Berikut ini adalah komentar dari rekan anggota milis.
Kelemahan PT KA (dari jaman dulu) dalam soal reservasi ialah :
1/ Kereta tidak pernah dibuat standard (berlaku rangkaian standard hanya pada saat baru keluar dari pabriknya yaitu INKA, setelah waktunya PA semua kembali acak-acakan), banyak variasi dan improvisasi, terutama soal kursi baris 13 dan baris 1 (exe), atau baris 1 dan 16 (kelas Bisnis)
2/ Tidak pernah bisa menebak secara pasti konfigurasi kereta yg akan dipakai pada hari H oleh PUK maupun komputer karena systemnya tidak mendukung. Misalnya rangkaian harus selalu standard dan khusus, bukan sering tukar pakai alias gado2 alias sak dapatnya kereta, langsung jalan. Hal ini akan sangat terasa jika pada momen liburan panjang, seperti Lebaran.
3/ Pada hari H nya PUK tidak (mau) mengirim laporan konfigurasi kereta ke sistem reservasi pada hari H itu, sehingga penjualan hari H pun gak jaminan nomor "ajaib" ini bakal cocok dengan komputer, karena (sekali lagi) systemnya tidak mendukung untuk pelaporan aktual.
Jadi enaknya bagaimana ?
1) Kursi "ajaib" ini JANGAN DIJUAL lewat Reservasi, yg dijual nomor tengah baris 2 sampai 12, atau kalau kelas Bisnis baris 3 sampai 14 (karena baris 2 dan 15, selalu ada 2+2 kursi gak bisa dibalik posisinya untuk duduk dengan nyaman, alias leg room-nya sempit)
2) Kursi "ajaib" ini dijual langsung pada hari H, setelah dikonfirmasi oleh PUK nomor keretanya
3) Tiap kereta diberi Bar Code di dinding dalamnya, PUK dilengkapi bar code scanner, jadi sambil jalan meng-inspeksi dari kereta ke kereta, sekalian scan dan lalu dicolok ke computer reservasi untuk download data, untuk penjualan langsung hari H. Sekedar pembanding yg namanya Courier (seperti DHL, FedEx) tinggal scan sticker barcode untuk mencatat kota asal dan kota tujuan gak usah nulis2 tukang sortirnya. Mau gak PT KA memanfaatkan teknologi barcode, paling per stasiun besar cuma perlu satu-dua alat ini. Kalau masih pakai nulis2, rasanya pada males atau malah salah kutip nantinya.
Gimana PT KA, mau gak?
Susanto, keretapi@yahoogroups.com
Kereta api Indonesia, KRL, Lokomotif, Argo Bromo, Argo Gede, Argo Lawu, Cerita gerbong, Trainset, Wagon, Locomotive shed, station, railway station, train history and train specification
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Berikut ini adalah beberapa profil mengenai kereta api untuk kelas ekonomi : BENGAWAN Kereta api Bengawan merupakan kereta api kelas ekonomi...
-
Kepada rekan-rekan railfan yang ingin lebih mengetahui tentang beberapa singkatan yang lazim digunakan di lingkungan PT KA, berikut ini saya...
-
Masih ada kaitannya dengan wikikeretapi (alias wikinya kereta api, hehe.. maksa dikit lah), kali ini akan dibahas segala macam yang berkaita...
-
Rangkaian kereta api terdiri dari minimal dua unit kendaraan untuk bisa melayani angkutan penumpang atau barang. Hanya bis rel yang bisa ber...
-
Dalam membahas suatu cerita tentang perkeretapian sebenernya ada beberapa istilah yang mungkin kita belum pernah mengetahui sebelumnya, atau...
-
Daftar Nama Stasiun Kereta Api Menurut Abjad di Pulau Jawa dan Beberapa Daerah Lainnya : A Alastuwa = Ata Ambarawa = Abr Andir...
-
Berikut ini adalah beberapa profil mengenai kereta api untuk kelas eksekutif : BIMA Bima adalah nama kereta api yang dioperasikan oleh PT Ke...
-
Dalam rangka terselenggaranya pengoperasian perjalanan kereta api yang aman, tertib dan lancar, maka semua pergerakan yang ada diaturlah den...
-
Membalik / menggeser / memindahkan posisi wesel pada umumnya dapat dilakukan dengan tiga cara : (I) Pertama, Cara manual dengan menggunakan ...
-
Semarang adalah satu-satunya kota besar di Jawa yang tidak dilayani Staatsspoorwegen (SS). Tapi sebaliknya dilayani oleh tiga perusahaan ker...
1 comment:
bagus banget ini sarannya...hehehe. Kalau cuma di blog ini bos-bos PT KA pada baca ngga bos? hehe
Post a Comment