTarKrG0jhSA1mq_YVrvB6/s1600-h/12-IMG_3229_padang_resize.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEindIyHl8eXjfzU2ZkirXyHAL8EzW81apiT8AAuP5vG1UlgG1EQPYNSdrJIJ0UIZLTxmiiu-_F2yAGizDWLdOgjfbW47qbXPgb0TOiE3NrnqCUeh2sDnTG5VisTarKrG0jhSA1mq_YVrvB6/s200/12-IMG_3229_padang_resize.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5365337959796085122" border="0" /></a>Pukul 11.15 KA Sibinuang sudah datang kembali di stasiun Padang dan bersiap untuk memasuki spur lurus, atau tepatnya pada jalur dua. Tampak pada foto, berada di jalur paling kiri terdapat rangkaian yang sedang stabling, yaitu gerbong pengangkut batubara dan gerbong semen yang biasanya melintas di daerah Indarung.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Sekian cerita dari jalur kereta api Padang – Pariaman (PP)<br /><br /><br />Terima kasih.<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-32523756697458185822009-07-30T08:01:00.000-07:002009-07-30T08:14:16.218-07:00Padang Story, Part-2<span style="font-weight: bold;">Steam Locomotive @ West Sumatra</span><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoxWpnnsGdoi-u7FI2-JSdYYgMwshH2V4u1QO-PY4XR9VM7Ul4iieTAQPYwDNQNZxX649WvwGtU5UYPuCWXoqt-QJDHV8TF65LgJKaoMJJI_hrBjcdWggVQOStY7gFW3165UaQT4DsYLl-/s1600-h/a..JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoxWpnnsGdoi-u7FI2-JSdYYgMwshH2V4u1QO-PY4XR9VM7Ul4iieTAQPYwDNQNZxX649WvwGtU5UYPuCWXoqt-QJDHV8TF65LgJKaoMJJI_hrBjcdWggVQOStY7gFW3165UaQT4DsYLl-/s320/a..JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364268979811173538" border="0" /></a>Wisata kereta api dengan lokomotif uap yang dekat dengan kota Padang adalah berada di Sawahlunto. Lokomotif uap yang dipergunakan untuk menarik KA wisata ini adalah lok dengan seri E10 60, atau orang di Padang biasa menyebutnya dengan “Mak Itam”. Lokomotif ini dulunya pernah “tertidur” cukup lama di Jawa Tengah, tepatnya di dipo lokomotif uap Ambarawa. Setelah lokomotif tersebut diperbaiki dan dapat beroperasi dengan sempurna, maka kembali pulanglah dia ke kota asalnya. Semoga lokomotif ini tetap dapat dirawat dengan baik untuk dijadikan museum kereta api berjalan di wilayah Sumatera Barat.<br />Perjalanan KA uap ini berangkat dari stasiun Sawahlunto pada pukul 12 siang dengan tarif sebesar Rp 50.000,- (PP). Stasiun ini sebenarnya dapat ditempuh lebih dekat dari kota Padang jika menggunakan kendaraan pribadi. Namun jika anda berlokasi di sekitar Bukit Tinggi atau Padang Panjang, maka anda bisa menggunakan kereta api wisata dari stasiun Padang Panjang yang berangkat pada pukul 9.30 tetapi hanya berjalan reguler pada hari minggu atau hari libur dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Dan sampai di stasiun Sawahlunto KA uap ini sudah siap menunggu untuk melanjutkan perjalanan anda.<br /><span class="fullpost"><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhForTMvLVFFSeBbDpUMsmlDi5pt2Lozpc3dYliBH8339a-nP0aMnCRh2nbPIzNY2nFFqySudLvpoUag0GOVdokMR6nc1sPhM3icE-4Ru1SqRY6fWROGHyXRVWVMkVXE1b4eAP5ofmX3BBX/s1600-h/b..JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhForTMvLVFFSeBbDpUMsmlDi5pt2Lozpc3dYliBH8339a-nP0aMnCRh2nbPIzNY2nFFqySudLvpoUag0GOVdokMR6nc1sPhM3icE-4Ru1SqRY6fWROGHyXRVWVMkVXE1b4eAP5ofmX3BBX/s200/b..JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364269242652884946" border="0" /></a>Jarak antara stasiun Sawahlunto hingga Muara Kalaban hanya sekitar 4 kilometer. Cukup dekat memang. Namun kenikmatan naik kereta uap ini sangatlah luar biasa. Seperti kembali melihat ke zaman dahulu, di saat Belanda masih menggunakan lokomotif ini untuk mengangkut hasil tambang batubara yang didapat dari Sawahlunto untuk dikirim ke Padang.<br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyP_3Ne4iBi9sP3bZh8pSd3E4VphBZSKXRD6OjwPd_Rf0O_ZSGUdYDKxvPFVf5CTdmHCwv4a-PLZyqPPnCbFuPImmGvxb59Hp3qj0Pajt-ff4ubZbuLE1eJYx1ckvsbxxuDHQUtKGuEFOH/s1600-h/c..JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyP_3Ne4iBi9sP3bZh8pSd3E4VphBZSKXRD6OjwPd_Rf0O_ZSGUdYDKxvPFVf5CTdmHCwv4a-PLZyqPPnCbFuPImmGvxb59Hp3qj0Pajt-ff4ubZbuLE1eJYx1ckvsbxxuDHQUtKGuEFOH/s200/c..JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364269542339068354" border="0" /></a>Di stasiun Muara Kalaban kereta ini tidak berhenti lama. Hanya menunggu langsiran si lokomotif uap tersebut untuk merubah posisinya kembali menuju ke stasiun sawahlunto. Dan juga sekaligus lokomotif diisi tambahan batubara yang telah tersedia di dalamnya.<br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqNKE2zAc7o-pnlzAsDIKAVaTM8T8arDWe4KsJpD4EpXuQxQvlla5GhlLaIHZTCv0epPj0wKBxAp3dd3jXIPql9CFB5BydZIJcFfaj6B2Aws9IcOOjV3Ix7SbtpLroUA6ij1VLmOYA1dhS/s1600-h/d..JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqNKE2zAc7o-pnlzAsDIKAVaTM8T8arDWe4KsJpD4EpXuQxQvlla5GhlLaIHZTCv0epPj0wKBxAp3dd3jXIPql9CFB5BydZIJcFfaj6B2Aws9IcOOjV3Ix7SbtpLroUA6ij1VLmOYA1dhS/s200/d..JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364269709802379762" border="0" /></a>Setelah rangkaian kereta api telah tersedia dengan sempurna, maka bersiaplah untuk berangkat kembali menuju stasiun Sawahlunto.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Tebalnya asap hitam dari lokomotif yang berbahan bakar batubara ini menyisakan bekas <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMKZQxl5qEx0LIkFqawESLjpagCIvpOT3ujUNXnVvXBupvs4ZmxgUcXuJEVPTKDVtfikDIJs7Rir1QL0WnMfB1qEdCAnlctR6K4JP8J4GNxICQ7crEDfmoYkgJSiizCFO0clzkooppM5hZ/s1600-h/e..JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMKZQxl5qEx0LIkFqawESLjpagCIvpOT3ujUNXnVvXBupvs4ZmxgUcXuJEVPTKDVtfikDIJs7Rir1QL0WnMfB1qEdCAnlctR6K4JP8J4GNxICQ7crEDfmoYkgJSiizCFO0clzkooppM5hZ/s200/e..JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364269897507441938" border="0" /></a>kepulan asap tebal yang pekat pada saat setelah melintasi terowongan antara Muara Kalaban dengan Sawahlunto. Terowongan yang cukup panjang, ditambah dengan lambannya kereta api berjalan sepanjang di dalam terowongan menimbulkan suasana yang sangat mengasyikkan. Asap lokomotif-pun akibatnya ikut masuk ke dalam kereta, dan seluruh penumpang yang ada pastilah merasakan aroma dari asap lokomotif berbahan bakar batubara tersebut.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2d9iWk2drvrs5yurnX39OiwltnVVcUtR54LOvwkjecOXXPaUdzspxBqNlmje7iFlGSa24jQwnOTsH586oBnBO0l0nih1Qf3beDh3d-zBP9tHZ_0XLYLofvHanREqGTELPwStWxVgjJC_X/s1600-h/f..JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2d9iWk2drvrs5yurnX39OiwltnVVcUtR54LOvwkjecOXXPaUdzspxBqNlmje7iFlGSa24jQwnOTsH586oBnBO0l0nih1Qf3beDh3d-zBP9tHZ_0XLYLofvHanREqGTELPwStWxVgjJC_X/s200/f..JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5364270098589103362" border="0" /></a>Setelah sampai di stasiun Sawahlunto lokomotif E10 60 tak berlama-lama di emplasemen stasiun. Begitu terlepas dari rangkaian, lokomotif langsung dilangsir kembali untuk menuju tempat beristirahatnya sehari-hari yaitu di dalam dipo lokomotif Sawahlunto.<br /><br /><br /><br /><br />Meskipun lamanya waktu perjalanan kereta api dengan menggunakan lok uap ini hanya berkisar 1,5 jam pergi-pulang, namun suasana yang didapat sepanjang perjalanan sungguh luar biasa nikmatnya. Buat anda yang berminat silahkan segera mencobanya, dijamin tidak akan kecewa…<br />:) :)<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-90259010549414448152009-07-29T06:12:00.000-07:002009-07-29T06:52:57.351-07:00Padang Story, Part-1<span style="font-weight: bold;">Padang Panjang – Sawahlunto</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUQ7vUr2aGNxjtaRQF_9DHcl0DJyv3ViZxxqwGpNuv9ZCUFp_wW-f1-mKZ40cDapKg4Bpf7VUg8vGala-Q55nxz6ZTuLLYEV-aFP9C5IU1L1IBb3ZEH1uLzYJ-ewI3Jdl0d9wMiW4qS_Mi/s1600-h/(1)+IMG_2824_Dipo+Padang+Panjang.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUQ7vUr2aGNxjtaRQF_9DHcl0DJyv3ViZxxqwGpNuv9ZCUFp_wW-f1-mKZ40cDapKg4Bpf7VUg8vGala-Q55nxz6ZTuLLYEV-aFP9C5IU1L1IBb3ZEH1uLzYJ-ewI3Jdl0d9wMiW4qS_Mi/s400/(1)+IMG_2824_Dipo+Padang+Panjang.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363877432547325314" border="0" /></a>Pada pertengahan bulan Juli 2009, adalah pertama kalinya bagi saya untuk menginjakkan kaki di kota Padang. Bukan karena tanpa alasan saya bisa sampai kesana, namun inilah efek / akibat dari sebuah hobi. Berangkat dengan menggunakan pesawat AirAsia dari Jakarta hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Bandara Minangkabau. Sangat cepat memang. Namun sebenarnya saya ingin sekali menggunakan jalan darat, yaitu dengan menggunakan Bis. Mengingat keterbatasan waktu perjalanan maka pilihan menggunakan pesawat terbang tak dapat ditolak lagi.<br /><br />Tak disangka setelah sampai ternyata di Padang itu sangat indah sekali, mulai dari pantai, lembah, jurang, tebing hingga gunung terdapat disana semua. Bahkan rel mati yang sudah lama terbenam berpuluh-puluh tahun dengan tanah / pasir / rumput sepertinya masih terlihat sempurna posisinya. Tak dibayangkan jika rel yang mati terdapat di pulau Jawa, pastilah sudah cepat “”habisnya”.<br /><span class="fullpost"><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_R3cOfmx9LL2NeXHX15S7ONoqdoXpApFqCsA-T5_hGAxUFM2974U-tt-kQJNRg-4BJgRgUXog35UEhZBRx3RlrEdufwZAtz-pEttgT2e872dOQfALY13j5eYis8EScRGnE9bikE336UQy/s1600-h/(2)+IMG_2857_Padang+Panjang.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_R3cOfmx9LL2NeXHX15S7ONoqdoXpApFqCsA-T5_hGAxUFM2974U-tt-kQJNRg-4BJgRgUXog35UEhZBRx3RlrEdufwZAtz-pEttgT2e872dOQfALY13j5eYis8EScRGnE9bikE336UQy/s200/(2)+IMG_2857_Padang+Panjang.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363874530291593778" border="0" /></a>Di pagi hari yang cerah sekitar pukul 7 lewat kamipun telah tiba di stasiun Padang Padang. Nuansa disana sangat berbeda sekali dibandingkan dengan situasi di pulau Jawa pada umumnya. Di ketinggian stasiun yang kurang lebih pada posisi 800 meter dpl, benar-benar terasa sejuk, dan ditambah angin di pagi hari yang sepoi-sepoi membuat hawa sekitarnya terasa cukup dingin.<br /><br />Pada pukul 8 rangkaian kereta api wisata telah siap tersusun rapi pada spur 1 emplasemen stasiun Padang Panjang. Dengan menggunakan lokomotif BB20416 rangkaian yang terdiri dari 5 kereta telah siap berangkat. Rangkaian terdiri dari 3 kereta non-AC, 1 kereta makan dan 1 kereta yang ber-AC. Dan pukul 8.30 kereta api siap diberangkatkan.<br /><br />Lokomotif dengan seri BB204 adalah merupakan satu-satunya lokomotif Diesel Elektrik buatan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlzL8VJe1NztaoVtbsUj21xGESduMgI_uhoL5VH_F3fqu2lb5H9OI_y8ZStGSVN5pSEEKFhdCEavZQL7w9aDAg9tP9PY3zbEB5QXq_my2DZKfXhSe3kRUzciOjqIQ2XKR_lveBrJ0FU4KG/s1600-h/(3)+IMG_2894.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlzL8VJe1NztaoVtbsUj21xGESduMgI_uhoL5VH_F3fqu2lb5H9OI_y8ZStGSVN5pSEEKFhdCEavZQL7w9aDAg9tP9PY3zbEB5QXq_my2DZKfXhSe3kRUzciOjqIQ2XKR_lveBrJ0FU4KG/s200/(3)+IMG_2894.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363874780654188674" border="0" /></a> Eropa, yaitu SLM yang khusus dioperasikan pada jalan rel bergigi di Sumatera Barat. Lokomotif ini memiliki daya 1230 HP dengan berat 55 ton. Kondisi jalan dengan medan yang terjal (naik & turun) antara Padang Panjang hingga Batu Tabal, memaksa kereta api yang lewat jalur ini harus menggunakan roda gigi pada lokomotifnya agar tidak terjadi slip rodanya pada saat menanjak. Kecepatan KA pada saat melintasi rel bergigi inipun dibatasi, yaitu maksimal 20 km/jam. Sementara dalam keadaan normal Taspat yang berlaku adalah 40km/jam. Hal ini lebih dikarenakan kondisi jalan rel yang tidak memungkinkan untuk kecepatan tinggi. Selain itu juga namanya juga wisata kereta, jadi yang lebih dinikmatin pasti proses perjalannya, berserta pemandangan di sekitar rel kereta api.<br /><br />Berikut ini adalah nama-nama stasiun yang dilewati oleh KA Wisata Padang Panjang – Sawahlunto, namun tidak semua yang dilewati kereta api akan berhenti.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOnwjvV2z777tj_vPlCTEq3AFIjgmMKaY50y54RNOwsQPI_jDqWIDDt9BJkU0dBm2taPHTtka52ZVtmCQ-msUaA42sALKAuwYQZHK7XZ_zaCGnva4tJ440tZNIZrXBTDLpMwk_BCO-GJxm/s1600-h/(4)+IMG_2901_kubuk+rambil.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOnwjvV2z777tj_vPlCTEq3AFIjgmMKaY50y54RNOwsQPI_jDqWIDDt9BJkU0dBm2taPHTtka52ZVtmCQ-msUaA42sALKAuwYQZHK7XZ_zaCGnva4tJ440tZNIZrXBTDLpMwk_BCO-GJxm/s200/(4)+IMG_2901_kubuk+rambil.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363875014692431218" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun Kubuk Rambil,</span> disini KA berjalan langsung.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMp0soUck_J3j7xyvntSYRs2lPpNYjL7PUfqnNxoBzSjlGDvS_Er6NhofSwkmYHkHOtzraqss_2xg4ArQvaTkrZfhg-d_oG0KbVvrEJo0Qx_BGgh45BtzLcGW74jVBuQlXW2TK0X7Qo-z3/s1600-h/(5)+IMG_2908_halte.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMp0soUck_J3j7xyvntSYRs2lPpNYjL7PUfqnNxoBzSjlGDvS_Er6NhofSwkmYHkHOtzraqss_2xg4ArQvaTkrZfhg-d_oG0KbVvrEJo0Qx_BGgh45BtzLcGW74jVBuQlXW2TK0X7Qo-z3/s200/(5)+IMG_2908_halte.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363875218396725106" border="0" /></a>Melewati halte stasiun yang telah menjadi rumah penduduk. Tampak jelas masih tersisa pipa bekas pengisian air untuk lokomotif uap pada zaman dahulu.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjguYg_XtaJcuDwPl0Yf2ovS40YMYpmLwRIvUMKpeaTTtqE-ce5wr0wy19QkuKNTf4XRp8Jledx5IMDUEaAEuBNmFMEF2TqIZVsn0Nv0njyHmKqpBRFaOuPRjJYy__0YmtxNnbsfyA7Z_rK/s1600-h/(6)+IMG_2916_batu+tabal.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjguYg_XtaJcuDwPl0Yf2ovS40YMYpmLwRIvUMKpeaTTtqE-ce5wr0wy19QkuKNTf4XRp8Jledx5IMDUEaAEuBNmFMEF2TqIZVsn0Nv0njyHmKqpBRFaOuPRjJYy__0YmtxNnbsfyA7Z_rK/s200/(6)+IMG_2916_batu+tabal.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363875427872656402" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun Batu Tabal.</span><br />Yang menyebabkan foto disamping menjadi kurang jelas adalah karena salah fokus. Seharusnya yang diperjelas itu stasiunnya, tetapi koq malah handle lokomotif yang berwarna hitam yang menjadi jelas. Hahaha….<br />Di stasiun ini kereta api tidak tentu akan berhenti atau tidak. Hal ini sangat tergantung ada atau tidaknya penumpang yang akan naik dari stasiun tersebut. Kebetulan saat itu kereta api berjalan langsung.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXl7KIC_KG9TPsCbMH1G273knKw-FtBgLTQOLU_i2gcc6M3qpY3Ip1LNE4APw0YaUznXm-YVkIRFgQ-dSNTg5ADWuTF8tdoOZHfuIKL08JkWIM2Pp2qNuW0biXDRtIkQzloSMTsGc-va-9/s1600-h/(7)+IMG_2928_kacang.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXl7KIC_KG9TPsCbMH1G273knKw-FtBgLTQOLU_i2gcc6M3qpY3Ip1LNE4APw0YaUznXm-YVkIRFgQ-dSNTg5ADWuTF8tdoOZHfuIKL08JkWIM2Pp2qNuW0biXDRtIkQzloSMTsGc-va-9/s200/(7)+IMG_2928_kacang.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363875602759842978" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun kacang.</span><br />Terlihat bersih dan terawat bangunannya. Serta tampak beberapa bocah yang sedang asik mengamati kereta api yang sedang melintas.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZC1BSOs0pwoHeQRUZ8avxS2gm7sKUeJNzQTbvq8GYk26BCiHFk7ZtUOsK9vWPT68d0A_LDtxnJ4zvyUSAh2EbKKjnOSKhSPCn217K-c3Z6E3Vr3p360zyLhlY8YWGT4Nf8c36oCayDGcw/s1600-h/(8)+IMG_2935_singkarak.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZC1BSOs0pwoHeQRUZ8avxS2gm7sKUeJNzQTbvq8GYk26BCiHFk7ZtUOsK9vWPT68d0A_LDtxnJ4zvyUSAh2EbKKjnOSKhSPCn217K-c3Z6E3Vr3p360zyLhlY8YWGT4Nf8c36oCayDGcw/s200/(8)+IMG_2935_singkarak.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363875767339802802" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun Singkarak.</span><br />Terdapat dua spur, namun tampaknya sudah tidak pernah dimanfaatkan lagi untuk persilangan kereta api.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN5TwS51xMa25XTerDOa0Rgo0efkxNpfWHP15zdo9f5yDwJtLx1NV9QwTFaY63PBrpc6WwRBFflCMpp_XFRdnFHYfb7K6NXTlT2miJfoA6PmbZAgCLhYtRUmi1j5m5FGcOdNZPJAMCuMZH/s1600-h/(9)+IMG_2947_solok.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN5TwS51xMa25XTerDOa0Rgo0efkxNpfWHP15zdo9f5yDwJtLx1NV9QwTFaY63PBrpc6WwRBFflCMpp_XFRdnFHYfb7K6NXTlT2miJfoA6PmbZAgCLhYtRUmi1j5m5FGcOdNZPJAMCuMZH/s200/(9)+IMG_2947_solok.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363875968496039618" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun Solok.</span><br />Di stasiun ini kereta api dapat dipastikan akan berhenti, karena cukup banyak juga penumpang yang naik ataupun turun disini. Dan stasiun ini ukurannya juga cukup besar, bahkan mempunyai dipo lokomotif, walaupun terlihat sudah tidak pernah dipergunakan lagi sebagai fungsinya namun tetap terawat bangunannya dan bersih.<br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj09TDfet-8OJftuIU2tyuouOVWBsQDVPsW8gmivD4BmG1LA935T7Nk7GPMg57eVIko2af5UTA5m4wKc0Ieh5XHpEKTsiKJhbqyEz3V6SJ5q9cwnvlEBtDXzos0VUzfCjSvABVdRjuLaaGj/s1600-h/(10)+IMG_3029_sungai+lassi.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj09TDfet-8OJftuIU2tyuouOVWBsQDVPsW8gmivD4BmG1LA935T7Nk7GPMg57eVIko2af5UTA5m4wKc0Ieh5XHpEKTsiKJhbqyEz3V6SJ5q9cwnvlEBtDXzos0VUzfCjSvABVdRjuLaaGj/s200/(10)+IMG_3029_sungai+lassi.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363876139481355522" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun Sungai Lassi.</span><br />Stasiun yang kecil dan sepi, KA berjalan langsung.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVNii-5y_8TJ8TxkL6xHok4_vo9G3EGBthJAm7FAtUTqCHHDxCl3sc727726vOK0YNYmpVamEwnaNvWQkMRUIhy6iypA7Dz3289PD487MMYQhfeaCpkVeNsAWZO2CD7c-GnBYrYpH3yrOc/s1600-h/(11)+IMG_2955_muara+kalaban.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVNii-5y_8TJ8TxkL6xHok4_vo9G3EGBthJAm7FAtUTqCHHDxCl3sc727726vOK0YNYmpVamEwnaNvWQkMRUIhy6iypA7Dz3289PD487MMYQhfeaCpkVeNsAWZO2CD7c-GnBYrYpH3yrOc/s200/(11)+IMG_2955_muara+kalaban.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363876333393341186" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun Muara Kalaban.</span><br />Kereta Api berhenti sejenak untuk naik / turun penumpang.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXtWc86AsqhOJt8kKjfWYj6VkbQs2Jj9ejAh8HwGIZle6uje_hrtO8ASGpPx59kr8VSVV-IV6IawOR64vJyJA8zbVWgGDRUrzZWyTrnvs-SeWvNhD7RQKcWmu1y-d-vuCBaGwWPxcPLTpz/s1600-h/(12)+IMG_2956.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXtWc86AsqhOJt8kKjfWYj6VkbQs2Jj9ejAh8HwGIZle6uje_hrtO8ASGpPx59kr8VSVV-IV6IawOR64vJyJA8zbVWgGDRUrzZWyTrnvs-SeWvNhD7RQKcWmu1y-d-vuCBaGwWPxcPLTpz/s200/(12)+IMG_2956.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363876534054675954" border="0" /></a>Memasuki terowongan.<br />Terowongan antara stasiun Muara Kalaban dengan Sawahlunto ini cukup panjang juga, panjangnya sekitar 800-900 meter. Seperti biasa suasana yang sangat gelap pada saat memasuki terowongan ini di bantu oleh cahaya lampu yang ada di dalam kereta.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzhcbqNkOh_jzrPmb1ub9sIGZcX2z1oCnp53VCfaUhCgkX7zeNuN17v85TXCJ-JVgvl-sJ3DigDJk_MDNq6BSXFxB_5Ya0AmYSLZOFFbaFTk-2hjchtHqBwL0UlkM2DNQszOQi3g7h47WE/s1600-h/(13)+IMG_3019.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzhcbqNkOh_jzrPmb1ub9sIGZcX2z1oCnp53VCfaUhCgkX7zeNuN17v85TXCJ-JVgvl-sJ3DigDJk_MDNq6BSXFxB_5Ya0AmYSLZOFFbaFTk-2hjchtHqBwL0UlkM2DNQszOQi3g7h47WE/s200/(13)+IMG_3019.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363876714414001346" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Stasiun Sawahlunto.</span><br />Sekitar jam 12 kurang seperempat sampailah kami di stasiun Sawahlunto, lokomotifpun langsung melakukan kegiatan langsir untuk memindahkan posisinya dan menjadi longhood (hidung panjang) untuk kembali menarik rangkaian kereta api kembali pulang ke Padang Panjang yang akan berangkat pada pukul 14.30 kemudian.<br />Jarak antara stasiun Padang Panjang hingga stasiun Sawahlunto ini adalah sejauh 80 kilometer, dan ditempuh dengan waktu kurang lebih 3 jam perjalanan.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6uh-uNWYPf47HZMoN1exs04OxYUBDRRga-mRqVSrJuiWPCUOza6BLjQ25IYo7Xg4xAz57V13wT9ToALc65sx7wBWEFnul-j3CJMrGegAqTgHDvaXMPOekqGDQql5mMSWOcHrXFi2t9yd0/s1600-h/(14)+IMG_3048.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6uh-uNWYPf47HZMoN1exs04OxYUBDRRga-mRqVSrJuiWPCUOza6BLjQ25IYo7Xg4xAz57V13wT9ToALc65sx7wBWEFnul-j3CJMrGegAqTgHDvaXMPOekqGDQql5mMSWOcHrXFi2t9yd0/s200/(14)+IMG_3048.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363876885939748546" border="0" /></a>Indahnya panorama rel kereta api di Padang adalah pada saat melintasi sepanjang danau singkarak, dimana jarak antara danau, jalan raya serta rel kereta api sangat berdekatan sekali. Sepertinya di Indonesia hanya terdapat di Padang untuk pemandangan jalur seperti ini. Kereta api yang berjalan agak lambat, membuat setiap kendaraan yang berpapasan dengan kereta ini pasti menyempatkan waktu sejenak untuk mengeok ke arah kereta api yang sedang lewat disampingnya.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdG2L9hVg4I0v9mRF3jA2gxLeg0HasmkEW5hQJ0qmyntnJ8KepkjfysGeNaDIBDZXuWrnUIYLnj7URZhyFvJ32gy_m-tjsQw5d-7wr4XgWmwkxfdOI7FjTOAosYQ64kgMigGeeDInqzT5h/s1600-h/(15)+IMG_3058_batu+tabal.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdG2L9hVg4I0v9mRF3jA2gxLeg0HasmkEW5hQJ0qmyntnJ8KepkjfysGeNaDIBDZXuWrnUIYLnj7URZhyFvJ32gy_m-tjsQw5d-7wr4XgWmwkxfdOI7FjTOAosYQ64kgMigGeeDInqzT5h/s200/(15)+IMG_3058_batu+tabal.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363877049867785026" border="0" /></a>Dalam perjalanan pulang, setelah sampai di stasiun Batu tabal lokomotif kembali melakukan kegiatan langsiran untuk mengubah posisinya dari menarik rangkaian (lok di depan) menjadi mendorong rangkaian (lok di belakang). Hal ini dilakukan karena jalur yang akan menuju ke Padang Panjang akan menghadapi tanjakan yang cukup terjal untuk ukuran kereta api. Di jalur inilah rel bergigi akan berperan sesuai fungsinya dalam membantu kelancaran jalannya kereta api.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8wEKGDQoMDhcoVM5F5bLj5ruQWUbZ0KoiVTilrYy0i64ATt5KRzyc3cvbuNAJqPft6nN5wa3tw_R2JzH7whA4kL6hLUOw0yAvDvzF_N6nXSPOgovkzlF9X8Q0bqYI2-YMgvgPDwlkdbnQ/s1600-h/(16)+IMG_3066.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8wEKGDQoMDhcoVM5F5bLj5ruQWUbZ0KoiVTilrYy0i64ATt5KRzyc3cvbuNAJqPft6nN5wa3tw_R2JzH7whA4kL6hLUOw0yAvDvzF_N6nXSPOgovkzlF9X8Q0bqYI2-YMgvgPDwlkdbnQ/s200/(16)+IMG_3066.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5363877224458691314" border="0" /></a>Foto disamping adalah perjalanan kereta api yang sedang didorong oleh lokomotifnya dari belakang dan juga telah memasuki lintasan rel bergigi. Sehingga kecepatannya dibatasi hanya boleh sampai dengan 20 km/jam.<br />Dan sekitar pukul 17.30 sampailah kereta api wisata ini kembali pulang ke stasiun Padang Panjang. Dan rangkaianpun siap disimpan kembali ke dalam dipo.<br /><br /><br />Sekian cerita tentang jalur kereta api Padang Panjang – Sawahlunto<br /><br /><br /><br />Thanks.<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-16006172392488229572009-07-08T02:22:00.000-07:002009-07-08T02:35:22.531-07:00GERBONG<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijNJgib10NgQr-rEUDJlGC4loByCuAs9Qzn-Ovm3d7IdzaOIdITIxxXew0NmjmheLz7PX0AA0XtFaEnf4JEEDrQDNeQsjDpb6O3gHCKbL0EEblb4t2I0giQFFcIGzGspY3uOe-cMEOGVwq/s1600-h/(1)+Pusri.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijNJgib10NgQr-rEUDJlGC4loByCuAs9Qzn-Ovm3d7IdzaOIdITIxxXew0NmjmheLz7PX0AA0XtFaEnf4JEEDrQDNeQsjDpb6O3gHCKbL0EEblb4t2I0giQFFcIGzGspY3uOe-cMEOGVwq/s400/(1)+Pusri.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356019063326961042" border="0" /></a> Kendaraan untuk angkutan barang disebut gerbong. Persyaratan teknis gerbong tidak terlalu menuntut kecepatan dan kenyamanan. Konstruksi yang diperlukan adalah untuk menjaga agar barang yang diangkut utuh dan tidak rusak sampai di tujuan. Upaya unutk mendapatkan berat muat yang optimal menjadi ukuran keberhasilan rancang bangun gerbong.<br /><br /> Angkutan barang secara umum sangat heterogen dan beberapa memerlukan perlakuan khusus. Untuk dapat melayani berbagai jenis barang, perusahaan jalan rel harus menyediakan beberapa tipe gerbong yang dapat digunakan pada berbagai kemungkinan. Untuk jenis barang yang mempunyai volume angkutan tinggi dan memerlukan angkutan terus menerus mungkin perlu ada gerbong khusus.<br /><br /> Jumlah armada yang dibutuhkan untuk angkutan barang lebih sulit untuk dirumuskan dibanding unutk angkutan penumpang. Pada perusahaan jalan rel yang melayani angkutan barang yang sangat beragam dan dari lokasi yang tersebar maka jumlah armada yang dibutuhkan tergantung pada cara pengoperasian gerbong.<br /><span class="fullpost"><br /> Angkutan kurs adalah angkutan yang melayani perjalanan bolak-balik dari satu titik asal sampai ke titik tujuan yang tertentu. Gerbong akan berjalan isi dan kembalinya berjalan kosong. Peredaran gerbong dijaga untuk tidak keluar dari jalur yang sudah ditentukan. Pada cara ini manajemen peredaran gerbong mudah, karena gerbong tidak akan keluar dari jalur yang sudah ditentukan. Namun dari segi pendapatan sebenarnya rugi karena setengah dari waktu perjalan adalah kosong. Dalam negosiasi tarif perlu diperhitungkan bahwa perjalanan kosong juga memerlukan biaya dan harus dapat ditutup dari tarif yang disepakati.<br /><br /> Lebih menguntungkan sebenarnya jika gerbong digunakan dari satu stasiun ke stasiun lain dengan perjalanan isi dan pada stasiun tujuan sudah menunggu muatan lain untuk tujuan stasiun berikutnya. Jika hal ini dapat dilakukan secara sambung menyambung dan sebagian waktu perjalanan gerbong ada dalam keadaan isi maka didapat pemanfaatan gerbong yang tinggi. Waktu perjalanan kosong ditekan sekecil mungkin.<br /><br /> Dalam mengelola gerbong dikenal istilah Waktu Peredaran Gerbong (WPG) yang berupa jumlah hari rata-rata gerbong dari satu muatan ke muatan berikut. Menghitung WPG dilakukan dengan cara mengalikan jumlah gerbong yang siap operasi dengan jumlah hari pada periode pengamatan. Hasil perkalian tadi dibagi dengan jumlah gerbong yang mendapat muatan pada kurun waktu tersebut sehingga didapat angka rata-rata gerbong dari muatan yang satu ke muatan yang lain dalam satuan hari.<br /><br /> Jumlah gerbong siap operasi yang melebihi kebutuhan operasional, akan menyebabkan WPG tinggi. Demikian juga banyaknya perjalanan kosong akan menaikkan angka WPG. Disinilah perlunya kepintaran dalam menentukan WPG yang optimal.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Bagaimanakah Gerbong Beredar ?</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0lSjFbux53c9G6THxRD9woUxUNiPE182BZe2SLOgxR3kz82fxpzATu5AhIuEoIFoCGgcqE9KpaGdU7CD6dilA9D9FuZy3FoIidu_axemi-dRrlPPpHoOxAiiNzwoVSWEaXj5Mg8_rWmF3/s1600-h/(2)+KA+BBM.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0lSjFbux53c9G6THxRD9woUxUNiPE182BZe2SLOgxR3kz82fxpzATu5AhIuEoIFoCGgcqE9KpaGdU7CD6dilA9D9FuZy3FoIidu_axemi-dRrlPPpHoOxAiiNzwoVSWEaXj5Mg8_rWmF3/s200/(2)+KA+BBM.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356017749476051938" border="0" /></a> Foto disamping ini adalah Kereta Api pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM), yang sedang menjalani dinasnya dari Stasiun Tegal menuju Stasiun Maos, Cilacap. Pada saat KA BBM tersebut berangkat dari Tegal dapat dipastikan bahwa isi dari gerbong tersebut dalam kondisi kosong. Sementara biaya operasional sepanjang perjalanan yang harus ditanggung tetaplah ada. Karena itu biayanya harus dapat ditutupi pada saat angkutan KA BBM berjalan dalam kondisi gerbong terisi, yaitu pada perjalanan sebaliknya dari Maos menuju ke Tegal. Dalam hal ini dapat saja terjadi dua macam persepsi pada perjalanan KA BBM, bisa disebut “berangkat kosong pulang isi” ataupun “berangkat isi pulang kosong”.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_tou5XzaS9Uf8dLvXm31nQ8Rp-Ar9i-N6qUqZ2M9fQWbKfb9vMcQW-Lag3vkwhyphenhyphenZyarHM_6iRQmWZsHRfTupj4RoNDbM8dYQA0V0LBMJScYIbQDuJrjqWvN-JsbLGPZrPX0pT0b5uo8i0/s1600-h/(3)+KA+Container.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_tou5XzaS9Uf8dLvXm31nQ8Rp-Ar9i-N6qUqZ2M9fQWbKfb9vMcQW-Lag3vkwhyphenhyphenZyarHM_6iRQmWZsHRfTupj4RoNDbM8dYQA0V0LBMJScYIbQDuJrjqWvN-JsbLGPZrPX0pT0b5uo8i0/s200/(3)+KA+Container.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356018042909937730" border="0" /></a> Sementara untuk angkutan Kereta Api Container (Peti Kemas) dengan gerbong PPCW dalam melakukan perjalanan dinasnya sangat dimungkinkan kondisi gerbong terisi penuh, baik dalam perjalanan berangkat maupun pulangnya. Misalnya dapat diambil contoh pada KA Container (KA 2203) yang berangkat dari terminal container Gedebage, Bandung. Setelah KA tersebut berangkat, seluruh muatan container siap dikirim ke pulau lain atau di ekspor ke negara lain melalui Stasiun Pasoso, Tanjung Priok.<br />Di Pasoso inilah tempat terjadinya bongkar-muat alias tukar-menukar container yang akan dikirim ke atau diambil dari kapal laut dengan menggunakan jasa transportasi kereta api. Setelah semua container diturunkan di Stasiun Pasoso, kemudian tanpa menunggu waktu lama, Container yang telah tersedia di emplasemen Stasiun Pasoso siap diangkut lagi ke atas gerbong PPCW. Container tersebut bisa saja berisi barang impor ataupun lokal. Setelah rangkaian siap, maka KA Container (KA 2204) akan berjalan kembali pulang ke Bandung.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghWPxLjlo4PLnJ5viQtHqWOxYB3HCPNBOcbCJUzxNUk0tQYd5J0BsCDNfpnwnXuyz2KwBtVuB1qAUplb7aokklhtczcmuSMwsr5g0nz4yGG9Rfp0F3T0vOWRTffKpv8EHcmxUCLvhY6_PT/s1600-h/(4)+KA+Antaboga.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghWPxLjlo4PLnJ5viQtHqWOxYB3HCPNBOcbCJUzxNUk0tQYd5J0BsCDNfpnwnXuyz2KwBtVuB1qAUplb7aokklhtczcmuSMwsr5g0nz4yGG9Rfp0F3T0vOWRTffKpv8EHcmxUCLvhY6_PT/s200/(4)+KA+Antaboga.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356018255497724546" border="0" /></a> Kemudian ada lagi angkutan barang cepat dengan menggunakan kereta api, yaitu dinamakan KA Antaboga. Berangkat dari Stasiun Jakarta Gudang pada malam hari sekitar pukul 22.00, KA Antaboga (KA 1006) siap mengantarkan berbagai macam barang dengan gerbong GGW-nya menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi via Cirebon, Tegal, Pekalongan dan Semarang. Barang di dalamnya pun tampaknya lebih aman karena model gerbongnya yang tertutup, sehingga terbebas dari terpaan angin dan air hujan jika cuaca sedang buruk.<br />Pada saat perjalanan pulang dari Surabaya, gerbong inipun tidak selamanya harus terisi barang di dalamnya. KA Antaboga (KA 1005) yang menuju Jakarta ada kalanya berjalan dalam kondisi kosong, hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga agar tidak terjadi “kepincangan” jumlah gerbong. Stok barang yang telah menumpuk dan siap kirim dari Jakarta Gudang tetaplah harus terlayani. Karena itulah alasan mengapa rangkaian gerbong harus tetap siap tersedia.<br /><br /><br />Demikianlah cerita dari beberapa rutinitas gerbong di atas rel KA.<br /><br /><br /><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-44757293422209903102009-07-07T22:12:00.000-07:002009-07-08T02:19:56.580-07:00KERETA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7UTmPcu45hhPub70XmQTifdUb1uRypBYKH78TWNC5FXMrAhzeBnGvtJOXuBXDNBkfXno56OiTGz9mYnO7SLt0kManHwSi5I8IqVwwk8vik2sSJeX6w6HCwO3J65kwlIGc-xF1ALpU18Sb/s1600-h/(1)+K1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 299px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7UTmPcu45hhPub70XmQTifdUb1uRypBYKH78TWNC5FXMrAhzeBnGvtJOXuBXDNBkfXno56OiTGz9mYnO7SLt0kManHwSi5I8IqVwwk8vik2sSJeX6w6HCwO3J65kwlIGc-xF1ALpU18Sb/s400/(1)+K1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356014483011588994" border="0" /></a>Kendaraan untuk angkutan penumpang disebut kereta. Sebagai obyek, angkutan penumpang relatif lebih homogen dibanding barang. Jarak angkutan berpengaruh pada konstruksi kereta. Pada kereta angkutan jarak dekat seperti kereta dalam kota, tidak dibutuhkan kenyamanan seperti kereta untuk angkutan jarak jauh. Pintu yang lebar harus disediakan pada kereta jarak dekat untuk memberikan kemudahan naik dan turun yang cepat.<br /><br />Masa yang besar dari lokomotif pada waktu kecelakaan bisa menjadi bahaya yang sangat mematikan bagi keselamatan penumpang dalam kereta. Konstruksi yang kokoh merupakan salah satu persyaratan teknis yang harus dipenuhi disamping mampu melaju dengan kecepatan seperti yang diharapkan.<br /><br />Jumlah kereta yang dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan operasi tergantung pada efisiensi pemanfaatan kereta yang dimiliki. Semakin sedikit jumlah kereta yang dibutuhkan untuk pemeliharaan di Dipo dan di Balai Yasa maka semakin sedikit jumlah armada kereta yang dibutuhkan. Tingkat efisiensi ini didapat dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan yang baik.<br /><br />Cara mengoperasikan kereta juga berpengaruh pada pendapatan dari angkutan penumpang dan jumlah kereta yang dibutuhkan. Jika kereta lebih banyak waktunya digunakan unutk mengangkut penumpang maka utilisasi kereta akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan utilisasi yang tinggi perlu diatur rute perjalanan kereta sehingga secara sambung-menyambung waktu yang tersedia bisa digunakan sebanyak mungkin untuk bergerak dan mengangkut penumpang.<br /><span class="fullpost"><br /><br />Konstruksi kereta harus bisa melindungi penumpang dari bahaya. Dinding kereta yang lama dibuat dari kayu dan rangka dasar dibuat dari baja. Pada umumnya kereta yang sekarang dibuat dari lembaran baja dimana dinding, alas dan atap dibuat menjadi satu kesatuan rangka tunggal (monocoque). Konstruksi baja ditambah alat tolak-tarik otomatis menyebabkan bobot kereta relatif tinggi per satuan penumpang dibanding alat transportasi lainnya. Bobot kereta yang tinggi juga berpengaruh terhadap biaya operasi, karena konsumsi BBM tergantung pada berat kendaraan. Semakin berat kereta maka semakin banyak BBM perlu dikonsumsi untuk menarik kereta tersebut.<br /><br />Upaya untuk menurunkan berat kereta terus dilakukan. Pada beberapa kereta digunakan rangka dari almunium untuk mendapat berat kereta yang lebih ringan. Pengurangan berat juga dilakukan dengan menghemat jumlah bogie melalui konstruksi artikulasi, dimana dua kereta pada ujungnya menopang pada satu bogie.<br /><br />Kelengkapan pada kereta tergantung pada tingkat kenyamanan yang diharapkan penumpang, berapa banyak penumpang mampu membayar biaya perjalanan, apakah digunakan untuk jarak dekat atau jarak jauh dan jumlah rata-rata bagasi yang dibawa. Kombinasi antara unsur-unsur tersebut berpengaruh pada biaya investasi kereta.<br /><br /><br />Untuk angkutan jarak menengah dan jarak jauh adanya toilet merupakan syarat penting. Toilet<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj28enJIYCS6Z34lzcwgMJ-bcu-uQYf3nOcL8IcaP4XIDeUEKhS_mjsD9B9M0N4eqg2j58Yb-CR8mj0PeQeQwZ6UY8W0wTE-FO7iGW5KOtrMzzlzVZvYoMOZgfeeGw40t3hva13uoIYOKEd/s1600-h/(1.a).jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj28enJIYCS6Z34lzcwgMJ-bcu-uQYf3nOcL8IcaP4XIDeUEKhS_mjsD9B9M0N4eqg2j58Yb-CR8mj0PeQeQwZ6UY8W0wTE-FO7iGW5KOtrMzzlzVZvYoMOZgfeeGw40t3hva13uoIYOKEd/s200/(1.a).jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5355954625540882722" border="0" /></a> diletakkan pada kedua ujung kereta dengan pintu menghadap ke bordes. Pintu dibuat menghadap ke bordes merupakan solusi dari bentuk toilet sebelumnya dengan pintu menghadap ke gang. Karena kebersihan yang kurang terjamin seringkali toilet mengeluarkan bau dan bau tersebut masuk ke ruang penumpang.<br /><br />Kebutuhan air untuk toilet harus disediakan cukup untuk selama perjalanan atau akan diisi kembali setelah menempuh jarak tertentu. Tangki persediaan air biasanya terbuat dari tembaga dipasang di atas toilet dan di bawah atap. Pengisian air dilakukan di stasiun menggunakan saluran ke atas kereta.<br /><br />Interaksi roda dan rel sepanjang perjalanan kereta api menimbulkan polusi suara. Agar polusi suara tidak masuk ke ruang penumpang, kereta perlu diberi pelapis kedap suara di bagian dalam rangka. Pada lantai selain diberi lapisan lenolium juga diberi bahan kedap suara. Terhadap aliran panas sinar matahari kereta juga harus diberi pelapis kedap panas.<br /><br />Pada kereta dengan penyejuk udara, kaca yang dipasang adalah kaca tertutup dua lapis untuk mengurangi aliran dingin menembus dinding kaca ke luar. Kereta yang tidak menggunakan penyejuk udara disediakan jendela-jendela yang bisa dibuka untuk memasukkan lebih banyak udara segar.<br /><br />Kereta perlu penerangan karena kereta mungkin digunakan untuk perjalanan malam hari. Penerangan juga diperlukan karena kereta kemungkinan melewati terowongan yang gelap. Susunan penerangan harus diatur agar penumpang mendapat cukup penerangan untuk bisa membaca jika tidak pada jam tidur. Penerangan juga harus bisa dikurangi pada jam tidur atau pada saat tidak diperlukan penerangan untuk membaca.<br /><br />Antara ruang penumpang dengan bordes harus ada pintu yang dapat selalu menutup jika tidak ada orang yang perlu lewat. Pintu ini penting karena polusi suara dan debu dari bordes tidak boleh masuk ke ruang penumpang. Pada kereta berpenyejuk udara peran pintu tersebut menjadi lebih penting agar udara dingin tidak keluar.<br /><br />Untuk kepentingan pelayanan dan pelaksanaan tugas kondektur perlu ada gang yang menghubungkan semua kereta dalam rangkaian. Keselamatan menyeberang dari satu kereta ke kereta yang lain perlu diperhatikan. Jembatan antara kedua kedua kereta dibuat dari plat baja yang saling menopang dan pada bagian luar terlindung oleh harmonika atau karet penyekat.<br /><br />Tata suara dan televisi bisa dilengkapi pada kereta untuk meningkatkan pelayanan. Tata suara yang saling terhubung antar kereta dalam rangkaian memerlukan kabel penghubung antar kereta dalam rangkaian.<br /><br /><br />Jenis kereta antara lain;<br />Kereta duduk, kereta tidur, kereta bagasi dan kereta restorasi. Konstruksi kereta pada keempat jenis tersebut sama. Yang berbeda hanya isi bagian dalam. Pada kereta bagasi mungkin tidak disediakan toilet.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">1/ Kereta Duduk</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0F6al0A77r54zxxpe2cOhynYZnAdcqavySkIWE0Kl487vUq4Aq7tK2u8394WKkHD-U6mGzQRNnPhHAogMbTOBUYdVxTFg7Su8zH7zpN2aKcgGqQNcrG7qc93CMUkOuVULVdg8Vfc31GHw/s1600-h/(2)+K3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0F6al0A77r54zxxpe2cOhynYZnAdcqavySkIWE0Kl487vUq4Aq7tK2u8394WKkHD-U6mGzQRNnPhHAogMbTOBUYdVxTFg7Su8zH7zpN2aKcgGqQNcrG7qc93CMUkOuVULVdg8Vfc31GHw/s200/(2)+K3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5355957213651656658" border="0" /></a>Kereta duduk di Indonesia dibagi dalam tiga kelas yaitu kelas ekonomi (K3), kelas bisnis (K2) dan kelas eksekutif (K1) dengan fasilitas yang berbeda. Kelas ekonomi menggunakan kursi berhadap-hadapan tanpa penyejuk udara. Kapasitas duduk kelas ekonomi 80 tempat duduk dengan susunan kursi 2-2, dan 106 tempat duduk dengan susunan kursi 2-3. Kelas bisnis menggunakan kursi dengan sandaran bisa dibalik sesuai arah perjalanan dan tanpa penyejuk udara. Kapasitas duduk kelas bisnis 64 tempat duduk. Kelas eksekutif menggunakan kursi yang bisa diputar sesuai arah perjalanan dengan sandaran bisa direbahkan dan menggunakan penyejuk udara. Kapasitas tempat duduk kelas eksekutif 50 sampai 52 tempat duduk.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2/ Kereta Tidur</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF7eyEqxjOwq3vbZBF1VadJ_h6oNwX-TeAZVDnyptuf5htXIAbBqfMXXzztNcxyX1znhkL5mUqq-KgqJOmUNbW7DBNf6Q1bv_sYN7exleqy5VerjfcAv42BGo74QJdss8oNSldVYbEMT1c/s1600-h/(3)+ex_tingkat.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF7eyEqxjOwq3vbZBF1VadJ_h6oNwX-TeAZVDnyptuf5htXIAbBqfMXXzztNcxyX1znhkL5mUqq-KgqJOmUNbW7DBNf6Q1bv_sYN7exleqy5VerjfcAv42BGo74QJdss8oNSldVYbEMT1c/s200/(3)+ex_tingkat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5355959181232896258" border="0" /></a>Disamping kereta penumpang bertempat duduk juga ada kereta penumpang dengan tempat tidur yang disebut kereta tidur. <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwda9zQ0u_HpMNGr7dRueB6ZgXk-oPAw6EXJ7OEFcDCMfABmnowOHp_r8etFgWqvp1ERRRPsYggA_VmUe0t95P4SlfvMYj4U6IyyuRhoazK9bTIiIeqwTTiPVw0eug0Akf4kW0bGT_IPyB/s1600-h/(4)+ex_tidur.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwda9zQ0u_HpMNGr7dRueB6ZgXk-oPAw6EXJ7OEFcDCMfABmnowOHp_r8etFgWqvp1ERRRPsYggA_VmUe0t95P4SlfvMYj4U6IyyuRhoazK9bTIiIeqwTTiPVw0eug0Akf4kW0bGT_IPyB/s200/(4)+ex_tidur.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5355959533808222370" border="0" /></a>Biasanya ruang kereta dibagi dalam beberapa kompartemen berpintu untuk menghindari ganguan lalu lalang penumpang. Ada juga kereta penumpang berisi tempat tidur tetapi tidak dalam susunan kompartemen untuk memuat lebih banyak tempat tidur.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">3/ Kereta Restorasi</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://3.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/SlQx41R5BrI/AAAAAAAAAdg/bKipEFA5Pvc/s1600-h/%285%29+restorasi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://3.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/SlQx41R5BrI/AAAAAAAAAdg/bKipEFA5Pvc/s200/%285%29+restorasi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5355960709294917298" border="0" /></a>Pelayanan kereta restorasi tergantung pada lamanya waktu perjalanan dan kebiasaan masyarakat. Ada perusahaan jalan rel yang memberikan pelayananan makan hanya di kereta restorasi dan makanan tidak bisa diantar ke tempat duduk penumpang. Kereta restorasi dengan pelayanan seperti ini memerlukan dapur dan juga ruang makan. Ruang makan disesuaikan dengan kelas, restorasi pada rangkaian kereta api kelas satu menyediakan ruang makan dengan penyejuk udara.<br />Pada angkutan jarak menengah seperti kereta api Parahyangan atau Cirebon Ekspres, pelayan makan diantar ke tempat duduk penumpang. Pada kereta restorasi tidak diperlukan ruang makan dan yang diperlukan hanya dapur. Bentuk dapur juga bisa hanya berupa tempat untuk menghangatkan makanan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4/ Kereta Bagasi</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaTXXyu4kpOTtiPUk2oxiWscmxWYobVb61iXhDxmz49Jz7CGdLTtnU41skgBvmziwbN2XJVeGagjVj50f8wuyNbdq1O_tXqQyl7dWaf1VcMwmKGuBw186rkp1lAQyRGZAGVyXWOn0FAMq6/s1600-h/(6)+bagasi+ex_KD3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 147px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaTXXyu4kpOTtiPUk2oxiWscmxWYobVb61iXhDxmz49Jz7CGdLTtnU41skgBvmziwbN2XJVeGagjVj50f8wuyNbdq1O_tXqQyl7dWaf1VcMwmKGuBw186rkp1lAQyRGZAGVyXWOn0FAMq6/s200/(6)+bagasi+ex_KD3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5355961156106522802" border="0" /></a>Untuk menampung bagasi penumpang yang tidak dapat atau <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://4.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/SlRhYbgsoqI/AAAAAAAAAdw/22VfVBrUpAA/s1600-h/%287%29+motorcycle.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="http://4.bp.blogspot.com/_UZ00jzVyG4A/SlRhYbgsoqI/AAAAAAAAAdw/22VfVBrUpAA/s200/%287%29+motorcycle.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356012929180017314" border="0" /></a>untuk kemudahan tidak bisa dibawa ke ruang penumpang, disediakan kereta bagasi. Ruang yang tersedia pada kereta bagasi juga bisa dimanfaatkan untuk angkutan parsel atau yang lainnya. Dalam beberapa hal kereta bagasi juga digunakan untuk tempat pembangkit listrik.<br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Listrik untuk kereta</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd2thvADVIDhR9zV7O-OvzrH9FKmdAyTKy9sjC5JgGG58GArOnBarlVq6Z5sCGIDO6d2m98r_L3r9ecxzOnMigd3DKIzW1NUvInpRGT9XFxmfe5urJt7wuSVGL27ZBwlSS76F1Chvy7n8N/s1600-h/(8)+diesel.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhd2thvADVIDhR9zV7O-OvzrH9FKmdAyTKy9sjC5JgGG58GArOnBarlVq6Z5sCGIDO6d2m98r_L3r9ecxzOnMigd3DKIzW1NUvInpRGT9XFxmfe5urJt7wuSVGL27ZBwlSS76F1Chvy7n8N/s200/(8)+diesel.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356013223836234194" border="0" /></a>Kebutuhan listrik pada kereta tergantung kelas dan peralatan yang ada di kereta. Kelas eksekutif yang menggunakan penyejuk udara memerlukan tenaga listrik paling besar. Pada kelas ekonomi kebutuhan listrik hanya untuk penerangan dan kipas angin. Ada tiga altenatif untuk mendapatkan listrik dari kereta.<br /><br />Alternatif pertama, menggunakan batere dan dinamo. Keunggulan menggunakan batere adalah kereta dapat tetap memiliki sumber listrik walaupun dilepas dari lokomotif dan kereta lainnya. Pada cara ini digunakan listrik arus searah. Batere digantung di bawah lantai kereta diantara dua bogie. Jumlah batere tergantung kebutuhan. Untuk kereta dengan penyejuk udara jumlah batere yang harus disediakan tentu jauh lebih banyak dibandingkan untuk kereta yang hanya membutuhkan listrik untuk penerangan dan kipas angin. Untuk pengisian batere digunakan dinamo yang digerakkan oleh putaran roda kereta. Pada saat kereta bergerak, dinamo bekerja mengisi batere. Pada saat kereta berhenti, kebutuhan listrik dipenuhi oleh batere.<br /><br />Altenatif kedua, kebutuhan listrik disalurkan dari pembangkit listrik yang ditempatkan pada kereta bagasi. Dengan cara ini jika hubungan kereta dengan kereta bagasi dilepas pada waktu langsir maka tidak ada aliran listrik dan jika hal ini tejadi pada malam hari maka keadaan kereta akan gelap. Keuntungannya besar aliran listrik yang dibutuhkan kereta dapat dipenuhi dengan memasang pembangkit listrik yang sesuai. Tegangan yang digunakan sesuai dengan tegangan generator yaitu tegangan listrik yang umum 220 volt. Perlu disediakan saluran listrik untuk seluruh kereta dalam rangkaian.<br /><br />Alternatif ketiga, aliran listrik disalurkan dari lokomotif. Dengan menggunakan lokomotif listrik, kebutuhan aliran listrik untuk kereta diambil dari jaringan listrik aliran atas melalui lokomotif. Sebenarnya pada lokomotif diesel elektrik juga dimungkinkan menyalurkan sebagian aliran listrik yang ada di lokomotif untuk kebutuhan kereta yang ditarik.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Kereta Jarak Dekat</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2zCdJ1P_ArxdchomM3k2mO5CYYJ_-sXYuqMmBAozgzcU3cgOA3Mp_xf4RzM4eCb258yO9E9Ano2sDY7HRQDhS-gEnU425DbouzibTn8Rc9FEaitXW5jf3opBEFGzUNgRSy6a0_vzjC7rG/s1600-h/(9)+KRL.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2zCdJ1P_ArxdchomM3k2mO5CYYJ_-sXYuqMmBAozgzcU3cgOA3Mp_xf4RzM4eCb258yO9E9Ano2sDY7HRQDhS-gEnU425DbouzibTn8Rc9FEaitXW5jf3opBEFGzUNgRSy6a0_vzjC7rG/s200/(9)+KRL.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356013703338195938" border="0" /></a>Pada kereta yang digunakan untuk angkutan jarak dekat seperti KRL dan KRD, tidak diperlukan adanya toilet di kereta. Kebutuhan akan toilet tetap disediakan tetapi diletakkan di stasiun. Penumpang yang dalam keadaan darurat harus ke toilet, bisa berhenti di stasiun terdekat dan setelah menyelesaikan urusannya dapat melanjutkan perjalanan dengan kereta api berikutnya.<br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyFGSgwafLQA0wk85_xF69ihkcxDqftYlW6ryg011NLSI8Z5WpgBur07ntcfFfWD9pM4LJJhciMYX4k-hId9WCAm2zUhvR4j2IVJMR8Dc_LQtq7MvdN566gdmsRFStRLSct97pjex6dZVb/s1600-h/(10)+KRD.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyFGSgwafLQA0wk85_xF69ihkcxDqftYlW6ryg011NLSI8Z5WpgBur07ntcfFfWD9pM4LJJhciMYX4k-hId9WCAm2zUhvR4j2IVJMR8Dc_LQtq7MvdN566gdmsRFStRLSct97pjex6dZVb/s200/(10)+KRD.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356013974463930162" border="0" /></a>Pada angkutan dalam kota atau angkutan jarak dekat, jumlah stasiun perhentian relatif banyak dan jarak antar satu perhentian dengan perhentian lain relatif pendek. Penumpang pada umumnya banyak dan jumlah yang naik / turun juga banyak. Mengantipasi kebutuhan ini disediakan beberapa pintu pada tiap sisi. Tidak ada bordes agar ruang penumpang menjadi optimal. Disamping itu lantai peron dibuat mendekati tinggi lantai kereta sehingga keluar dan masuk penumpang mudah dan cepat. Pintu yang ada pada KRL / KRD adalah pintu geser yang digerakkan dari kabin masinis.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZO_z3-S4H-UOi-Nj698AE-kRDutp-ufs3NdTIS_zR8HhPOLC2xaUwW_HXC6wyGHb2sI4o9vf-0l0mX4v5E3nVjYYsdc6lJWOR6qigoCzaxmmfDJxzTKDExjtUnn_owX5VlBCdgXdJQYoo/s1600-h/(11)+Interior.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZO_z3-S4H-UOi-Nj698AE-kRDutp-ufs3NdTIS_zR8HhPOLC2xaUwW_HXC6wyGHb2sI4o9vf-0l0mX4v5E3nVjYYsdc6lJWOR6qigoCzaxmmfDJxzTKDExjtUnn_owX5VlBCdgXdJQYoo/s200/(11)+Interior.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5356014179064729378" border="0" /></a>Jumlah kursi pada angkutan dalam kota atau angkutan jarak pendek relatif sedikit dibanding kereta untuk jarak jauh. Lantai yang lebih luas disediakan untuk penumpang berdiri sehingga daya tampung kereta menjadi lebih besar. Foto disamping memperlihatkan susunan kursi yang relatif minimal pada sebuah KRL. Keselamatan penumpang berdiri terutama pada saat kereta akselerasi dan deselerasi harus dibantu dengan menyediakan gantungan di daerah untuk penumpang berdiri.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-family: times new roman;font-size:78%;" >Darmawan (Teknologi Jalan Rel)</span><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-10200956827635166422009-06-26T04:43:00.001-07:002009-06-26T05:36:49.962-07:00Perlengkapan Rangkaian Kereta Api<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmizth6FQWXTevqxBGa_0dCqDiHIyjpUxCgxczDwZ9vnWzntUj5lNrc50cEZCKQSfXaHx5nd9PoCfBruc-YO7TqsyHJhpdkT45z-9MF81qx6GTDN7vBRbusVsCNBXDq1kXolb4jttFe8z/s1600-h/1_buntut.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmizth6FQWXTevqxBGa_0dCqDiHIyjpUxCgxczDwZ9vnWzntUj5lNrc50cEZCKQSfXaHx5nd9PoCfBruc-YO7TqsyHJhpdkT45z-9MF81qx6GTDN7vBRbusVsCNBXDq1kXolb4jttFe8z/s320/1_buntut.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351608342512474898" border="0" /></a>Rangkaian kereta api terdiri dari minimal dua unit kendaraan untuk bisa melayani angkutan penumpang atau barang. Hanya bis rel yang bisa beroperasi dengan hanya satu unit kendaraan. Unit yang ada dalam rangkaian kereta api adalah lokomotif, kereta dan / atau gerbong.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4U0xBYEj9_r5vsAsOrWhbjKRa_t2rthDO0SFZzEgeE0lZJrUGrmf8RTNUW3s_apvwKRa6sYFkFkTTeBc1ZTRzse0PAhG_JApM7adrACeW9oh5PVgHJXF15x3CbEf-pZRz7LpOpWwHdOSg/s1600-h/2_DT.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4U0xBYEj9_r5vsAsOrWhbjKRa_t2rthDO0SFZzEgeE0lZJrUGrmf8RTNUW3s_apvwKRa6sYFkFkTTeBc1ZTRzse0PAhG_JApM7adrACeW9oh5PVgHJXF15x3CbEf-pZRz7LpOpWwHdOSg/s200/2_DT.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351602561006319970" border="0" /></a>Karena rangkaian kereta api tediri lebih dari satu kendaraan maka perlu ada perlengkapan yang menjamin keselamatan perjalanan rangkaian kereta tersebut. Perlengkapan tersebut yang pokok adalah alat tolak-tarik, alat penyambung saluran pengereman dan alat penyambung saluran listrik.<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Alat Tolak Tarik</span><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwPyoKvb-GcpYhkXRBnqTRL5MxqUmO1QVlGGJ5eBoJTINUMVkvq7jkk37Lo2kw4nJWMhIGb54DUcX-XLMxAW2g9OLAf-xatQs4_1gzzUnuW-61-EzxWKgb0lYO6D2laHNi2kOXtTTYFqe/s1600-h/3_ganco.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 166px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZwPyoKvb-GcpYhkXRBnqTRL5MxqUmO1QVlGGJ5eBoJTINUMVkvq7jkk37Lo2kw4nJWMhIGb54DUcX-XLMxAW2g9OLAf-xatQs4_1gzzUnuW-61-EzxWKgb0lYO6D2laHNi2kOXtTTYFqe/s200/3_ganco.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351601942276249922" border="0" /></a>Dinamakan alat tolak tarik karena berfungsi sebagai alat tarik pada saat rangkaian kereta api ditarik lokomotif, dan berfungsi sebagai alat tolak pada saat kereta atau gerbong didorong oleh lokomotif. Dua fungsi ini ada yang dibuat terpisah dan ada juga yang dibuat dalam satu alat. Perlu dibedakan juga antara alat tolak tarik dengan celah pada penyambungan dan alat torak tarik tanpa celah.<br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT0YXXNtq6cwDFMZuouw9kDBvwU3EsOUW4HRTqQOWzpwM7_20MwkCHUaXYRL_wfeZ2HGxlUbRx1qnb9nRM_5QezoKzQhB2wQoWFFjmoSt-bf4fl1kODE4e6EPMVtK7okqMxf2naVBOVW13/s1600-h/4_ganco.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 160px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT0YXXNtq6cwDFMZuouw9kDBvwU3EsOUW4HRTqQOWzpwM7_20MwkCHUaXYRL_wfeZ2HGxlUbRx1qnb9nRM_5QezoKzQhB2wQoWFFjmoSt-bf4fl1kODE4e6EPMVtK7okqMxf2naVBOVW13/s200/4_ganco.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351601941886705074" border="0" /></a>Alat tolak tarik lama yang digunakan di Indonesia adalah ganco seperti yang diperlihatkan pada foto disamping. Pada alat tolak tarik ini ada celah, dan hubungan antara kendaraan tidak tegang. Akan terjadi benturan arah maju atau mundur pada saat kereta api berjalan. Untuk mengurangi hentakan pada arah maju dan mundur, pada bagian alat tolak tarik diberi pemegasan, tugas menolak dilakukan oleh buffer ditengah dan tugas menarik dilakukan oleh pengait.<br /><br />Ganco bisa dibuat di Balai Yasa dari bahan baja dengan proses tempa. Kehandalan alat torak tarik ini relatif rendah sehingga banyak kejadian rangkaian putus dalam perjalanan. Rangkaian putus terutama terjadi pada rangkaian kereta api barang dengan beban rangkaian yang relatif tinggi.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyhrmgzDTzn-VZiYSxsnoF1um8v2MNwr8MoV8O3j5Gg8hp_yulOKzh4avR-dmM4NesxBRhiCMOKk6pV5y4NA06KE_lMoU4AqUsHiIeuKjp-QHkjZv6-oxL4UzTOYfl21Axhlvvlu_xrJjp/s1600-h/5_buffer.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 120px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyhrmgzDTzn-VZiYSxsnoF1um8v2MNwr8MoV8O3j5Gg8hp_yulOKzh4avR-dmM4NesxBRhiCMOKk6pV5y4NA06KE_lMoU4AqUsHiIeuKjp-QHkjZv6-oxL4UzTOYfl21Axhlvvlu_xrJjp/s200/5_buffer.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351603280440425234" border="0" /></a>Pada waktu jalan rel NIS dengan lebar sepur 1435 masih beroperasi (misalnya dulu pada lintas Semarang-Solo), digunakan alat tolak tarik terpisah seperti pada jalan rel di Eropa yang diperlihatkan pada foto disamping (keaslian bentuk fisiknya hanya tampak pada buffer disisi kiri dan kanan saja, sementara bagian tengahnya telah diganti dengan model automatic coupler). Penyambungan kendaraan dengan alat tolak tarik ini lebih sulit dan membutuhkan ketangkasan. Pada saat kendaraan terdorong maka buffer dan buffer akan saling berhimpitan, dan pada saat tersebut alat tarik (bagian tengah antara buffer) harus dikaitkan dan lalu dikencangkan. Pada alat tolak tarik ini hubungan antar kendaraan dibuat tegang sehingga tidak akan terjadi hentakan pada arah maju dan mundur antara kendaraan.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3GuBxVYph4yzCFFbFD8ySMTCf58YklRQwg-CRBSbo3NYvz4ZvAgztOBbYo1mJ5YBgm324ARHPyb0Dkefv-tqyW2fZQLDHkk_GHItlmQWh5y8SvyS8_2qDd8glb1_AmU8AztKHhF7zBZyn/s1600-h/6_coupler1.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 178px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3GuBxVYph4yzCFFbFD8ySMTCf58YklRQwg-CRBSbo3NYvz4ZvAgztOBbYo1mJ5YBgm324ARHPyb0Dkefv-tqyW2fZQLDHkk_GHItlmQWh5y8SvyS8_2qDd8glb1_AmU8AztKHhF7zBZyn/s200/6_coupler1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351604476119128306" border="0" /></a>Saat ini alat tolak tarik yang banyak digunakan di Indonesia adalah alat kopler otomatis (Automatic Coupler) seperti yang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUEndE7oJvn0QB6N_LBAcA54Rs4tMJzVBrE-ASzT1PMjvLVB20pw8DFL3YtRcv1ey3cGYrw0BpvvQBCOTgwoIOM5L_Fqxk8LFvHEAZOAWHnS9bteSfY3UkzfGASj1fOOf1j4RES1Q-5o41/s1600-h/7_coupler2.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 161px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUEndE7oJvn0QB6N_LBAcA54Rs4tMJzVBrE-ASzT1PMjvLVB20pw8DFL3YtRcv1ey3cGYrw0BpvvQBCOTgwoIOM5L_Fqxk8LFvHEAZOAWHnS9bteSfY3UkzfGASj1fOOf1j4RES1Q-5o41/s200/7_coupler2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351604766404619698" border="0" /></a> diperlihatkan pada foto disamping. Kenapa dinamakan otomatis, karena cara penyambungan dua kendaraan hanya dilakukan dengan mendorong kendaraan tersebut saling mendekat dan membenturkan satu sama lain maka sambungan sudah terjadi. Alat tolak dan tarik ditempatkan menjadi satu kesatuan. Alat penting pada tugas menarik dan menolak dinamakan “cnucle” dan alat ini akan aus karena gesekan. Namun sambungan pengereman dan listrik tetap harus dilakukan secara manual.<br /><br />Pada bagian belakang dari kopler otomatis dipasang peredam dari karet sehingga benturan antara kendaraan dapat diredam. Bagian yang harus diganti pada periode tertentu hanya “cnucle”. Bagian lainnnya mendapat pemeliharaan pada saat kereta atau gerbong menjalani perawatan di Balai Yasa.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-H0HQYDS2ywkT4tm8l6FJD-r1ZrtIgOakixciDYxQlFVgnMzuQwlT_UOgA4QdT1oIHeTZfw056P1AuKlRmoQc2GHeSPD6F7_vkP27BPD0_jiz3pLE4oA4Oycl_cgtKAptpG2hTeAfzd5w/s1600-h/8_bbr.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-H0HQYDS2ywkT4tm8l6FJD-r1ZrtIgOakixciDYxQlFVgnMzuQwlT_UOgA4QdT1oIHeTZfw056P1AuKlRmoQc2GHeSPD6F7_vkP27BPD0_jiz3pLE4oA4Oycl_cgtKAptpG2hTeAfzd5w/s200/8_bbr.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351605420210004162" border="0" /></a>Pada kereta api yang mengangkut batu bara di Sumatera Selatan, membongkar muatan dilakukan dengan cara memutar gerbong satu persatu sehingga isinya ditumpahkan. Agar gerbong dapat diputar satu per satu maka sambungan antar gerbong harus dilengkapi dengan bagian yang bisa diputar. Hal ini tentunya akan lebih memudahkan dalam proses mengeluarkan isi gerbongnya yaitu batu bara, dan siap dipindahkan ke moda angkutan yang lain lagi untuk dibawa ke tempat tujuan akhir.<br /><br />Untuk memudahkan penyambungan sehingga tidak diperlukan lagi tenaga manusia pada proses penyambungan dikembangkan alat tolak tarik otomatis tunggal. Pada alat tolak tarik ini disamping terjadi sambungan mekanis juga ada sambungan antara saluran udara dan listrik (untuk model yang ini belum ada fotonya). Pada alat tolak tarik ini pada sambungan juga tidak ada celah sehingga tidak terjadi hentakan pada arah maju dan mundur. Beberapa rangkaian kereta api di Indonesia juga sudah menggunakan alat tolak tarik tanpa celah.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Rantai Pengaman</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4M_R43U4lmZouY2cXresPpxhI53jfsQlzQaw7c5mXpMvrNHeNDsZEJ3ZZQrPrCXzaciUCP7D4k_i-vlxOA2ZMOZ9qpy3_LOt4y5x9TAsv81iMJ5x_M8M2ictBw7BTYOTJ2B8vxaIqNw8h/s1600-h/9_rantai.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 111px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4M_R43U4lmZouY2cXresPpxhI53jfsQlzQaw7c5mXpMvrNHeNDsZEJ3ZZQrPrCXzaciUCP7D4k_i-vlxOA2ZMOZ9qpy3_LOt4y5x9TAsv81iMJ5x_M8M2ictBw7BTYOTJ2B8vxaIqNw8h/s200/9_rantai.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351605892844550018" border="0" /></a>Pada waktu masih digunakan alat tolak tarik ganco, perlu ada alat penyelamat tambahan untuk mengurangi dampak buruk jika rangkaian putus. Alat penyelamat tersebut adalah rantai pengaman yang dipasang pada kedua sisi di bawah ganco. Rantai pengaman dibuat di Balai Yasa dari bahan baja. Kehandalan rantai pengaman juga tidak terlalu baik sehingga sehingga pada saat rangkaian kereta api putus, bisa terjadi rantai pengaman juga ikut putus.<br /><br />Dengan digunakannya alat tolak tarik otomatis, kejadian rangkaian putus sudah sangat berkurang. Disamping itu dengan digunakannya rem udara tekan maka dampak buruk dari rangkaian putus sudah diselamatkan dengan pengereman yang otomatis terjadi setelah rangkaian putus.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6momY5UI7YDvHjFYANenRI8DsapoG7cWkIQnBRAKZZqSf6uzPcecGQVWsihOakFeIPJ2zBqSQn2OLplAZsYyXL1UhmxU2ugyfk1vvtMPhJ5J6JOqJln6gryKSo3FKDr0Ko5xGJkSM3Bb0/s1600-h/10_tanpa+selang.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6momY5UI7YDvHjFYANenRI8DsapoG7cWkIQnBRAKZZqSf6uzPcecGQVWsihOakFeIPJ2zBqSQn2OLplAZsYyXL1UhmxU2ugyfk1vvtMPhJ5J6JOqJln6gryKSo3FKDr0Ko5xGJkSM3Bb0/s200/10_tanpa+selang.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351606210414071634" border="0" /></a><br />Kecuali, jika rangkaian tersebut seperti pada contoh foto disamping kanan dimana pada kedua gerbong tidak memiliki selang penghubung untuk sistem rem udara tekan. Disini pengereman dilakukan secara manual yaitu oleh petugas rem atau yang biasa juga disebut dengan PLKA. Jika rangkaian ini ada yang terputus, maka bersiaplah gerbong yang tertinggal akan berjalan sendiri tanpa kendali. Hanya PLKA yang dapat menghentikannya, itupun jika ada petugas pada gerbong yang tertinggal. Namun untuk saat ini fungsi dari rantai pengaman sebenarnya sudah berkurang, dan pada angkutan batu bara di Sumatera Selatan karena gerbong harus diputar maka rantai pengaman ditiadakan.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Sambungan Pengereman</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyo3Ygxvp-icQwX2P63JSKqKPs0sVVcO89xqqaWSw2rQC2aq_2BLlQXxxTZR8s51UZ3DXg7hhZwZwJ8RAxPxVqjLaEbmq31ZZNNPlb0im31YetbmptZ4Q2O-1IVS5ktRNoLeEgcsEjlZIB/s1600-h/11_selang.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 134px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyo3Ygxvp-icQwX2P63JSKqKPs0sVVcO89xqqaWSw2rQC2aq_2BLlQXxxTZR8s51UZ3DXg7hhZwZwJ8RAxPxVqjLaEbmq31ZZNNPlb0im31YetbmptZ4Q2O-1IVS5ktRNoLeEgcsEjlZIB/s200/11_selang.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351606530964436018" border="0" /></a>Pipa utama pengereman pada sistem pengereman udara tekan harus tersambung dari lokomotif hingga kereta atau gerbong terakhir. Sambungan saluran pengereman antara kendaraan dilakukan dengan alat penyambung yang terdiri dari selang karet dan penyambung dari logam seperti pada foto disamping. Pada bagian hulu dari selang karet dilengkapi dengan kran yang digunakan untuk menutup saluran udara pada ujung rangkaian. Perlu diperhatian bahwa posisi kran selain pada ujung rangkaian harus terbuka. Kran pada bagian rangkaian yang bukan ujung yang tidak terbuka akan menyebabkan saluran udara dalam rangkaian tersumbat dan rem tidak bekerja dengan sempurna.<br /><br />Sambungan ini harus kedap udara, karena tekanan udara 5 atm pada saluran utama tidak boleh bocor. Jika terjadi kebocoran dan produksi udara tekan dari lokomotif tidak bisa mengimbangi jumlah kebocoran, maka secara otomatis kereta api akan berhenti. Untuk mengetahui apakah sambungan pada pipa utama pada seluruh rangkaian sudah berfungsi dengan sempurna, sebelum rangkaian kereta api dioperasikan harus dilakukan uji pengereman.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC92FWJfMbPkol2t9BItRz7QOypFK6pdZ2V4CcZMBoCv2YeiM5iajgKHoHHtAOd7CxQPGvb9kv7DL4BhyPwmkEs-AvS5kCuQOAfM4PmTP8wt53K87ptFzo8ivVXk0EByUEd0wRJ-8EpaV5/s1600-h/12_manometer.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgC92FWJfMbPkol2t9BItRz7QOypFK6pdZ2V4CcZMBoCv2YeiM5iajgKHoHHtAOd7CxQPGvb9kv7DL4BhyPwmkEs-AvS5kCuQOAfM4PmTP8wt53K87ptFzo8ivVXk0EByUEd0wRJ-8EpaV5/s200/12_manometer.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351606753858888418" border="0" /></a>Uji pengereman dilakukan dengan mengukur tekanan udara di ujung saluran pengereman pada ujung rangkaian dengan menggunakan manometer. Jika ada kran yang tidak tertutup, tekanan udara pada ujung rangkaian akan sama dengan udara luar. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa rangkaian pengereman telah berfungsi dengan sempurna. Jika tekanan udara pada ujung pipa utama di kereta / gerbong terakhir telah mencapai 5 atam atau minimal 3,5 atm maka sambungan pengereman pada seluruh rangkaian sudah berfungsi dengan baik.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Sambungan Listrik</span><br /><br />Kebutuhan listrik pada kereta tergantung jenis kereta. Yang banyak membutuhkan listrik adalah kereta berpenyejuk udara. Untuk keperluan penerangan dan memutar kipas angin, kereta kelas ekonomi juga memerlukan listrik. Kereta bagasi juga memerlukan listrik walaupun lebih kecil. Lampu semboyan akhir rangkaian kereta api juga menggunakan listrik.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAUhN-y2pQ-JnNBrP56CKP2Mp-VXxdwQW6rKTGfIj-4aw4utHvF1T62uDQLOkXV_sCgLldut8Hcj3DdlJpu4QW9IsAQ7TkXqEDwwZb7X6jVeEdinn3o2ImRs7009fV3vqltGafFwmAJpR/s1600-h/13_sambungan+listrik.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 113px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHAUhN-y2pQ-JnNBrP56CKP2Mp-VXxdwQW6rKTGfIj-4aw4utHvF1T62uDQLOkXV_sCgLldut8Hcj3DdlJpu4QW9IsAQ7TkXqEDwwZb7X6jVeEdinn3o2ImRs7009fV3vqltGafFwmAJpR/s200/13_sambungan+listrik.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351606976959311426" border="0" /></a>Pembangkit listrik yang ditempatkan di kereta bagasi, besarnya tergantung kebutuhan. Untuk dapat melayani rangkaian yang seluruhnya terdiri dari kereta eksekutif berpenyejuk udara, dibutuhkan pembangkit listrik berkekuatan 300KVA. Penyaluran daya hingga 300KVA ke seluruh kereta dalam rangkaian, digunakan sambungan listrik seperti diperlihatkan pada foto disamping. Sambungan listrik dipasang pada ujung kereta dan disambungkan oleh petugas pada saat kereta disambungkan pada rangkaian.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Panjang Rangkaian</span><br /><br />Keunggulan kereta api adalah dapat mengangkut barang dan / atau orang dalam jumlah banyak. Kemungkinan mengangkut muatan dalam jumlah banyak dalam sekali jalan karena kereta dan / atau gerbong dapat disambung-sambung menjadi rangkaian kereta api yang panjang. Pada angkutan batu bara di Sumatera Selatan, panjang rangkaian kereta api mencapai lebih dari 600 m, dan di beberapa Negara bisa mencapai 1,5 km.<br /><br /><br />Panjang rangkaian kereta api yang bisa dioperasikan tergantung pada :<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2O-iPqwGN0hwLPtAEJQQB7JOjLzgysGa8lvv_gCPF1FAA9NoQYZqKFbx-bwwADM6HghhB3J_VRtuhbVNClwNxwGy6BCPBEkaLMFOURoeHN9LxW7rEZlDtS9evDs0mw1fGn-gpt36ii3Px/s1600-h/14_ketel.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 166px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2O-iPqwGN0hwLPtAEJQQB7JOjLzgysGa8lvv_gCPF1FAA9NoQYZqKFbx-bwwADM6HghhB3J_VRtuhbVNClwNxwGy6BCPBEkaLMFOURoeHN9LxW7rEZlDtS9evDs0mw1fGn-gpt36ii3Px/s200/14_ketel.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351607292450899826" border="0" /></a><br />1. Jumlah muatan dan sifat angkutan<br />2. Panjang spur di stasiun<br />3. Kekuatan tarik lokomotif<br />4. kekuatan alat tolak tarik<br /><br />Pada angkutan penumpang ada kebutuhan pelayanan yang lebih banyak sehingga hampir setiap saat bagi penumpang yang ingin bepergian tersedia jasa angkutan kereta api. Namun prinsip tersebut tidak mungkin dipenuhi kereta api seperti jasa angkutan taxi. Disamping itu jumlah penumpang tidak merata setiap waktu. Jam-jam tertentu penumpang lebih banyak dibanding jam lainnya. Pada angkutan disekitar dan dalam kota ada jam sibuk ketika banyak penumpang pergi ke tempat kerja dan pada saat penumpang pulang kerja. Panjang rangkaian yang harus disediakan disesuaikan dengan kebutuhan ini. Artinya rangkaian dibuat sepanjang mungkin sehingga pada jam sibuk semua penumpang dapat terangkut dan sesering mungkin sehingga waktu menunggu kereta api berikut tidak terlalu lama. Biasanya ada kompromi untuk memenuhi tuntutan ini. Pada jam sibuk dibuat rangkaian kereta api yang terpanjang sesuai dengan panjang spur di stasiun. Pada KRL Jabotabek rangkaian terpanjang terdiri dari 16 kereta (4 set) dalam satu rangkaian pada jam tidak sibuk panjang rangkaian dikurangi hingga 4 kereta (1 set) dalam satu rangkaian.<br /><br />Pada angkutan barang, frekuensi perjalanan tidak penting. Jika antara dua kota dapat dilayani satu kali perjalanan kereta api barang setiap hari sudah memadai. Beberapa kota yang dapat dilayani dalam satu perjalanan maka gerbong yang melayani kota-kota tersebut dapat dirangkai menjadi satu rangkaian kereta api. Misalnya angkutan barang dari Jakarta dengan tujuan Yogyakarta, Solo, Madiun, Surabaya dan Banyuwangi dapat dilayani oleh satu rangkaian kereta api barang.<br /><br />Pengaturan gerbong harus disesuaikan dengan urutan kota tujuan. Gerbong untuk kota tujuan terjauh diletakkan di belakang lokomotif dan diikuti gerbong untuk kota tujuan terjauh yang lebih dekat demikian seterusnya. Gerbong yang diletakkan pada akhir rangkaian adalah gerbong untuk kota tujuan terdekat yang dilayani.<br /><br />Mengatasi kekurangan daya tarik lokomotif bisa digunakan lebih dari satu lokomotif yang penempatannya tergantung kebutuhan dan daya dukung jembatan. Yang paling mudah adalah dua lokomotif diletakkan di depan secara berurutan. Cara lain adalah menempatkan satu lokomotif di tengah atau di belakang rangkaian, cara kedua dapat dilakukan jika alat kendali jarak jauh bisa dioperasikan pada kabin lokomotif terdepan.<br /><br />Batas kekuatan alat tolak tarik tidak bisa ditawar pada penempatan lokomotif menurut cara pertama. Pada penyusunan lokomotif cara kedua batas kekuatan alat perangkai tidak terlalu mutlak karena gaya tarik pada rangkaian berkurang dengan dengan adanya lokomotif di tengah atau di belakang. Namun cara ini mengandung resiko gerbong anjlok karena didorong dari belakang.<br /><br />Kemampuan emplasemen menerima rangkaian kereta api barang dengan rangkaian panjang tetap harus diperhatikan karena kereta api tetap harus berhenti di stasiun dan seluruh panjang rangkaian harus berada di dalam batas yang aman pada salah satu spur.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Rangkaian Satu Kesatuan</span><br /><br />Rangkaian kereta api harus menjadi satu kesatuan yang tidak boleh terputus selama rangkaian tersebut menjalankan tugasnya. Konsep tidak boleh terputus sejalan dengan cara pengoperasian kereta api berdasarkan jarak ruang. Petak jalan yang ditempati satu rangkaian kereta api harus segera ditinggalkan untuk memberikan kesempatan kereta api berikutnya menggunakan petak jalan tersebut. Pengertian dapat digunakan untuk kereta api berikutnya adalah semua bagian dari kereta api sebelumnya sudah meninggalkan petak jalan.<br /><br />Untuk menghindari bahwa stasiun dan masinis tidak mengetahui bahwa ada bagian dari rangkaian yang tertinggal, diisyaratkan pada bagian paling belakang rangkaian kereta api untuk dipasang semboyan “Tanda Akhiran Kereta Api” atau lebih dikenal dengan sebutan “Semboyan 21”. PPKA harus melihat bahwa kereta api yang tiba atau berlalu pada stasiunnya mempunyai Semboyan 21 pada bagian belakang. Jika tidak tidak nampak semboyan tersebut berarti ada bagian rangkaian yang tertinggal pada petak jalan dan PPKA tidak boleh menyatakan bahwa petak jalan yang telah dilalui kereta api yang baru datang atau baru berlalu, sudah aman.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Berikut ini adalah contoh dari semboyan 21 :</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNJ_cGYDmgmKMK3SkvPQL4NmvINwztDINhQ9Pfar6pZwVeElWzujSzlagu7j_ZZHzpy-E8SH-vTig3b6tMRCon5Szz9g749kzq1bu53Ywx82-v5dXRiG5lGbQxfYFt1dmn_8DC3OUEKsvl/s1600-h/15_semboyan+21+siang.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 166px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNJ_cGYDmgmKMK3SkvPQL4NmvINwztDINhQ9Pfar6pZwVeElWzujSzlagu7j_ZZHzpy-E8SH-vTig3b6tMRCon5Szz9g749kzq1bu53Ywx82-v5dXRiG5lGbQxfYFt1dmn_8DC3OUEKsvl/s200/15_semboyan+21+siang.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351607735759242690" border="0" /></a>*) Jika pada siang hari semboyan 21 berbentuk eblek berwarna merah yang diletakkan pada dinding kereta atau gerbong bagian belakang. <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKhgEgf9boW5Wk8JV8AUrweJvnLLLi6341I1UvXxGUBXtLjnOYu0LpPPdxFtRg2ui4N9K2GUh4QWSLd1_h9qJeNat4PiWMWvG7GMc6OP_sboljAc91OOuDkiyUPDUcJ3ZEtxRVC6iDiiUq/s1600-h/16_semboyan+21+malam.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 160px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKhgEgf9boW5Wk8JV8AUrweJvnLLLi6341I1UvXxGUBXtLjnOYu0LpPPdxFtRg2ui4N9K2GUh4QWSLd1_h9qJeNat4PiWMWvG7GMc6OP_sboljAc91OOuDkiyUPDUcJ3ZEtxRVC6iDiiUq/s200/16_semboyan+21+malam.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5351608032918252354" border="0" /></a>*) Sedangkan pada malam hari semboyan 21 merupakan lampu menyala berwarna merah yang terd</span><span class="fullpost">apat pada kereta bagian belakang. Walaupun pada umumnya eblek berwarna merah tetap terpasang. Sementara untuk gerbong biasanya tidak memiliki lampu, jadi tetap menggunakan eblek merahnya.<br /><br />Semboyan akhir rangkaian tentu sengaja diposisikan seperti ini agar memudahkan masinis untuk mengetahui dan merasakan ada kereta atau gerbong yang lepas, terlebih jika gerbong atau kereta yang putus hanya beberapa dari kereta atau gerbong paling belakang.<br /><br />Dengan menggunakan rem udara tekan kebutuhan akan semboyan akhir rangkaian sebenarnya tidak lagi diperlukan karena masinis akan mengetahui jika rangkaian putus. Jika mekanisme rem udara tekan berfungsi dengan baik, pada saat rangkaian putus maka kedua bagian yang putus akan terhenti.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style=";font-family:arial;font-size:78%;" >Darmawan “Teknologi Jalan Rel”</span><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-22722729852441816712009-06-12T04:24:00.000-07:002009-06-12T05:06:10.489-07:00Bagaimana Cara Membalik Wesel ?Membalik / menggeser / memindahkan posisi wesel pada umumnya dapat dilakukan dengan tiga cara :<br /><br /><span style="font-weight: bold;">(I) Pertama,</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4l1UXCDAEILi3aigHBLaVm8zoE-cD4B1YmL3W5KPDpRFJ8qW4W6pcSq1f6-gJXvgcdFbaisFYlXiTiRwvA9RW6SjpKONBY2S-y2_SEWfa4WV9bfd8k3gy7zY5AKhii5MxlY5bTPNSDpng/s1600-h/(1)+Pentol+%26+Eblek.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 240px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4l1UXCDAEILi3aigHBLaVm8zoE-cD4B1YmL3W5KPDpRFJ8qW4W6pcSq1f6-gJXvgcdFbaisFYlXiTiRwvA9RW6SjpKONBY2S-y2_SEWfa4WV9bfd8k3gy7zY5AKhii5MxlY5bTPNSDpng/s320/(1)+Pentol+%26+Eblek.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346402772157194610" border="0" /></a>Cara manual dengan menggunakan tenaga manusia dan dioperasikan setempat. Wesel yang dioperasikan secara manual, pada batang pembalik diberi pemberat sekitar 45 kg yang berbentuk seperti pentolan. Maksud pemberat adalah untuk menekan batang pemindah wesel, agar lidah wesel menempel pada rel utama dan tidak tergantung kearah mana wesel diposisikan. Sehingga pada saat kereta api melewatinya, lidah wesel tersebut tidak dapat bergerak.<br />Selain itu sinyal penunjuk wesel (berbentuk eblek berwarna putih seperti bendera) yang terdapat pada ujung atas tiang pemindah wesel, berfungsi untuk membantu sang masinis agar dapat melihat dan mengetahui ke arah mana kereta api akan berbelok. Sehingga dapat mengatur kecepatan dan proses pengeremannya.<br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjDqUH3TnhL9Zi8M1Vw569YxOrftq_DEUlNYTcQI_x-Qy_94oxZpAzF2IeP126tXT_gw4cypJ8GlVfjc5d3fi9JZ6jWIwEldUQv3W6FxSR3RZ2743OiUizS4RRrepv_P5R7oeJeGW6VmXx/s1600-h/(2)+Pentol_2.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjDqUH3TnhL9Zi8M1Vw569YxOrftq_DEUlNYTcQI_x-Qy_94oxZpAzF2IeP126tXT_gw4cypJ8GlVfjc5d3fi9JZ6jWIwEldUQv3W6FxSR3RZ2743OiUizS4RRrepv_P5R7oeJeGW6VmXx/s200/(2)+Pentol_2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346403631851446914" border="0" /></a><br />Masih cara memindahkan posisi wesel dengan cara manual, pada foto wesel disamping kanan menunjukkan bagaimana posisi batang pentolan yang sedang dalam keadaan tertidur. Namun sangat disayangkan tiang sinyal yang dapat berfungsi membantu pandangan masinis dari kejauhan tampaknya sudah hilang. Entah ini apakah ulah manusia, oknum atau memang mungkin sengaja ditiadakan karena dianggap tidak perlu.<br /><span class="fullpost"><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0hSLIoRuayz-mpbtYlywOzhtTPMjxi009JurRvRqgeA4IvGniagK3vv_kAOPLf-WQDwaNaUtL5FJTJSBArE6-GwgeOtJNA50dDWKAM24s5-v0ZCTyONSFf8zAn-3g21yPzxQ7B92UWLNB/s1600-h/(3)+Pentol_3.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0hSLIoRuayz-mpbtYlywOzhtTPMjxi009JurRvRqgeA4IvGniagK3vv_kAOPLf-WQDwaNaUtL5FJTJSBArE6-GwgeOtJNA50dDWKAM24s5-v0ZCTyONSFf8zAn-3g21yPzxQ7B92UWLNB/s200/(3)+Pentol_3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346404191636987650" border="0" /></a>Sementara posisi batang pentolan yang sedang berdiri & membentuk sudut kemiringan sekitar 45 derajat, menunjukkan bahwa pentolan dengan berat sekitar 45 kg tersebut telah menjalankan fungsi pemberatnya dengan baik untuk mengunci posisi lidah wesel agar tidak bergeser pada saat kereta api lewat.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Keuntungan:<br />* posisi lidah wesel dapat langsung dilihat secara kasat mata dari dekat.<br />Kerugian:<br />* lebih memakan waktu, karena harus ada orang yang datang untuk memindahkannya.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">(II) Kedua,</span><br />Dengan menggunakan kawat dan dioperasikan dari jarak jauh. Model seperti ini tentunya akan lebih menghemat waktu </span><span class="fullpost"><span class="fullpost">dibandingkan dengan cara pertama. Karena dapat dikendalikan secara terpusat dari dalam rumah sinyal ataupun stasiun. Beberapa stasiun di pulau Jawa masih banyak yang menggunakan model kawat sampai sekarang, walaupun kelak suatu saat akan habis tergantikan oleh sistem elektrifikasi.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7mo5gVhXHfBnsEvalzoXtQvo84cduSAFkfHXHLalY5xC3VAXWyJVy3ygzJHGU934aUg7UBY-PprlNKgRYKIKddUBdLgTrJjdkX-THJ1XhQlv0DVgL4ZjJAdcI8Zxvb6EIYUIw7QOz097a/s1600-h/(4)+Rumah+Sinyal.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7mo5gVhXHfBnsEvalzoXtQvo84cduSAFkfHXHLalY5xC3VAXWyJVy3ygzJHGU934aUg7UBY-PprlNKgRYKIKddUBdLgTrJjdkX-THJ1XhQlv0DVgL4ZjJAdcI8Zxvb6EIYUIw7QOz097a/s200/(4)+Rumah+Sinyal.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346404872471893698" border="0" /></a><br />Sinyal penunjuk wesel (seperti eblek, berbentuk belah ketupat warna putih & lingkaran warna hijau, menempel saling berlawanan) yang berada persis disamping lidah wesel juga berfungsi bagi masinis untuk mengetahui kemana arah kereta. Jika dari arah datangnya kereta api masinis yang dari kejauhan melihat posisinya berwarna putih, maka dapat dipastikan KA akan memasuki spur lurus. Sedangkan jika dari posisi yang sama namun masinis melihat ebleknya berwarna hijau, maka KA pasti akan memasuki spur belok (bisa kiri ataupun kanan) dan masinis harus mengurangi kecepatannya.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-VRvqkf0IAE9g_dHFFlucd-n5MtxbZHIE9OMO-3tBAfuAEjC_yUWxJjhkJMC9I3_vLzrc44_3v7r2ZleQDvXhLZXKznU7EswROFOhu_i0iGWROSGzGbkADAU-te3naMy_BO209QuiG94c/s1600-h/(5)+Tuas+Wesel.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-VRvqkf0IAE9g_dHFFlucd-n5MtxbZHIE9OMO-3tBAfuAEjC_yUWxJjhkJMC9I3_vLzrc44_3v7r2ZleQDvXhLZXKznU7EswROFOhu_i0iGWROSGzGbkADAU-te3naMy_BO209QuiG94c/s200/(5)+Tuas+Wesel.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346405440515075234" border="0" /></a>Tuas pada foto disamping merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan wesel yang ada di sekitar emplasemen stasiun dan / atau wesel yang lokasinya agak jauh dari stasiun dengan melalui perantaranya yaitu kawat. Tidak hanya itu, kawat ini juga berperan penting dalam menggerakkan sinyal mekanik yang menunjukkan aman atau tidaknya rel yang akan dilintasi kereta api. Pemindahan posisi tuas ini juga harus sejalan antara wesel dengan sinyal masuk / keluar stasiun. Sehingga kereta api yang lewat akan berjalan sesuai dengan aturan yang ada.<br /><br />Keuntungan:<br />* pemindahan wesel dapat dilakukan dari satu tempat yaitu stasiun.<br />* tuas yang ada bisa dijadikan alat fitness bagi petugas yang menggerakkan wesel.<br />Kerugian:<br />* rawan disabotase, bisa karena iseng atau karena mengandung komponen logam yang berharga jual tinggi.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">(III) Ketiga,</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_IegumAXJl4yeJbvWQm4sd2YPr6eer_Tj6rhs74E-o5CiwYJJcUSXDcKXQ4yKH-a47UKCEk0pd4SX_ZRKyFGxVDUieSDQNskFm3jKKHuByBZ2ThzwWLKG9V7k5caPbk71Wft1-9W-ZUQz/s1600-h/(6)+Electric_1.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_IegumAXJl4yeJbvWQm4sd2YPr6eer_Tj6rhs74E-o5CiwYJJcUSXDcKXQ4yKH-a47UKCEk0pd4SX_ZRKyFGxVDUieSDQNskFm3jKKHuByBZ2ThzwWLKG9V7k5caPbk71Wft1-9W-ZUQz/s200/(6)+Electric_1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346405964495354338" border="0" /></a>Menggunakan motor listrik dan dioperasikan dari jarak jauh<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiekHXnux3chdP3bsAWzUGmP4LCSzR_22ZqsY14iXeJ_C8rzLOOmOaqipXoRXQ3STUtf8W7u42ISUv00wv5meDVMNvIeB8ZPZ5ijYFZsOu3mBOEmgd_ABfQdgcoGNwNCB5Ebn82ySiY1LHg/s1600-h/(7)+Electric_2.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiekHXnux3chdP3bsAWzUGmP4LCSzR_22ZqsY14iXeJ_C8rzLOOmOaqipXoRXQ3STUtf8W7u42ISUv00wv5meDVMNvIeB8ZPZ5ijYFZsOu3mBOEmgd_ABfQdgcoGNwNCB5Ebn82ySiY1LHg/s200/(7)+Electric_2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346407140933691202" border="0" /></a> dengan memanfaatkan hubungan arus listrik. Alat ini dapat dikendalikan dari stasiun melalui meja layan setempat atau dikendalikan secara terpusat dalam suatu Daop melalui meja layan terpusat. Ciri khas dari alat pemindah wesel model elektrik adalah, terdapat kotak (biasanya berwarna kuning) yang berada pada bagian samping lidah wesel dan ada semacam batang pipa besi yang berfungsi sebagai penghubung antara alat tersebut dengan lidah wesel. Dengan menggunakan sistem elektrik ini tentunya akan lebih menghemat tenaga dan waktu dalam membalik wesel.<br /><br />Pada mekanisme pembalikan wesel baik dengan menggunakan kawat atau motor listrik, sebagai pengganti pemberat perlu ada pengaman sehingga wesel tetap dalam posisi sempurna walaupun kawat penarik tersebut putus.<br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-4FtWv7e2KiyMLzqDFlQnda9m1C1_jkdKV86UKctn_SYg_2YNdwsS5YanOUZhDHqW7SJaIxxhwZFRoocXrj4LJVpgh_dl_dr2bhze63ryYpczU7TjIZwUNgzuvvMhqCQsN6QYNe7bdZfy/s1600-h/(8)+Putar+engkol.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 123px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-4FtWv7e2KiyMLzqDFlQnda9m1C1_jkdKV86UKctn_SYg_2YNdwsS5YanOUZhDHqW7SJaIxxhwZFRoocXrj4LJVpgh_dl_dr2bhze63ryYpczU7TjIZwUNgzuvvMhqCQsN6QYNe7bdZfy/s200/(8)+Putar+engkol.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346407450074447858" border="0" /></a>Jika suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diharapkan dalam rangka proses pembalikan wesel<br />model elektrik yang mengakibatkan pergerakan wesel menjadi berjalan tidak sempurna, misalnya karena motor listrik terendam banjir atau yang lainnya (biasanya sering disebut dengan istilah Gangguan Wesel). Maka petugas setempat harus siap turun tangan langsung ke lokasi dimana wesel yang bermasalah tersebut berada. Hal ini tentunya akan banyak menyita waktu, karena motor listrik yang terdapat dalam kotak pemindah wesel harus diputar secara manual dengan menggunakan engkol. Tidak sampai disitu saja, engkol yang sudah dimasukkan ke dalam celah kotak wesel harus diputar sebanyak 30 kali putaran atau lebih.Cukup pegal memang untuk tangan kita, walaupun beban putarannya tidak terlalu berat. Disinilah dapat dipastikan bahwa perjalanan kereta api yang akan melewati lintas ini akan terganggu, yaitu mengakibatkan molornya waktu perjalanan kereta api.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzyu2_XEnotLwDhkWzcux4vunkxEjkNZuZNbl8PQ5Tt05GiulDhO8408WGaxBjYjoKTRPzhyRzkONoEVKDxBBZzNPa6ZhncrLlfqAlFOomdw-HPgUMP3-HZai6fYOwhxUjKoj2CgjQsiNE/s1600-h/Kusut.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzyu2_XEnotLwDhkWzcux4vunkxEjkNZuZNbl8PQ5Tt05GiulDhO8408WGaxBjYjoKTRPzhyRzkONoEVKDxBBZzNPa6ZhncrLlfqAlFOomdw-HPgUMP3-HZai6fYOwhxUjKoj2CgjQsiNE/s200/Kusut.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5346407836815897586" border="0" /></a>Nah, proses pembalikan wesel akan menjadi lebih kusut lagi jika kerusakan yang dialami terdapat pada sekitar emplasemen stasiun seperti pada foto disamping ini. Gak kebayang aja gimana petugasnya harus mondar-mondir ke setiap wesel yang ada untuk memutarkan engkolnya satu persatu agar lidah wesel dapat bergeser ke posisi yang diinginkan.<br />Kalau mau tau lebih jelas ceritanya, silahkan tanya saja kepada petugas setempat… :D :D<br /><br /><br />Hal yang perlu diperhatikan sebagai penumpang kereta api ketika terjadi gangguan wesel ini adalah kita harus bersabar, karena bagaimanapun juga lamanya waktu kita menunggu tentu adalah demi KESELAMATAN kita bersama sepanjang perjalanan dengan menggunakan alat transportasi kereta api.<br /><br /><br /><br />Sekian.<br /><br /><br /></span></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-608213955498567822009-06-04T18:45:00.000-07:002009-06-12T05:48:03.637-07:00Kupas Wesel<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixYZocpxC7D6MrqsOYP9qhWJV2arOT1odvQCjMsx2DqLmYNO4cKKwOOcp7qyln60DMO_UHd3vGJWKvInt7Ocmjpwh4774PM6JSVc7uCGHN_mYanjF_SYIFdUIsM5eilMvUIuRDTg1RFsLN/s1600-h/(1)+Segita+pembalik.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 302px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixYZocpxC7D6MrqsOYP9qhWJV2arOT1odvQCjMsx2DqLmYNO4cKKwOOcp7qyln60DMO_UHd3vGJWKvInt7Ocmjpwh4774PM6JSVc7uCGHN_mYanjF_SYIFdUIsM5eilMvUIuRDTg1RFsLN/s400/(1)+Segita+pembalik.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343661156903864466" border="0" /></a><br />Masih ada kaitannya dengan wikikeretapi (alias wikinya kereta api, hehe.. maksa dikit lah), kali ini akan dibahas segala macam yang berkaitan dengan istilah “wesel”, berikut juga dilampirkan contoh foto-fotonya.<br /><br />Wesel, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah :<br />• surat pos untuk mengirimkan uang<br />• surat pembayaran yang dapat diuangkan ke bank oleh pemegangnya<br />• konstruksi batang-batang rel kereta api yang bercabang (bersimpangan) tempat memindahkan jurusan jalan kereta api<br /><br />Pada blog ini tentunya hanya akan dibahas mengenai point yang ketiga saja.<br /><br />Ada empat alasan kenapa kereta api harus berpindah spur :<br />1. Karena kereta api menuju arah yang berbeda dengan spur lurus dimana kereta api sekarang bergerak.<br />2. Karena ada kereta api pada spur lurus sehingga kereta api yang baru datang harus ditampung pada spur lain.<br />3. Karena kereta api akan berhenti untuk naik dan turun penumpang di stasiun dan tidak pada spur lurus.<br />4. Karena untuk melakukan kegiatan langsir.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSsYGUu-urUwriuKXHhN8Lev8KWUz6oVHJy4RFVU7V-OFe-erh9ER84JhEKQ6wVRMIemVwaBAk5FptXrp8v7wx2MNQyWcrR5E1i0rdqIVH9LmFuiIuwSTQ3bWXrF732a0To0_K1MR_27Z-/s1600-h/(2)+banyak+mjd+satu.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSsYGUu-urUwriuKXHhN8Lev8KWUz6oVHJy4RFVU7V-OFe-erh9ER84JhEKQ6wVRMIemVwaBAk5FptXrp8v7wx2MNQyWcrR5E1i0rdqIVH9LmFuiIuwSTQ3bWXrF732a0To0_K1MR_27Z-/s200/(2)+banyak+mjd+satu.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343655191820973186" border="0" /></a>Disinilah wesel akan sangat berperan penting dalam proses perpindahan jalur kereta api. Jika dilihat pada foto ini (dari arah gambar diambil), maka fungi wesel sendiri bisa sebagai menggabungkan rel yang banyak menjadi satu tujuan, (arah ini biasa disebut wesel keluar)<br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii6N0CiIJwhYOI-cqTYvXWm79gIflYKP3MhLj2MBvA9ohjIcWPKqm18uNFx4pjjlSe7XkXUeOsZdrwxDSIQYDxq24Dbl5FLzpj_LUJIgwmaUT_68qHJFAK9e9wHIVGeOHn6ezX0EMFIYrG/s1600-h/(3)+Satu+mjd+banyak.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii6N0CiIJwhYOI-cqTYvXWm79gIflYKP3MhLj2MBvA9ohjIcWPKqm18uNFx4pjjlSe7XkXUeOsZdrwxDSIQYDxq24Dbl5FLzpj_LUJIgwmaUT_68qHJFAK9e9wHIVGeOHn6ezX0EMFIYrG/s200/(3)+Satu+mjd+banyak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343655550363061090" border="0" /></a>Atau dapat juga kebalikannya yaitu dari rel yang satu jalur menjadi bercabang banyak (arah ini biasa disebut wesel masuk).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Jalur jalan kereta api dapat memotong jalur jalan kereta api lain pada jaringan jalan rel yang melayani beberapa arah. Perpotongan dilakukan pada persilangan dengan pengamanan dari stasiun setempat.<br /><span class="fullpost"><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Jenis Wesel</span><br /><br />Pada permulaannya perpindahan spur dilakukan dengan menggunakan wesel dimana ada empat bagian yang bergerak, yaitu dua pada lidah wesel dan dua pada hati wesel (kalau wesel jenis ini tidak ada contohnya di Indonesia). Wesel dengan empat bagian yang bisa digerakkan sangatlah ideal. Namun untuk menerapkan konsep ini, apalagi pada kereta api dengan tekanan gandar yang berat dan berkecapatan tinggi, tidak mudah. Mekanisme untuk menggerakkan keempat bagian tersebut dan menempatkan pada posisi terkunci menjadi persoalan yang tidak mudah dipecahkan.<br /><br />Wesel yang banyak digunakan sekarang hanya memiliki dua bagian yang dapat digerakkan. Kedua bagian yang dapat digerakkan tersebut diikat menjadi satu dan posisinya bergeser bersama pada saat digerakkan. Kedua bagian tersebut adalah lidah wesel kiri dan lidah wesel kanan yang dipasang ditengah-tengah rel utama dan berfungsi merubah arah perjalan roda.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGMogn-KJKQ6Ag5AlPtab7QT7GYWe0Sk6X0APvE-hjr4-hUmf3BdyrKtR5lN78VAfNzkNqVOj_uc4gGVmJrK9q-wDKGQep6BTIZa-Ot7be_9fVZAgY08qoGH1_IV2lV6FfkBe3b03PzUGJ/s1600-h/(4)+Lidah+Wesel.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGMogn-KJKQ6Ag5AlPtab7QT7GYWe0Sk6X0APvE-hjr4-hUmf3BdyrKtR5lN78VAfNzkNqVOj_uc4gGVmJrK9q-wDKGQep6BTIZa-Ot7be_9fVZAgY08qoGH1_IV2lV6FfkBe3b03PzUGJ/s200/(4)+Lidah+Wesel.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343656586731392754" border="0" /></a><br />Lidah wesel adalah bagian yang menentukan arah gerak roda. Sepasang lidah dihubungkan dengan sebuah batang besi sehingga gerak sepasang lidah tersebut bersama-sama. Jika lidah menempel pada rel kiri maka pada rel kanan lidah akan memberi celah untuk roda lewat. Demikian juga sebaliknya.<br /><br />Bagian lain dari wesel, yaitu hati wesel merupakan bagian tetap yang tidak bisa digerakkan dan dibiarkan mempunyai celah agar flens roda dapat melewatinya. Bagian ini terkena hentakan roda akibat adanya celah yang disediakan bagi flens roda. Karena itu hati wesel biasanya dibuat dari baja (mangan steel) agar bertahan lama. Bagian ujung dari hati wesel dibuat lebih rendah 8 mm dari permukaan rel dan hanya menyangga bagian sisi dari flens roda. Bidang jalan roda menginjak rel sayap tanpa menyentuh ujung hati wesel. Seteleh roda berada pada bagian hati wesel yang mempunyai lebar sekitar 70 mm barulah beban roda kembali ditopang oleh hati wesel.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhocPXQvMxXuzKfkiAyg4Vhj9zRVymwWVA5LA8cxxwmicO_jdYrPy7ZbX8EiqniLUCusk3PTKPtaybDoyKJIJMdFprASToFP5U2Zb4PMxv3qUQFi4II9OLqxUTzMUitpaU4HfSnT_caOAc6/s1600-h/(5)+Hati+wesel.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhocPXQvMxXuzKfkiAyg4Vhj9zRVymwWVA5LA8cxxwmicO_jdYrPy7ZbX8EiqniLUCusk3PTKPtaybDoyKJIJMdFprASToFP5U2Zb4PMxv3qUQFi4II9OLqxUTzMUitpaU4HfSnT_caOAc6/s200/(5)+Hati+wesel.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343657031864580178" border="0" /></a>Untuk lintas cabang yang tidak padat dan untuk menekan biaya investasi, hati wesel juga bisa dibuat dari dua batang rel yang dipotong menyudut dan disatukan untuk mengikuti bentuk hati wesel. Dalam situasi sulit, pembuatan hati wesel dari rel yang ada merupakan satu pemecahan yang sangat membantu. Walaupun efeknya adalah timbulnya semboyan 2A, atau bahkan 2B<br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRbPzJy7jIcAlG5uyE-9DFT78lvIwH4XgAafKL1UjkRtR2wQV3h4ksJHTQJ-Y6_EFTLSWQQrUfiADlog72PP-CBZUy9_zr8R2q3M8KGk-H0d80-zSgnq94MjIB75EuhCu2vvu1jXLbqYwO/s1600-h/(6)+Hati+%26+Lidah.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRbPzJy7jIcAlG5uyE-9DFT78lvIwH4XgAafKL1UjkRtR2wQV3h4ksJHTQJ-Y6_EFTLSWQQrUfiADlog72PP-CBZUy9_zr8R2q3M8KGk-H0d80-zSgnq94MjIB75EuhCu2vvu1jXLbqYwO/s200/(6)+Hati+%26+Lidah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343657461974340418" border="0" /></a>Jika hati dan lidah wesel mempunyai posisi yang saling berdekatan, maka akan membentuk seperti contoh foto disamping ini.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKmu3ztJhyvcUq9J0E_19Zeea1zruSDwxxSXQeQHRqx0WYZxm7QgkL7Q-tKYgL70Wa5CaJ9RWPxkVzFbxkDw7lhspmDB_gxZfQR7ESesLxcQNtmUyZsRV4gNFzKG8yWyJpBt_pBDhN_10S/s1600-h/(7)+Hati+wesel+yg+luka.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKmu3ztJhyvcUq9J0E_19Zeea1zruSDwxxSXQeQHRqx0WYZxm7QgkL7Q-tKYgL70Wa5CaJ9RWPxkVzFbxkDw7lhspmDB_gxZfQR7ESesLxcQNtmUyZsRV4gNFzKG8yWyJpBt_pBDhN_10S/s200/(7)+Hati+wesel+yg+luka.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343657862047305170" border="0" /></a>Bagian hati wesel merupakan titik lemah dan menimbulkan hentakan roda. Pada saat roda berada diujung hati wesel, permukaan roda pada sisi tersebut tidak ditopang. Sehingga hal yang terjadi berulang-ulang dilewati roda ini akan menyebabkan “hati wesel yang terluka”. Seperti layaknya manusia yang juga bisa terluka hatinya. Oleh sebab itu berhati-hatilah dalam bermain hati (loh, jadi gak nyambung nih…)<br />Maksudnya agar wesel yang dilalui roda dapat berjalan lebih aman, maka di samping / seberang hati wesel tersebut harus dipasangi semacam rel paksa (ukuran pendek) yang berfungsi sebagai penyangga. Dan flens roda yang melewatinya akan diapit oleh rel utama dan rel penyangga, yang akan mengakibatkan hati wesel menjadi lebih aman pada saat dilalui roda.<br /><br />PERHATIAN :<br />Ada saat dimana roda kereta yang melalui wesel sedikit "melayang" (floating), yaitu pada saat berpindah dari Sayap Wesel ke Hati Wesel, dimana terdapat celah yang cukup lebar pada bagian itu. Ini terjadi pada semua jenis wesel. Jika roda di beri traksi berlebih (misal : saat dilakukan pengereman) karena beban yang cukup berat, ada kemungkinan flens roda akan sedikit terlontar dari jalurnya saat terjadi perpindahan, pada kecepatan yang cukup tinggi dapat menyebabkan roda keluar dari rel. Ini menyebabkan saat KA melewati Wesel, tidak boleh melakukan pengereman keras atau menarik dengan tenaga penuh untuk menghindari hal hal yang tidak dinginkan. Untuk lebih jelasnya bisa memperhatikan gerakan roda KA yang sedang melewati Wesel di rel rel terdekat di tempat tinggal anda.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEganOIF-8UNIybc4mJVtQe8CL3mfuF3WX_-f0lLgtt-s1joTURncNSJg54-ME7SzFnPgJlbbC55TIzsDzJLLNVTncRPg4tkor00L57dFJxvd-p67jnJUi-NvptNTXi5_E2F2nttevAopmZL/s1600-h/(8)+1+to+3.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEganOIF-8UNIybc4mJVtQe8CL3mfuF3WX_-f0lLgtt-s1joTURncNSJg54-ME7SzFnPgJlbbC55TIzsDzJLLNVTncRPg4tkor00L57dFJxvd-p67jnJUi-NvptNTXi5_E2F2nttevAopmZL/s200/(8)+1+to+3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343658215226662674" border="0" /></a>Dari foto disamping kanan terlihat ada 2 paket wesel biasa yang berdekatan dan sudah terbentuk dengan sempurna. Jika dibaca pergerakan kereta dari arah lokomotif tersebut berangkat, maka dapat dipastikan bahwa pada saat melewati wesel pertama rangkaian KA akan masuk wesel dan berbelok ke kanan (yang sebenernya wesel terbentuk pada posisi spur lurus), kemudian pada wesel kedua KA juga akan masuk wesel dan berbelok ke kanan (yang terbentuk memang merupakan spur belok).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ada 5 jenis wesel yang umumnya banyak digunakan adalah :</span><br /><br /><span style="font-weight: bold;">1. Wesel Sederhana,</span><br />yaitu yang terdiri dari dari satu percabangan , jalur lurus dan jalur belok. Jalur percabangan pada wesel dibuat menikung namun tidak diberi peninggian, kecuali pada wesel tikungan. Karena itu kecepatan pada wesel dibatasi menjadi :<br />V = 2,91 x R<br />Dimana V [km/jam] dan R[m]<br />Ada tiga cara menyatakan besarnya jari-bagian spur yang berbelok pada wesel. Pertama, jari-jari merupakan as trek pada bagian yang melengkung. Kedua, jari-jari merupakan jari-jari rel luar yang melengkung pada bagian trek yang melengkung. Ketiga, jari-jari merupakan jari-jari rel dalam yang melengkung pada bagian trek yang melengkung. Jari-jari spur yang berbelok pada wesel juga dikenal sebagai jari-jari wesel.<br />Cara penulisan wesel adalah :<br />WS 1900 1:12<br />Pada penulisan tersebut artinya wesel sederhana dengan jari-jari 1900 m dan sudut 1:12<br /><br />Sudut wesel dihitung sebagai tangen α atau 2 x sin (α/2) dan pada penulisannya dinyatakan sebagai perbandingan 1:n. Wesel sederhana yang banyak digunakan di Indonesia adalah wesel dengan sudut 1:10 atau 1:12.<br /><br />Jika wesel dilalui kereta api dari arah lidah wesel menuju ke hati wesel, arah tersebut dinamakan arah muka (facing direction), alias posisi KA masuk wesel. Jika wesel dipandang dari arah hati wesel menghadap ke lidah wesel, maka arah tersebut dinamakan arah buntut (trailing direction), alias posisi KA keluar wesel. Kereta api yang berjalan dari arah buntut lebih aman dibandingkan daripada arah muka.<br /><br />Sebuah wesel dinamakan wesel muka jika wesel tsb dipasang sedemikian rupa sehingga hanya kereta api dari arah muka yang melalui wesel tsb. Dinamakan wesel buntut, jika wesel tsb dipasang sedemikian rupa sehingga hanya kereta api dari arah buntut yang melalui wesel tsb. Pada lintas dengan spur tunggal, kereta api yang melewati wesel pada umumnya dari kedua arah.<br /><br />Wesel sederhana dinamakan wesel kanan jika spur belok terletak di sebelah kanan spur lurus. Wesel sederhana dinamakan wesel kiri jika spur belok terletak di sebelah kiri spur lurus. Penentuan kanan dan kiri dipandang dari arah muka.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">2. Wesel Ganda,</span><br />Yaitu yang merupakan dua wesel sederhana dirangkai satu sama lain. Wesel ganda satu sisi terbentuk dengan letak kedua percabangan ada pada sisi yang sama (misal: kedua wesel tsb terdapat pada sisi kiri, atau sebaliknya pada sisi kanan) . Sementara pada wesel ganda dua sisi, letak kedua percabangan ada pada sisi yang berbeda (cabangnya bisa belok ke kiri terlebih dahulu, atau sebaliknya kanan terlebih dahulu, yang jelas posisi antar wesel ini sangat dekat)<br /><br />Wesel ganda dipasang jika lahan yang tersedia tidak cukup untuk memasang dua wesel sederhana. Dari segi investasi dan biaya perawatan pemasangan wesel ganda akan menjadi beban dan sebaiknya dihindari. Sehingga tidak ditemukan wesel model seperti ini di Indonesia, karena itu tidak ada contoh fotonya.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">3. Wesel Tikungan,</span><br />Lengkungan spur belok pada wesel tikungan pasti lebih besar dari lengkungan spur utama. Berkaitan dengan peninggian pada jalan berbelok, penggunaan wesel pada tikungan membuat persoalan peninggian menjadi lebih sulit. Alternatif pemakaian wesel tikungan bisa dibenarkan jika pemasangan wesel sederhana pada spur lurus karena kondisi tertentu menjadi lebih mahal.<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiozlOkJuSap9ozBNLMI_pXZ_wYhNKL0ir74ti2MoYDPWBk6ATXd7RaW4qJ2zjP8mdMO7v5zVcVPI-28sWigc6Pxf0G5nvyeUgDiuUQ8K6ETdCX5QeSeFyRBSUMlRiQnqLTy_PLqo9ieXJ/s1600-h/(9)+Wesel+Tikungan.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiozlOkJuSap9ozBNLMI_pXZ_wYhNKL0ir74ti2MoYDPWBk6ATXd7RaW4qJ2zjP8mdMO7v5zVcVPI-28sWigc6Pxf0G5nvyeUgDiuUQ8K6ETdCX5QeSeFyRBSUMlRiQnqLTy_PLqo9ieXJ/s200/(9)+Wesel+Tikungan.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343658622061608786" border="0" /></a><br />Wesel tikungan dengan spur belok yang dibuat pada sisi dalam tikungan spur utama dinamakan wesel tikungan dalam. Wesel tikungan bisa juga dibuat menikung pada arah yang berlawanan dengan tikungan spur utama dan dinamakan wesel tikungan luar.<br /><br />Ini adalah contoh model wesel tikungan ke kiri yang sedikit “agak maksa”, terdapat pada stasiun Kuripan. Sementara contoh wesel tikungan pada arah yang berlawanan (masih agak maksa juga) terdapat pada foto utama paling atas, yang terdapat di kota solo. Atau orang biasa menyebutnya sebagai segitiga pembalik, karena dapat digunakan untuk memutar 1 set rangkaian kereta api.<br /><br />Kenapa disebut agak maksa? Karena antara rel yang terdapat sepanjang lidah wesel hingga hati wesel masih belum sepenuhnya berbentuk lengkungan.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">4. Wesel Persilangan,</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8zCGSMt3J7zigeLyrj_Rce0c4Ho2oakApAeeOLmCW7xI18KGYtT0q8_u1AezEPI2DHtdIGYQMPvwxJ6ZEjHp7EQ5sjD0_UpW-n84rcHChWUWcIOGnHfeoLVw4rutvwupcBJ4yfj0LnDlK/s1600-h/(10)+Wesel+X.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8zCGSMt3J7zigeLyrj_Rce0c4Ho2oakApAeeOLmCW7xI18KGYtT0q8_u1AezEPI2DHtdIGYQMPvwxJ6ZEjHp7EQ5sjD0_UpW-n84rcHChWUWcIOGnHfeoLVw4rutvwupcBJ4yfj0LnDlK/s200/(10)+Wesel+X.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343658990909721330" border="0" /></a>Foto disamping memperlihatkan sebuah wesel persilangan di stasiun Jatinegara. Wesel persilangan memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi, dan resiko gangguan pada kelancaran perjalanan kereta api lebih besar dibanding pada wesel sederhana. Sehingga sangat jarang pada emplasemen stasiun digunakan wesel dengan model seperti ini. Biasanya model ini digunakan pada stasiun yang sudah mentok, seperti pada stasiun Tanjung Priok dan Surabaya Kota. Disini wesel akan sangat berperan dalam mempermudah proses langsiran lokomotif, karena cukup meninggalkan rangkaian pada emplasemen stasiun tsb, dan lokomotif siap kembali pulang dengan melewati wesel persilangan ini.<br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">5. Wesel Persilangan Ganda,</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp8rO32rVZ_HN1ncWWDvVyTgud9ePvO-rOKck3Ib6ofRFwlzVwuWsxH-Wi7UPLk8XqMZtE3cpdTxmlFVLmTyA42xw-_SEm_W6BauKm71qBMZ_ojII6DJYQ82L7ynRWEJZaya73u_5i2qDw/s1600-h/(11)+Wesel+Inggris.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp8rO32rVZ_HN1ncWWDvVyTgud9ePvO-rOKck3Ib6ofRFwlzVwuWsxH-Wi7UPLk8XqMZtE3cpdTxmlFVLmTyA42xw-_SEm_W6BauKm71qBMZ_ojII6DJYQ82L7ynRWEJZaya73u_5i2qDw/s200/(11)+Wesel+Inggris.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343659312071910770" border="0" /></a>Wesel persilangan ganda atau yang biasa kita disebut dengan Wesel Inggris, memungkinkan pada dua spur yang berpotongan untuk melakukan perpindahan jalur ke semua kemungkinan arah. Foto disamping memperlihatkan Wesel Inggris. Wesel jenis ini memerlukan biaya pemeliharaan yang cukup tinggi, dan KA yang lewat rawan anjlok. Karena itu biasanya didekat wesel ini ada bertuliskan kata “AWAS WESEL INGGRIS”. Bahkan manusia yang lewat di atas wesel inipun bisa “anjlok” alias kesandung.<br /><br /><br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPVPcraDDB-6_gdTY1_4ZlZwPqpLzQEuKQeo9Rs4TgT70ljfIdj_MfWBsOq1SwYnQbynC6bGWTUIMS6OIGAPC_C-ZlimpSc7kYr-C7-jKnAJvjN2id4H3CU7G6Kjo8ADzk5gInuSQSuwaL/s1600-h/(12)+Semi+Wesel+Inggris.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPVPcraDDB-6_gdTY1_4ZlZwPqpLzQEuKQeo9Rs4TgT70ljfIdj_MfWBsOq1SwYnQbynC6bGWTUIMS6OIGAPC_C-ZlimpSc7kYr-C7-jKnAJvjN2id4H3CU7G6Kjo8ADzk5gInuSQSuwaL/s200/(12)+Semi+Wesel+Inggris.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343659724549021554" border="0" /></a>Sementara foto disamping kanan ini memperlihatkan alternatif penyusunan wesel sederhana yang sedemikian rupa dengan fungsi yang sama seperti pada Wesel Inggris, tetapi menghindari penggunaan Wesel Inggris. Mungkin bisa disebut “semi wesel inggris”. Dari posisi gambar diambil tampaknya rel yang terbentuk saat itu hanya dapat dilewati KA dari rel yang sebelah kiri, kemudian masuk “semi wesel inggris” dan langsung berbelok ke kanan (atau sebaliknya). Sehingga lokomotif di didepannya harus menunggu.<br /><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ5q1Xb3jTu-wY0XLcI3H5kMR4ummPEagfHHbIusgVxDJ1C7p_31Hvd1T3Ois8k9PBGrHbDsyORnLGC72Z8IeAcA9kkdaCqQe8Qo-XS3nDVuXJ2hkvDu5ftMaCmFq84nNfeHvB-GH8Nl56/s1600-h/(13)+Turun+tahta.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ5q1Xb3jTu-wY0XLcI3H5kMR4ummPEagfHHbIusgVxDJ1C7p_31Hvd1T3Ois8k9PBGrHbDsyORnLGC72Z8IeAcA9kkdaCqQe8Qo-XS3nDVuXJ2hkvDu5ftMaCmFq84nNfeHvB-GH8Nl56/s200/(13)+Turun+tahta.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343660132635444322" border="0" /></a>Ada kalanya wesel inggris bisa turun pangkat dari fungsinya sehari-hari jika kondisinya seperti ini. Dimana dari keempat arah yang ada, salah satunya telah buntu tertutup oleh tanah & rumput (ujung kanan). Nah, kalo udah seperti ini maka tak ubahnya wesel inggris hanya berfungsi sebagai wesel sederhana yang mempunyai dua pilihan cabang (hanya terdapat 3 arah). Kecuali kalau PPKA ingin memanfaatkan rel buntu tsb menjadi spur badug, yang dapat dimanfaatkan secara sengaja untuk “meng-anjlokkan” KA yang berjalan karena tidak diharapkan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Persilangan Spur</span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfAwNpGcWkf21Vcg5NvZI3H_vAgHW7a7y4y50rob0_euXsLJCNbEtb9Lu2ETQ-R6025gUc08WfJvGuNcsYNPz5YjBHujUWs16mTDKdxMq7CJ5B3raoCdwt866i-AbqZsV1ZL1WZF9GqLku/s1600-h/(14)+Persilangan+Spur.JPG"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfAwNpGcWkf21Vcg5NvZI3H_vAgHW7a7y4y50rob0_euXsLJCNbEtb9Lu2ETQ-R6025gUc08WfJvGuNcsYNPz5YjBHujUWs16mTDKdxMq7CJ5B3raoCdwt866i-AbqZsV1ZL1WZF9GqLku/s200/(14)+Persilangan+Spur.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343660402702377378" border="0" /></a>Persilangan spur adalah perpotongan trek pada bidang yang sama. Berbeda dengan wesel, pada persilangan spur tidak terdapat lidah wesel dan yang ada hanya hati wesel. Jadi persilangan dua jalur jalan kereta api ini dilalui tanpa adanya wesel seperti pada umumnya.<br /><br /><br /><br /><br /><br />Jika suatu saat karena kondisi (atau dikondisikan) suatu lintasan rel menjadi sepi dari lalu-lalang kereta api, maka tunggulah berkurangnya peran dari si wesel tersebut. Sehingga lama kelamaan <a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-1iJXts2IcohSHqN07EO1jS3qaovBcaPXCGsFrq5AN4Mbngrf6xJjK0l41E9YxRD5tnA1ziitRecbSzIl3Pp5tjItM6L3scVvr_UlFe49bytMVUtq05KScF9ifnlRQUfCvXO1XTeLOPkK/s1600-h/(15)+Wesel+mati.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 200px; height: 150px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-1iJXts2IcohSHqN07EO1jS3qaovBcaPXCGsFrq5AN4Mbngrf6xJjK0l41E9YxRD5tnA1ziitRecbSzIl3Pp5tjItM6L3scVvr_UlFe49bytMVUtq05KScF9ifnlRQUfCvXO1XTeLOPkK/s200/(15)+Wesel+mati.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343660787993297298" border="0" /></a>maka wesel akan menjadi mati, bahkan hal yang terburuk adalah jika jaringan rel tsb akan/telah mati. Dan foto ini adalah menggambarkan peran wesel dan sinyal mekanik yang sudah mati, namun masih beruntung lintasan relnya tidak mati.<br />Silahkan klik pada gambar untuk menimbulkan efek “mak erot” :D :D<br /><br /><br /><br /><br />Demikian sedikit penjelasan mengenai wesel beserta fungsi-fungsinya, mohon maaf jika ada kesalahan tulis atau kata-katanya susah dimengerti. Maklum saja yang nulis soalnya bukan seorang ahli wesel.<br /><br /><br />Terima kasih<br />Spoorwegen<br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style=";font-family:arial;font-size:78%;" >Didukung oleh bukunya Darmawan “Teknologi Jalan Rel”</span><br /><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-90587627781631776092009-06-04T18:29:00.000-07:002009-06-04T18:42:34.055-07:00DATA TEKNIK LOKOMOTIF CC 202<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibwHbv2QJZzZtI6wVNmGqk5yHkVLlVUaGQg39T6SKDmJzPByMuL4ne1A8BLgtl_Tc5axRazI11CayTZ-ppgsAGPWQFNOtTkb6OM-UBMe39_z7xCUNiXtgU6rDUrM0SlrgJt-e8cMfaJiT0/s1600-h/CC20227.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibwHbv2QJZzZtI6wVNmGqk5yHkVLlVUaGQg39T6SKDmJzPByMuL4ne1A8BLgtl_Tc5axRazI11CayTZ-ppgsAGPWQFNOtTkb6OM-UBMe39_z7xCUNiXtgU6rDUrM0SlrgJt-e8cMfaJiT0/s320/CC20227.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5343652021554471554" border="0" /></a><br />> DIMENSI <br />1 Lebar sepur (track gauge) 1067 mm<br />2 Panjang body 17678 mm<br />3 Jarak antara alat perangkai 18942 mm<br />4 Lebar badan (body) -<br />5 Tinggi maksimum 3683 mm<br />6 Jarak gandar 3632 mm<br />7 Jarak antar pivot 11404 mm<br />8 Diameter roda penggerak 1016 mm<br />9 Diameter roda idle -<br />10 Tinggi alat perangkai 759 mm<br /><span class="fullpost"><br />> BERAT <br />1 Berat kosong -<br />2 Berat siap 108 ton<br />3 Berat Adhesi 108 ton<br /><br />> MOTOR DIESEL <br />1 Tipe GM 645 E, 16 silinder<br />2 Jenis 2 langkah<br />3 Daya Mesin 2250 HP<br />4 Daya ke Generator/Converter 2000 HP<br /><br />> MOTOR TRAKSI/CONVERTER <br />1 Jumlah motor traksi 6<br />2 Tipe motor traksi D-29, arus searah<br />3 Gear ratio 63 : 14<br />4 Tipe generator AR 6 QAD - D14, arus bolak-balik<br /><br />> PERFORMANSI <br />1 Kecepatan maksimum 80 km/jam<br />2 Gaya tarik maksimum (adhesi) 22680 kgf<br />3 V min kontinyu 14 km/jam<br />4 Jari-jari lengkung terkecil 80 m<br /><br />> Kapasitas <br />1 Bahan bakar 3800 lt<br />2 Minyak pelumas 920 lt<br />3 Air pendingin 832 lt<br />4 Pasir 340 lt<br /><br />> Lain-lain <br />1 Sistem rem Udara tekan<br />2 Tipe kompresor Gardner denver WBO<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-43187769064657626902009-05-29T05:04:00.000-07:002009-05-29T05:35:22.950-07:00DATA TEKNIK LOKOMOTIF CC 201<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYb7NXEUDhhUDawOIjcRlvTBBZ2bhtECi18CzVF0EB-D8KyjaG88i1lJfaqbxNzKKjLcX5eAgJK5SWmH72Ui1JV247vNh-WJPDiCabatYzChfjUWFvIRcrsk2HD7ZRTC84XsV3tbp_qbuN/s1600-h/CC20169.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYb7NXEUDhhUDawOIjcRlvTBBZ2bhtECi18CzVF0EB-D8KyjaG88i1lJfaqbxNzKKjLcX5eAgJK5SWmH72Ui1JV247vNh-WJPDiCabatYzChfjUWFvIRcrsk2HD7ZRTC84XsV3tbp_qbuN/s320/CC20169.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341216313127179394" border="0" /></a><br />> DIMENSI<br />1 Lebar sepur (track gauge) 1067 mm<br />2 Panjang body 14134 mm<br />3 Jarak antara alat perangkai 15214 mm<br />4 Lebar badan (body) 2642 mm<br />5 Tinggi maksimum 3636 mm<br />6 Jarak gandar 3304 mm<br />7 Jarak antar pivot 7680 mm<br />8 Diameter roda penggerak 914 mm<br />9 Diameter roda idle -<br />10 Tinggi alat perangkai 770 mm<br /><span class="fullpost"><br />> BERAT<br />1 Berat kosong 78 ton<br />2 Berat siap 84 ton<br />3 Berat Adhesi 84 ton<br /><br />> MOTOR DIESEL<br />1 Tipe GE 7FDL 8<br />2 Jenis 4 langkah, turbocharger<br />3 Daya Mesin 1950 HP<br />4 Daya ke Generator/Converter 1825 HP<br /><br />> MOTOR TRAKSI/CONVERTER<br />1 Jumlah motor traksi 6<br />2 Tipe motor traksi GE 761<br />3 Gear ratio 90 : 21<br />4 Tipe generator GT 581<br /><br />> PERFORMANSI<br />1 Kecepatan maksimum 120 km/jam<br />2 Gaya tarik maksimum (adhesi) 17640 kgf<br />3 V min kontinyu 24 km/jam<br />4 Jari-jari lengkung terkecil 56.7 m<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZV5s6ZlVReWrVQaNT51yihf5zk9Zt56YrImogz_Vdi82fun9XbEAGGyNUqhFy9rgoiw-O4-C4cXhQ0oqiwK2smxTMhRFggqPsUm4VLPaP0Wi4gd3Fsd3qZfyAYuc4R92GB_7QWmu1Lote/s1600-h/CC201.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 200px; height: 174px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZV5s6ZlVReWrVQaNT51yihf5zk9Zt56YrImogz_Vdi82fun9XbEAGGyNUqhFy9rgoiw-O4-C4cXhQ0oqiwK2smxTMhRFggqPsUm4VLPaP0Wi4gd3Fsd3qZfyAYuc4R92GB_7QWmu1Lote/s200/CC201.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341223071816676738" border="0" /></a><br />> Kapasitas<br />1 Bahan bakar 3028 lt<br />2 Minyak pelumas 984 lt<br />3 Air pendingin 684 lt<br />4 Pasir 500 lt<br /><br />> Lain-lain<br />1 Sistem rem Udara tekan, dinamik, parkir<br />2 Tipe kompresor Gardner denver WBO<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-13972454000374939552009-05-29T04:44:00.000-07:002009-05-29T04:58:11.120-07:00KA FUDIKA<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQzv98w0miJyb__bOyvaYdrSmQcBryijCjDz8BEShciIB1amMKUETBUHYUT30yVaKcYFYdgYTLeYl1cqxAM6ulQquIOQ7m-ox4jONfnbXS1JuWELmhPN5wkakBZ9FQq_oUyTsGaJEU_gP9/s1600-h/Fudika_1.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 400px; height: 400px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQzv98w0miJyb__bOyvaYdrSmQcBryijCjDz8BEShciIB1amMKUETBUHYUT30yVaKcYFYdgYTLeYl1cqxAM6ulQquIOQ7m-ox4jONfnbXS1JuWELmhPN5wkakBZ9FQq_oUyTsGaJEU_gP9/s400/Fudika_1.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341211596814932194" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Laboratorium Berjalan Uji Kereta Api<br />Karya BPPT</span><br /></div><br />Kereta api sebagai sarana transportasi massal paling efisien tak ubahnya sarana transportasi lain yang juga membutuhkan uji kelaikan jalan. Pengujian satu rangkaian dengan dengan rata-rata sembilan gerbong milik PT Kereta Api (Persero) secara manual seperti dilakukan selama ini memakan waktu satu sampai dua minggu. Namun, hal itu kini dapat direduksi drastis menjadi hanya satu jam dengan laboratorium berjalan uji kereta api karya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).<br /><br />“Laboratorium berjalan itu diberi nama Fudika atau Fasilitas Uji Dinamis Kereta Api. Ketika digunakan, Fudika digandengkan dengan rangkaian kereta api yang sedang berjalan dengan setiap gerbong diberi peralatan sensor,” kata Samsul Kamar, periset pada Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT.<br /><br />Dalam satu rangkaian kereta api yang sedang diuji itu sedikitnya pada setiap gerbong dipasang tujuh peralatan sensor tersebar di lantai, bogie dan roda. Sebanyak tujuh parameter diuji mencakup tiga parameter gerakan vertical-horizontal, tiga parameter pengeraman dan satu parameter kecepatan. Hasil sensor dapat diketahui secara seketika (realtime) pada layar monitor computer di ruang pengendalian pengujian.<br /><span class="fullpost"><br />Perangkat komputer berikutnya berfungsi menyimpan data yang akan dimanfaatkan untuk program analisis para pengambil kebijakan. Untuk itulah, Fudika menyediakan ruang rapat dan ruang bengkel kerja (workshop).<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpEtIB247Nryc0PHFkL6gAyPT09MZWcsKYrAeDDCpM5drU_kYc8G15yiG_pqNRSdvjo8Q-5-2BD5MHc7VG4LjX9qdTxxpuc1_lnUcRCWp9ZFUZGM2lnpNtQZWTP2v6EoDi4ksh4ORX0s5m/s1600-h/Fudika_2.JPG"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 150px; height: 200px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpEtIB247Nryc0PHFkL6gAyPT09MZWcsKYrAeDDCpM5drU_kYc8G15yiG_pqNRSdvjo8Q-5-2BD5MHc7VG4LjX9qdTxxpuc1_lnUcRCWp9ZFUZGM2lnpNtQZWTP2v6EoDi4ksh4ORX0s5m/s200/Fudika_2.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341211945634083042" border="0" /></a>Yang dihasilkan dari pengujian tersebut adalah,<br /><br />1. Uji Statis, yang menunjukkan :<br />• Waktu pengisian dan pelepasan udara tekan pada main reservoir dan abar<br />• Pengujian tingkat kebocoran udara tekan pada “pipe line”<br />• Pengujian dimensi (ukuran kereta)<br />• Berat kereta<br /><br />2. Uji Dinamis, yang menunjukkan :<br />• Jarak pengereman dan waktu pengereman<br />• Getaran vertical dan horozintal<br />• Temperatur bantalan roda<br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-family: lucida grande;font-family:courier new;font-size:85%;" >Source:<br />Kompas, 22 Mei 2009</span><br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1440495387949455121.post-56004767081041002482009-05-29T04:30:00.000-07:002009-05-29T04:43:18.040-07:00DATA TEKNIK LOKOMOTIF CC 200<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDVHt8f8O4gQl9mTKQFXwE8p4aYnfq4Puu-GNW5o2uVPGEkjXfyYNEOGfOCgMY0VNYtflQ4OfO7pjq73HiUI8od0sRktkc1agppUOOcGAp4t-Uhpf2XVsTZ79qggsRCHfcHqHOSvNhVBz-/s1600-h/CC20015.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDVHt8f8O4gQl9mTKQFXwE8p4aYnfq4Puu-GNW5o2uVPGEkjXfyYNEOGfOCgMY0VNYtflQ4OfO7pjq73HiUI8od0sRktkc1agppUOOcGAp4t-Uhpf2XVsTZ79qggsRCHfcHqHOSvNhVBz-/s320/CC20015.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5341208886533387698" border="0" /></a>> DIMENSI <br /> 1 Lebar sepur (track gauge) 1067 mm<br /> 2 Panjang body -<br /> 3 Jarak antara alat perangkai 10770 mm<br /> 4 Lebar badan (body) 2819 mm<br /> 5 Tinggi maksimum 3651 mm<br /> 6 Jarak gandar 3610 mm<br /> 7 Jarak antar pivot 9550 mm<br /> 8 Diameter roda penggerak 908 mm<br /> 9 Diameter roda idle -<br /> 10 Tinggi alat perangkai 760 mm<br /><span class="fullpost"><br />> BERAT <br /> 1 Berat kosong 92 ton<br /> 2 Berat siap 96 ton<br /> 3 Berat Adhesi 72 ton<br /><br />> MOTOR DIESEL <br /> 1 Tipe ALCO 244 E<br /> 2 Jenis 4 langkah<br /> 3 Daya Mesin 1750 HP<br /> 4 Daya ke Generator/Converter 1600 HP<br /><br />> MOTOR TRAKSI/CONVERTER <br /> 1 Jumlah motor traksi 6<br /> 2 Tipe motor GE - 761<br /><br />> PERFORMANSI <br /> 1 Kecepatan maksimum 100 km/jam<br /> 2 Gaya tarik maksimum (adhesi) 15120 kgf<br /> 3 V min kontinyu -<br /> 4 Jari-jari lengkung terkecil 140 m<br /><br />> Kapasitas <br /> 1 Bahan bakar 1900 lt<br /> 2 Minyak pelumas 750 lt<br /> 3 Air pendingin -<br /> 4 Pasir 600 lt<br /><br />> Lain-lain <br /> 1 Sistem rem Udara tekan<br /> 2 Tipe kompresor -<br /><br /></span>hanafi spoorwegenhttp://www.blogger.com/profile/00753678757136003690noreply@blogger.com0